20. Pertumpahan Darah

334 70 21
                                    

Guys, ketemu lagi sama Mak.

Jangan lupa tinggalkan vote terlebih dulu, dan tinggalkan jejak setiap paragraf.

(ب_ب)

Mobil berwarna hitam legam terparkir di depan sebuah perusahaan produksi film. Banyak sekali para wartawan langsung berbondong-bondong mendekati mobil tersebut untuk mendapatkan sumber dari seseorang. Seorang aktris cantik dengan balutan blazer yang ia kenakan turun dari mobil itu dengan sedikit menundukkan wajahnya, tentu saja langsung dibantu oleh beberapa bodyguard yang mencoba menjaga bosnya agar terhindar dari sekumpulan wartawan tersebut.

Cassandra, apa benar Anda sudah bertunangan?”

“Denger-denger, Anda sudah bertunangan dengan salah satu murid SMA High International School? Kalau boleh tahu siapa laki-laki itu?”

“Apa benar, kabar yang mengatakan bahwa laki-laki itu adalah cucu dari Tuan Sucipto? Pebisnis Handal yang terkenal?”

“Apa benar Anda dijodohkan? Atau sama-sama saling mencintai? Mengingat Anda tidak pernah publish soal hubungan Anda.”

“Maaf, saya tidak bisa menjawab hal itu. Saya sedang sibuk, permisi.” Hanya itu yang bisa Cassandra jawab untuk mengelak pertanyaan para wartawan yang kini sudah mengetahui jejak statusnya.

“Cassandra, tunggu, Cassandra. Berikan kami sedikit waktu untuk mewawancarai Anda.”

Cassandra berhasil melewati para wartawan itu dengan dibantu oleh beberapa bodyguardnya. Para wartawan itu tidak akan ada habisnya untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang berita yang sudah tersebar luas di media sosial. Sebuah video seorang laki-laki berseragam SMA yang mengatakan bahwa ia sudah bertunangan dengan Cassandra viral di sosial media. Hal itu yang menjadi penyebab Cassandra menjadi target para wartawan untuk meminta klarifikasi berita tersebut.

Berita itu dengan cepat tersebar luas di mana-mana. Hingga di mana berita tersebut langsung terdengar secara langsung oleh Ethan, kekasih dari Cassandra. Laki-laki itu menggeram marah. Ia sampai memerintah ratusan anggota Geng Diablo Mortal untuk menyerang secara langsung ke High International School dengan di pimpin oleh Raja, sang ketua.

Gerbang yang menjulang tinggi itu berhasil dirobohkan dengan mudah oleh mereka, dan menerobos masuk ke dalam sana. Pak Dadang selaku satpam HIS tidak bisa mencegah aksi kericuhan itu. Yang mengakibatkan aktivitas jam belajar terganggu karena keributan di luar.

“Dharmendra, keluar lo, sialan! Kalau lo nggak keluar, gue hancurin sekolah ini!” teriak Ethan begitu menggema

Beberapa anggota Diablo Mortal tidak segan-segan merusak fasilitas yang ada di sana, bahkan melempari batu ke arah kaca sampai pecah dan tercerai-berai. Kerusuhan itu membuat seluruh murid HIS keluar, termasuk guru-guru yang lain. Mereka semua ketakutan, para guru tidak bisa melakukan apa pun selain berdiam diri dengan tubuh yang gemetar hebat.

Seluruh anggota Geng Calaveras yang tersebar di HIS seketika langsung membuat gabungan yang cukup banyak. Mereka semua langsung menemui Geng Diablo Mortal dan berhadapan secara langsung. Tentunya dengan di pimpin oleh Dharmendra dan ke enam anggota inti lainnya.

Dharmendra melangkah ke depan. Ia berdiri di depan Ethan yang tengah menyeringai penuh intimidasi. Apalagi tangan itu tidak henti-hentinya memainkan tongkat baseball yang ia bawa. Berharap tongkat ini bisa menghancurkan kepala Dharmendra.

“Jadi lo, yang sudah merebut pacar gue?!” tanya Ethan yang terdengar melengking. Hal itu mampu di dengar oleh banyak orang. “Bahkan lo juga yang udah mempermainkan hati adik gue, sialan!”

ZIVANDRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang