Bab 58|Unexpected morning

273 39 6
                                    

Hai, selamat malam...

Sekedar info mulai dari part ini waktu dan alur dalam cerita ini bakal dipercepat jadi kemungkinan FN sudah mendekati ending, mungkin hanya tersisa 2-3 part lagi menjelang end.

Selamat membaca!




Dentuman musik yang menggema dengan gemerlap lampu yang menyorot dan banyaknya orang yang berkumpul dalam satu ruangan itu menimbulkan kebisingan yang menyenangkan.

Tubuh yang bergerak meliuk mengikuti dentuman irama musik di tengah lantai dansa bersama orang-orang asing yang juga sedang mencari kesenangan.

Antara setengah sadar atau kesadarannya telah terenggut habis setelah beberapa kali meneguk wine, dua gadis itu terlihat bersenang-senang dan berbaur dengan orang-orang di sekeliling mereka.

Minhye yang menarik Jiyoo lebih dulu untuk ikut dengannya menikmati musik yang berdentum keras yang berhasil menarik perhatiannya untuk bergabung bersama orang-orang yang tengah asik menikmati suasana.

"Bukankah ini tempat yang tepat untuk bersenenang-senang?!!" seru Minhye yang tampaknya masih memiliki kesadaran.

"Eoh, kau harus mengajakku lagi lain kali, ini sangat menyenangkan!!" sahut Jiyoo setengah berteriak. Memiliki toleransi rendah terhadap alkohol meminum beberapa teguk sudah membuat Jiyoo kehilangan setengah kesadarannya.

"Okay! kita akan lebih sering kemari dan menemukan pria yang lebih dari mantanmu itu!" Minhye balas menyahut dengan antusias yang cukup tinggi demi menyemangati Jiyoo yang sedang dalam tahap melupakan mantan kekasihnya.

...

Jiyoo POV

Kepalaku berdenyut nyeri saat berusaha membuka mata merasakan hangat dan cahaya yang cukup silau dari sinar matahari yang sudah naik entah dari jam berapa.

"Ahh!" denyutan di kepalaku semakin menjadi saat mencoba untuk bangun ke posisi duduk.

"Cepat bangun ini sudah siang!"

Suara itu sontak membuatku menoleh ke arah jendela dan betapa terkejutnya aku melihat sosok yang selalu mengomel di rumah kini susah ada di kamarku, lebih tepatnya kamar di flat yang aku sewa.

Sesaat kupikir aku masih tertidur dan sedang bermimpi, tapi setelah beberapa kali mengedipkan mata dan menguceknya ternyata ini bukan mimpi.

"Ke-kenapa Ibu ada di sini?" sebelumnya aku tidak menerima kabar ibuku akan datang berkunjung jadi situasi ini cukup membuatku bingung.

"Aigoo~ lihatlah dirimu... Inikah yang kau lakukan selama tinggal di Seoul?" omelan yang sudah biasa, meski ini bukan di rumah ibu tetap mengomel seperti sudah menjadi kebiasaannya setiap kali melihatku.

Aku hanya bisa menghela napas menerima omelan ibu yang sudah seperti makanan sehari-hari, aku bahkan sudah sangat kenyang untuk sekedar meladeninya.

Sempat termenung beberapa saat tiba-tiba aku teringat akan sesuatu.

"Bagaimana Ibu bisa masuk?"

"Tentu saja lewat pintu." jawaban yang membuatku memutar bola mata.

"Maksudku bagaimana Ibu bisa masuk, padahal aku tidak membukakan pintu." tidak mungkin kan aku lupa mengunci pintu, tapi... entahlah aku juga tidak ingat karena mabuk.

Famed Neighbor (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang