dua puluh sembilan | kembali jauh

34.1K 3.7K 168
                                    

Hello, siapa yang masih baca? Kalo gitu vote dulu oke

Selamat membaca









Varel bangun dengan mata yang memerah dan matanya bengkak. Varel segera mandi dan bersiap sebelum ada yang lihat matanya.

Setelah selesai mandi dan bersiap, Varel lalu turun sarapan. Dia lalu segera berangkat sekolah. Mencoba menghindar dari Alaskar. Setidaknya untuk sekarang lebih baik begitu.

Ingatan soal semalam itu, membuat dia menjadi merasa sangat bersalah. Pada bundanya Alaskar, keluarganya bahkan Cantika.

Varel membuang nafasnya berat lalu berjalan menuju koridor sekolah ke kelasnya. Sesampainya di kelas, dia segera menaruh kepalnya dan tangannya di depan di mejanya. Varel memejamkan matanya sejenak, hingga Bima datang.

"Napa Lo Rel?" Tanya Bima lalu melepas tasnya. Varel membalikan wajahnya lalu menatap Bima tak lama kembali memalingkan wajahnya.

"Belum sarapan?" Tanya Bima lagi. Varel hanya menggeleng pelan.

"Sakit?" Varel kembali menggeleng. Bima membuang nafasnya berat. Biarkanlah nanti kalo perlu apa-apa, baru Bima kasih.

Bima akhirnya duduk di sebelah Varel. Guru masuk dan mulai dengan proses belajar mengajar. Varel hanya mendengarkan dan mengerjakan soal yang di berikan. Tapi untuk banyak berbicara, dia tidak mood sekarang.

Bel istirahat berbunyi, membuat semua murid bergegas keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Begitu juga Varel dan Bima. Mereka berdua menuju kantin dan memesan makanan.

Tak lama, Petra dan Kenzio juga ikut ke kantin. Mereka berempat asik makan dengan lahap. Varel hanya makan dengan perasaan gundah. Tiba-tiba, Alaskar, Bulan dan Asep datang bergabung dengan mereka.

"Kita gabung ya?" Ujar Bulan dan diangguki Bima, Petra dan Kenzio. Varel tak ada keinginan menatap ke atas, atau lebih tepatnya dia tidak tau harus bereaksi seperti apa saat melihat Alaskar.

Alaskar lalu duduk di depannya. Varel tetap diam sementara yang lainnya bercerita ria. Alaskar terus memperhatikan Varel yang selalu menghindar pandangan darinya.

"Gue boleh gabung ga?" Tanya seorang gadis di sebelah mereka. Mereka semua lalu sontak menengok ke arah gadis itu yang merupakan Cantika. Mereka mengangguk setuju. Asep lalu bergeser dan memberikan tempat kosong di samping Alaskar. Cantika tersenyum manis lalu duduk di sebelah Alaskar sambil memegang sebuah kotak kecil.

"Al, ini buat Lo" ujar Cantika sambil menyondorkan kotak itu. Alaskar lalu melihat kotak itu dan membukanya perlahan.

"Buat gue?" Tanya Alaskar dan diangguki antusias oleh Cantika. Isi kotak itu adalah cake rasa melon. Seperti yang di katakan Varel, Cantika membuatnya. Dan benar saja, Alaskar menerimanya.

"Thanks" Cantika mengangguk sambil tersenyum lalu memakan batagornya.

Varel sedari tadi memakan syomai nya sambil melihat interaksi Cantika dan Alaskar di depannya. Entahlah dia merasa perasaan sedih di sana. Mungkin Karna dia merasa bersalah karena telah mengambil ciuman pertama dari Alaskar yang seharusnya menjadi milik Cantika. Mungkin?

Bima melihat Varel sambil menggeleng kepalanya pelan. Entahlah apa yang ada di pikiran pria itu. Kemudian dia kembali makan sambil memperhatikan kekasihnya di sebelah.



.

.

Varel Berada di perpustakaan karna sedang jam kosong. Dia ke perpustakaan untuk mengambil beberapa buku pelajaran sekalian menyegarkan isi kepalanya.

AlVa [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang