“Perasaan kita tak akan pernah sama. Di saat aku mencintaimu seperti 10 x ²log 1024, dan kamu membalasnya dengan 200 x (ln 1)^2.”
—Dharmendra Ezra Farzan—
Hallo, i'm back!
Plis, tinggalkan komentar di setiap paragrafnya!
Ngasih komentar nggak akan membuat kuota data kalian terkuras abis, kok.
Yuk, saling menghargai👍
Budayakan vote sebelum membaca:)
Happy reading❤️
“Woi, lepasin!”
Seorang laki-laki memberhentikan motornya dan berlari ke arah Ziva yang tengah di sandera. Tanpa aba-aba, Devano langsung menarik tangan Ziva dan membawanya bersembunyi di belakangnya. Kini, ia harus saling berhadapan dengan Raja yang tengah menujukan seringainya.
“Kalau berani jangan sama cewek, banci! Lawan gue!” tantang Devano.
“Lawan dia!” instruksi Raja.
Devano berusaha melawan anggota Geng Diablo Mortal yang berjumlah 7 orang. Ia menangkis beberapa pukulan yang mencoba menyerangnya dengan bertubi-tubi. Beruntungnya, Ziva yang sudah bisa menguasai ilmu bela diri, ia membantu Devano untuk melawan anggota Geng keparat tersebut.
Jumlahnya yang tidak sebanding, membuat Ziva maupun Devano harus beberapa kali terkena pukulan kuat dari mereka. Sudut bibir Ziva sedikit sobek dengan darah yang ikut keluar. Ia hampir saja kewalahan, sampai pada akhirnya Tuhan memberikannya pertolongan melalui Dharmendra dan Luis yang baru saja datang. Kedua laki-laki itu bergabung pada pertarungan tersebut.
Tidak bisa diragukan lagi, kemampuan bela diri Dharmendra sangat begitu hebat. Sampai ia dengan mudahnya melawan beberapa anggota Geng Diablo Mortal, termasuk melawan Raja.
“Hentikan!”
Teriakan itu mampu membuat mereka semua menoleh. Dilihatnya dari ujung jalan, seseorang keluar dari dalam mobil, dan menyeberangi jalan menghampiri mereka.
“Bang Ethan, Bang Evan?”
“Lo semua, pergi dari sini!” titah Ethan mengusir.
“Tapi, Than ....”
“Pergi, biar Ziva yang jadi urusan gue.”
Semua anggota Geng Diablo Mortal mematuhi instruksi dari salah satu anggotanya, yaitu Ethan. Mereka semua melajukan motornya pergi meninggalkan tempat itu, meski perasaan mereka masih belum puas, karena belum menghabisi Dharmendra. Apalagi Raja, cita-cita hidupnya hanya satu, yaitu menghabisi Dharmendra dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANDRA (On Going)
Tienerfictie[Jangan lupa follow akun ini terlebih dahulu. Anda senang, saya simbiosis mutualisme.] Judul awal : DHARMENDRA. Berawal dari kesalahan Reandra Azriel Farzan karena hampir mengorbankan nama Calaveras tanpa perundingan, membuat ia harus terkapar koma...