💔Menata Kehancuran💔

3.6K 172 3
                                    

Selamat membaca🎎


Wilu

Daren semalam lo mabok, gue anter lo pulang, trus mobil lo gue bawa balik ke Rusun, entar kekantornya elo naik taxi saja ya, gue males jemput elo.

Me
Ok Thank, udah anter balik. Gue kira di anter pulang Martha ternyata elo yang nganter gue balik.

Wilu
Semalam Nyokap Martha telpon, katanya neneknya masuk rumah sakit, trus martha nitipin elo ke gue.

Tanpa di balas chat dari Wilu, Daren bergegas ke kamar mandi, dia tersenyum mengingat mimpinya semalam bercinta dengan Wilu, ternyata dia pulang di antar Wilu, pantes mimpinya absurd banget pikir Daren. Mimpi itu seolah nyata, dan saat dia bangun pun heran karena dia bangun dalam keadaan polos dan, banyak noda bekas percintaan di kasurnya, Darren kembali tertawa, ternyata dia mimpi basah, namun ada noda darah di antara noda sisa percintaannya, dan mengecek bagian tubuhnya tidak ada yang berdarah, dan Darren masa bodoh dengan noda darah tadi.

....

Berulang kali Wilu memandang pantulan dirinya yang terlihat layu di depan cermin.

"Lo sudah rusak Lu, gak ada yang bisa lo banggain dari diri lo yang sudah kotor" Wilu bermonolok di depan cermin mengejek dirinya dan menertawakan tubuhnya, kemudian Wilu kembali terisak.

"Gue harus bangkit, Wilu lho harus anggap kejadian tadi cuman mimpi buruk buat lho, sekarang waktunya bangkit, sudah semalaman  lo meratapi nasib lho, gak ada yang tau kalau gue sudah gak perawan, Darren pun pasti sudah melupakan kejadian semalam. Kamu gadis yang masih perawan!" Wilu mensugesti dirinya dan memaki sweater yang menutup lehernya, karena dia gak mungkin memakai pakaian dengan leher terbuka dan menampilkan banyak tanda merah keunguan di sana.

Sesampainya di kantor Wilu berusaha menormalkan diri, meski bagian inti tubuh Wilu terasa sakit untuk berjalan, dia tetap berusaha berjalan dengan normal.

"Jalan kamu kenapa Lu?" Tanya Tina yang melihat Wilu berjalan tidak seperti biasanya, biasanya Wilu kalau berjalan bak model yang lurus dan menyilang, sedang bahunya terlihat gagah bak model pria. Namun kali ini jangankan langkahnya membentu garis lurus, buat jalan saja nyeri.

"Tadi pagi kepleset di kamar mandi Na". Jawab bohong Wilu

"Oowwwh... Gua kira habis di prawani orang, hehehehehe.... Ternyata di prawani kamar mandi" wajah Wilu mendadak pias mendengar candaan Tina.

"Ada-ada aja kamu Na". Jawab Wilu berusaha menetralkan diri.

Kalau gak ada  meeting dengan buyer dari Jerman mungkin Wilu hari ini tidak berangkat kerja, dan meratapi nasibnya di rusun.

"Wilu.... Kenapa jalan lo terlihat aneh" deg.... Wilu serasa membeku mendengar suara bariton dari arah belakangnya.

Meski dia sudah menyiapkan diri bertemu dengan Daren, namun mendengar suaranya saja Wilu menahan mati-matian air matanya, seolah bayangan semalam muncul lagi.

Wilu menarik nafasnya menetralkan detak jantungnya dan menghitung sampai tiga dan baru berani menatap Daren.

"Gue terpleset di kaman mandi, sebenarnya gue mau ijin gak berangkat, tapi mengingat hari ini ada meeting gue tetep berangkat."

"Makasih ya Lu, entar gue panggilin tukang urut habis meeting, heheheh gue yang bayarin". Deren benar-benar melupakan kejadian semalam.

Wilu menarik nafas lega bersyukur Daren sepertinya lupa kejadian semalam terlihat dari sikapnya yang seolah-olah tidak ada apa-apa.

Jadi Wilu tak perlu mengkhawatirkan kejadian tadi malam, dia pasti bisa melewati semuanya.

Meeting berjalan dengan lancar dan tentu Wilu tetap profesional, dan menjadi mesin pencetak uang bagi Daren.

"Lu... Gue gak tau kalau elo gak jadi Marketing gue, pasti gue gagal kaya ya Lu" Puji Daren atas kesuksesan Wilu meyakinkan klien mereka.

"Gueee getoo lhoo...." Balas Wilu dengan senyum kebanggaannya.

"Elo minta bonus apa dari gue??"

"Hemmm apa ya?? Gue mau pulang, mau istirahat, gue capek." Wilu menunduk, dan seolah apa yang di ucapkan mewakili isi hatinya begitu bahwa dia lelah lahir batin.

"Lu... Maaf ya yang semalam, mungkin itu yang membuat kamu lelah." Deg apa Derren tau yang terjadi tadi malam.

"Hemmmm maksud lo, tadi malam??" Wilu sangat gugup.

"Ya semalam gue mabok, dan elo yang ngater gue pulang, lepasing pakaian gue, dan seharusnya gak perlu sampai telanjang hehehehe." Jawab Darren dan seketika Wilu lega, Darren benar-benar lupa dengan apa yg di lakukan semalam.

"Gue cuman melepas hem dan celana kain lo, yang lain, mungkin tanpa sadar lo lepas sendiri kali Dar.!" Memang pakaian dalam Darren di lepas sendiri olehnya.

"Oowww.... Pantes gue semalam mimpi absurd banget, ternyata gue maen solo". Darren tertawa, dan hati Wilu terasa sakit

"Dar... Bisa gue minta bonus gue sama lo?" Wilu tertunduk ragu.

"Apa Lu?"

"Kurangi kegiatan minum lo yg berlebihan, kasian tubuhmu." Hampir saja dia bilang karena minumnan brengsek itu sudah menghancurkan hidupku.

"Kalau itu gue gak janji ya Lu, udah san loe pulang, gue ijinin lo istirahat, tapi janji besok lo harus kerja."

...


Jangan lupa like & coment ya💝

Bersambung

Stuck With Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang