Duka

2.8K 155 5
                                    


Jantungku terasa terhenti ketika mobil taksi yang aku tumpangi berhenti di sebuah halaman yang terpasang tenda dan kursi berjajar, memenuhi halaman sudah ada dua karangan bunga berada di sebelah pintu gerbang, kakiku mendadak kehilangan tulang-tulangnya, suaraku tercelat di rongga leherku, mataku terasa panas aku seperti batu yang tak mampu bergeming, namun mengelurakan air mata. Hp yang ku genggam pun tak kuasa ku pegang tak ada tenaga hanya untuk memegang hp dan prank hp ku hancur berbenturan dengan aspal depan rumah nenek, dan aku tak peduli dengan gawaiku yang tak berbentuk.

"Wilu.... Kamu yang sabar ya nak...." Budhe Ndari tetangga sebelah Nenek memapahku masuk kedalam rumah.

Nenekku orang yang paling menyayangiku sudah menyusul kedua orang tuaku, aku benar-benar sebatang kara saat ini.

Aku menangis di pelukan budhe Santi, harusnya Darren yang ada di sampingku dan menenangkan ku, ah persetan dengan dia, mungkin saat ini dia sedang bahagia karena Marta sudah sembuh dan mereka sudah mengantongi restu dari orang tua Martha.

Jam sepuluh pagi, Nenek di makamkan, budhe Santi menanyakan dimana suamiku, aku mengatakan dia sedang ada tugas di luar negri belum bisa kembali mertuaku juga ada di Itali, jadi wajar kalau mereka tidak datang. Lagi-lagi aku berbohong kepada keluargaku.

Sampai hari ke tujuh Darren tidak mencoba mencariku ke Jogaja. Kalau di tanya apa aku kecewa, jelas aku sangat kecewa karena sebenarnya aku pun mulai mencintai Darren, namun sayang cintaku di pecundangi Darren.

Di hari ke delapan aku pamit ke budhe Santi untuk kembali ke Surabaya.

Aku berbohong lagi kepada budhe Santi, aku bukan ke Surabaya, aku pergi ke Jakarta memulai hidup baruku, memang seharusnya aku sejak awal pergi ke jauh dari Darren agar rasa sakit yang seperti ini tidak aku rasakan.

Apakah aku sudah move on??? Ya dong, aku adalah motivator ter hebat untuk diriku sendiri, aku harus bangkit aku harus kuat. Dan satu lagi jangan sampai Darren menemukanku, karena aku yakini dia pasti akan mengambil anakku, ketika Martha tidak bisa memberi nya anak, pasti anakku akan mereka ambil, tak akan ku biarkan mereka bahagia dia tas penderitaan ku, anak ini hanya anakku.

Sisa tabunganku masih lumayan, untuk biaya melahirkan dan aku hidup selama setahun.

Tapi, bagaimapun juga aku harus bisa menghasilkan uang, tabunganku juga bisa habis, gak mungkin tahun depan aku dan anakku jadi gembel.

Banyak kawanku yang memiliki usaha di Jakarta, dan Alhamdulillah, kawanku pemilik hotel memberiku pekerjaan untuk menjadi marketingnya, meski aku hamil enam bulan dia mau menerimaku, karena dia tau bagaimana kinerjaku dan skill yang aku miliki.

Life must go on mantra ajaib yang selalu aku ucap agar hidupku tetap berjalan lebih baik.

...

Di tempat lain berbanding terbalik dengan moto hidup Wilu Life must go on , dan ini pria dengan bulu halus memenuhi janggutnya, kantung matanya yang terlihat hitam, yang dulunya seperti bison, sekarang terlihat layaknya kambing gurung saat musim kemarau. Dia saat ini terkapar di rumah sakit, dengan kaki di perban, setiap hari dia memikirkan istrinya yang meninggalkannya tanpa dia ketahui keberadaanya. Ya dia Darren suami Wilujeng Rahayu

Sudah sebulan dia kehilangan jejak istrinya, terakhir dia bertemu saat berada di rumah sakit. Dia merutuki kebodohannya karena mengabaikan istrinya demi sang kekasih dan sampai tidak pulang kerumah demi menunggu kekasihnya yang operasi.

Dan saat kembali kerumah semua terlambat, istrinya tidak dirumah, pakaian dan ijazahnya juga tidak ada, dan saat di hubungi tidak bisa.

Jogja... Satu kota yang di yakini istrinya berada, namun naas, saat ingin menyusul istrinya ke Jogja mobilnya mengalami kecelakaan, disini dia sekarang kakinya patah.

Darren benar-benar putus asa, pasalnya orang suruhannya tidak menemukan Wilu di Jogja, kata budhenya Wilu sudah kembali ke Surabaya.

"Kamu memang bodoh Darren!!! Kamu membuang permata hanya untuk sebuah batu kali!" Mama Darren marah ketika tau penyebab kepergian Wilu karen Darren tidak pulang semalaman karena menunggu Martha di RS tanpa mengabari Wilu karena HP Darren lowbat.

"Ma... Plisss... Darren gak bermaksud meninggalkan Wilu, dia istri Darren Ma. Dan Darren cinta sama Wilu, sama anak Darren Ma." Darren berusaha menjelaskan kepada mamanya bahwa dia sangat menyesali perbuatannya.

Pranggg

Mama Darren dan Darren bersamaan menoleh ke arah suara, yaitu hampers yang di bawa seseorang terjatuh di lantai.

"Martha...." Darren memanggil seseorang yang sedang memunguti barang yang di jatuhkannya.

"Maaf.... Aku menjatuhkan ini". Wajah Martha sudah terlihat sedih dan air mata sudah memenuhi dua mata sipitnya.

"Martha, kamu... " Darren terbata, khawatir kalau Martha mendengar hubungannya dengan Wilu, akan membuat kondisi Martha memeburuk.

"Ya Darren aku sudah mendengarnya." Martha menyeka air matanya dan berjalan mendekati Darren yang tertidur di atas krip RS.

"Maaf kan aku Martha, tolong kamu jangan salahkan Wilu, jangan membenci dia, disini aku yang salah, Wilu hanya korban." Darren mencoba meluruskan permasalahan yang sebenarnya.

"Kenapa kamu tega Dar, sama aku???" . Wajah Martha meng iba membuat Darren seperti pecundang sejati.

"Ini di luar kuasaku Tha, aku memperkosa Wilu saat aku mabuk, dan aku mempertanggungjawabkan perbuatan ku, awalnya Wilu menolak, namun aku mengancamnya sehingga kami membuat perjanjian konyol, menikah sampai anak kami lahir". Martha menutup mulutnya dengan tangannya solah melampiaskan rasa sakit dengan menggigit jari-jarinya.

"Darren, ternyata kamu membuat perjanjian gila seperti itu??? Mama kecewa sama kamu!!!" Kali ini mama Darren menyela karena kecewa dengan perbuatan putranya.

"Sebentar Ma... Jangan sela Darren dulu, iya Darren tau Darren salah. Namun kami sudah sepakat membatalkan perjanjian kami, dan kami akan menjalani rumah tangga kami dengan normal layaknya pasangan suami istri, membesarkan anak-anak kami." Jelas Darren ikut emosi, dengan kemarahan mamanya, perdebatan mereka mengabaikan perasaan Martha yang hancur.

Dan Martha meninggalkan ibu dan anak yang sedang berdebat dengan luka hatinya yang menganga.

Bersambung




Stuck With Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang