🔞Malam Pertama kegiatan ke 3

3.6K 149 0
                                    


Cuman warning aja ya...
Gak ada adegan ena-ena ya guysss.....

Selamat Membaca
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

18+

Darren

Baru kali ini aku sukses menjadi imam sholat subuh untuk Wilu kumplit dengan do'a qunutnya, meski surat pendek yang aku baca masih seputar Qulhu, heheehehe... Namun itu bagiku sudah prestasi luar biasa, dan tata cara sholatku pun sudah aku gurukan ke pak Nur.

Setelah sholat subuh aku bermalas-malasan di kasur sambil menunggu matahari terbit.

Wilu melipat mukenanya, kemudian mendekat ke arahku, usia kandungan Wilu sudah menginjak bulan ke enam, Wilu semakin cantik dengan perut besarnya, badanya semakin berisi, dan menggemaskan, seandainya Wilu tau, dulu aku pernah jatuh cinta dengannya namun Wilu si tomboi dia tidak pernah peka dengan perasaanku, dan awalnya aku menerima Martha menjadi kekasihku hanya untuk menas-mansin Wilu, ternyata dia juga gak kepanasan, malah aku jadi ke enakan sama Martha, dan benar-benar jatuh cinta dengan Martha.

Dan sekarang takdir mengembalikan aku jatuh cinta lagi kepada Wilu, dengan cara yang luar biasa, dan Wilu kurasa masih sama seperti dulu, tidak peka dengan perasaanku dan rasa Cintaku.

Selama ini dia beranggapan aku perhatian dengannya hanya karen dia mengandung anakku, aku ingin bersamanya hanya karena anak kami.

Bahkan sering aku kirim bunga ke kantor, eh malah bunganya di kasihkan Dania katanya Dania suka. Aku sampai bingung dengan Wilu, aku belikan hadiah kalung, cuman di simpen, katanya ribet pakai kalung kalau mandi nyangkut. Duuuh harus gimana coba.

Aku terus perhatikan dia sampai selesi melipat mukena dan dia menyusulku ke tempat tidur

Cup

"Lu....?" Aku kaget, tiba-tiba Wilu mencium bibirku, baru kali ini Wilu ber inisiatif menciumku terlebih dahulu.

"Mas... Hem..." Aku juga kaget, tanpa ku minta Wilu memanggilku mas.

"Iya...." Aku menunggu Wilu melanjutkan ucapannya.

"Ah gak jadi ah." Wilu bangkit dari tempat tidur, namun aku tarik dia sehingga dia jatuh di pelukanku, mata kami saling beradu, aku tarik tengkuknya kulumat bibirnya yang manis, turun keleher, Wilu memejamkan matanya, dan ada desahan kecil dari bibirnya saat lehernya ku beri tanda kepemilikan, ku bisikkan di telinganya.

"Wilu, bolehkah aku meminta hakku??" Dan Wilu menatapku dengan tatapan sayu, dan mengangguk.

Aku merebahkan Wilu di tempat tidur, aku akan menghilangkan mimpi buruknya menjadi kenangan indah.

"Aku akan pelan-pelan, kalau sakit, kamu bilang ya?? Kalau kamu ingin berhenti, bilang saja, aku tidak akan memaksamu". Aku pastikan lagi, aku tak mau menyakitinya untuk ke tiga kalinya, karena kata Wilu kami dulu pas bikin Baby kami membuatnya sampai dua kali, jadi ini akan menjadi percintaan ke tiga kami.

"Lakukan mas, tapi pelan-pelan ya." Pinta Wilu.

Skip

"Apa dia tidak apa-apa??" Tanyaku sambil mencium perut polos Wilu setelah usai menuntaskan ibadah pagi kami.

"Dia tangguh, dan seprtinya dia bahagia di jenguk ayahnya." Jawab Wilu malu-malu, baru kali ini aku melihat wajah Wilu yang merona dan malu untuk menatap mataku, berbeda dengan aku yang tak mau mengalihkan pandanganku darinya, aku takut dia menghilang dan ternyata ini hanya mimpi.

Aku memeluk tubuh Wilu dan menjadikan lenganku sebagai bantalan kepalanya, ku kecup pucuk kepalanya, dan di hanya metal dadaku dan membuat gambar abstrak di dadaku.

"Makasih ya Lu, kamu sudah bisa menerimaku."

"Maaf ya Mas, sekian lama aku baru memberikan hak mu." Dia memanggilku mas tanpa ada tambahan tertawa geli seperti sebelumnya.

Aku kembali memberi ciuman ke pipinya, ke bibirnya aku sungguh bahagia.

"Lu... Aku cinta sama kamu, apapun yang terjadi jangan tinggalkan aku." Wilu mendongak mantap mataku, aku menatap wajahnya sepertinya rasa cintaku masih bertepuk sebelah tangan, tapi tak apa, yang penting Wilu mau menerimaku.

"Sejak kapan??" Tanya Wilu sambil tersenyum simpul.

"Apanya??". Tanyaku balik

"Cintanya sama aku?" Senyum Wilu, seperti tak percaya.

"Sejak semester satu, saat kita ospek" aku yakin dia tidak percaya.

"Aku tak percaya, kamu mepet Marta terus, dan aku jauh dari kata cantik, apa yang membuat Mas cinta sama aku??" Mas .... Pengganti kamu yang di pakai Wilu, membuat aku berbunga seperti ABG jatuh cinta.

"Oh ayolah Wilu sayang, kamu gak pernah peka dengan perasaanku ma kamu, berulang kali aku bilang cinta sampai bosen kamu gak pernah peka."

"Ya iya lah, tiap jam kamu bilang cinta dalam bercanda, siap juga yang percaya sama tukang obral kata cinta." Jawab wilu sambil mencubit pipiku, dan ku balas dengan ciuman gemas.

....

Sabtu siang, aku dan Wilu ke dokter kandungan untuk cek up, aku tak pernah absen untuk mendampingi istri tercintaku periksa kandungan.

"Bapak mau tau gak jenis kelamin anaknya??" Tanya seorang dokter perempuan yang sedang mengamati layar monitor dan tangannya menggeser alat seperti mouse di perut Wilu.

"Saya sudah tau dok" jawabku bangga, karena aku pernah bermimpi bertemu dengan anakku.

"Oh ya... Menurut bapak bayinya laki-laki apa perempuan pak??" Tanya si dokter.

"Laki-laki dok" jawabku yakin

"Wah... Ini pasti sering jenguk anaknya ya pak sampai tau jenis kelaminnya heheheh" goda si dokter yang membuat Wilu merah karena malu dan memukul tangan ku yang dekat dengan nya.

"Bayinya sehat, ibunya juga sehat, vitaminya tetap di minum ya bu."

Aku merasa masa depanku semakin cerah dengan hadirnya Wilu dan calon anak kami.

"Mas, gimana kamu tau kalau anak kita laki-laki?? Padahal kamu jenguk juga baru sekali tadi pagi". Tanya Wilu heran.

"Ada deh... Aku kan ayahnya, pas membuatnya aku udah prepare buat anak laki-laki". Jawabku asal, dan mendapat balasan pukulan dari Wilu di lenganku.

"Alah , buatnya aja kamu gak ingat, gimana mau prepare."

"Pasti kamu gak percaya ya?, Dia pernah dateng di mimpiku, pas aku tidur di rusun mu waktu itu, dia ingin bersama ku dan juga bersamamu, setiap malam dia hadir di mimpiku, seperti menteror ku sepanjang malam. Aku merasa malu Lu sama dia, panteskah aku di sebut ayah, karena sudah mau membunuhnya??" Aku meneteskan air mataku dan menyentuh perut Wilu yang di balas tendangan oleh isi perut Wilu.

"Tu kan dia bilang kamu ayah terbaik untuknya, dia bahagia memiliki ayah sepertimu mas."

"Wilu.... Pak Darren....??" Dania ada di belakang kami dan menutup mulutnya seolah tak percaya apa yang di lihatnya.

Bersambung

Stuck With Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang