Hay, dah up chapter dua puluh enam nih
Selamat membaca
Varel bangun dari tidur nyenyaknya. Dia membuka mata lalu duduk di tepi kasur mencoba mengumpulkan nyawa yang masih melayang.
Setelah sudah terkumpul semua, Varel lalu melihat ke arah kasur Alaskar yang sudah rapi, sementara orangnya ga tau kenapa.
Masih berada di atas kasur sambil memasukan tangan ya ke dalam kaos mengelus pelan pekutnya, entahlah ini sudah menjadi rutinitas Varel setiap bangun. Rasanya nyaman aja.
Tiba-tiba suara pintu terbuka menampilkan Alaskar yang sudah segar. "Ke ruang makan, semuanya udah nunggu" ujar Alaskar lalu pergi meninggalkan Varel yang melihatnya dengan mata menyipit.
Ingin rasanya dia kembali tertidur di atas kasur empuk ini. Namun, perutnya juga sudah keroncongan. Tak mau berlama-lama, Varel lalu memakai sendalnya dan berjalan keluar menuju ruang besar.
Sesampainya di ruang tengah yang lumayan besar, Varel melihat papinya, Doni dan Raven yang tengah duduk di sofa sambil membaca koran dan minum kopi.
"Pagi" sapa Varel sambil mengucek matanya.
"Pagi" balas mereka bertiga serempak. Varel lalu berjalan menuju kamar mandi di ruang itu. Dia lupa mencuci muka dan menggosok gigi di kamar tadi.
Dengan mata uang masih tertutup, Varel mulai menggosok giginya. Kemudian setelah itu mencuci mukanya. Varel lalu mengeringkan mukanya dengan handuk yang berada di sana, entah itu milik siapa dan langsung terkejut saat melihat Alaskar di pantulan cermin.
"ASTAGA DRAGON!" kaget Varel sambil melotot menatap pantulan Alaskar di cermin.
"Si anjirr, gue kaget Cok. Lu kek setan tiba-tiba nongol" ujar Varel sambil mengelus dadanya pelan.
"Sorry" ujar Alaskar sedikit bingung. Sebenarnya dia juga rada kaget karna teriakan Varel. Niatnya hanya ingin mengambil handuk miliknya.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Varel sambil berbalik menatap Alaskar.
"Handuk gue" ujar Alaskar sambil menunjuk handuk di leher Varel.
"Hah?" Varel cengo sambil melihat dan memegang handuk di lehernya. "Jadi ini punya Lo? Lo tadi cuci muka di sini?" Tanya Varel memastikan.
"Iya" kata Alaskar singkat. Varel langsung melepas handuk itu dari lehernya dan memberikannya dengan gugup.
"So-sorry gue ga tau ini punya Lo, udah gue pake" ujar Varel sambil menyondorkan handuk itu ke pada Alaskar.
Alaskar yang melihat Varel lalu beralih melihat handuknya. Alaskar lalu mengambil handuknya dan segera keluar dari kamar mandi.
"Duh, anjirrlah" gumam Varel sambil mengacak rambutnya sendiri.
.
.
Mereka semua sudah selesai sarapan. Dan sekarang sedang membuat makan siang. Mereka semua berencana akan ke air terjun di dekat vila. Makanya itu, mereka akan membuat makanan yang banyak dan pastinya enak-enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlVa [end]
Любовные романыTinggal di lingkungan yang sama, tentangga dan orang tua yang saling bersahabat. Tapi tidak dengan anak mereka. Varel dan Alaskar tak pernah akur. Varel yang merupakan anak bandel di sekolah, sementara Alaskar yang merupakan siswa dingin si sekolah...