Bab 23|Stilty?

757 60 7
                                    

Happy Reading Dearys 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Dearys 💕



Dua hari, seminggu, sebulan... ah tidak, ini sudah hampir dua bulan semenjak Jungkook meminta maaf dan dengan gamblang mengajak Jiyoo berkencan. Entahlah, mana mungkin seorang Jeon Jungkook mengajaknya berkencan, pasti telinganya saja yang sedang bermasalah saat itu.

Terbukti, sudah jalan dua bulan dan tidak ada kejelasan. Sikap Jungkook tetap sama---menyebalkan, bahkan jauh lebih menyebalkan dari sebelumnya. Jungkook tidak dengan mudah membiarkan Jiyoo mengundurkan diri, malah memberi ancaman jika ingin mengundurkan diri maka harus membayar denda dua kali lipat.

Sempat protes dengan denda yang tidak pernah mereka bahas dan masuk dalam daftar kontrak kerja, tapi Jungkook sebagai pihak paling di untungkan karena dia yang berkuasa merubah kontrak atas kemauannya sendiri, licik sekali memang.

Mau tidak mau Jiyoo terpaksa kembali bekerja setelah Jungkook memutuskan akan memberinya cuti dua minggu, termasuk seminggu pertama yang sudah berlalu.

Jadi, apakah Jungkook tulus meminta maaf atau hanya formalitas semata agar Jiyoo tidak menjemurumuskan pria itu dalam masalah?

Jiyoo hanya bisa memikirkannya tanpa bisa memastikan dan itu membuatnya penasaran, meskipun Jungkook menyebalkan terkadang pria itu menunjukkan sisi berbeda sejak meminta maaf padanya. Seperti bersikap manja tidak hanya kepada ke enam hyung nya saja tapi juga pada Jiyoo.

Padahal jika dilihat dari umur, Shin Jiyoo jauh lebih muda dari Jungkook.

Sikap Jungkook makin aneh setiap harinya, contohnya seperti hari ini. Pria itu tiba-tiba mendiamkannya, wajahnya menekuk dengan bibir di majukan seperti tengah merajuk.

Masalahnya Jiyoo tidak tahu apa kesalahannya sampai Jungkook bersikap ketus seperti bocah yang ngambek karena tidak dibelikan mainan.


Jiyoo POV

"Hyuji Noona saja yang merapikan rambutku." kata Jungkook setelah menepis tanganku yang hendak menata rambutnya, karena biasanya aku yang mengurusnya dan itu sudah menjadi bagianku.

Bekerja dengan Jungkook pastinya aku harus banyak belajar mengenai apa saja yang akan bersangkutan dengan Jungkook, dan aku sudah banyak belajar dari staff yang lain meskipun terkadang aku masih meminta bantuan mereka.

Sebenarnya bekerja dengan Jungkook sangat menguntungkan bagiku karena gajinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kuliah. Namun, setiap pekerjaan tidak selamanya berjalan dengan baik dan tenang sebab pasti ada oknum yang membuat kita menjadi tidak nyaman sampai merasa tidak betah.

Dan kini aku sedang mengalaminya. Hampir setiap hari Jungkook selalu membuatku pusing memikirkan sikapnya yang berubah-ubah. Seperti perempuan yang sedang PMS, moodnya gampang sekali berubah tak menentu akhir-akhir ini.

Famed Neighbor (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang