Sebelum baca aku mau kasih tau kalau ini akan jadi part terakhir dan kemungkinan jika berlanjut entah itu bonus atau s2 butuh waktu lama untuk mikir dulu sihKarena part terakhir ini terkesan terburu-buru jadi alurnya makin cepat dan agak gaje mungkin bagi kalian, karena ini udah keputusan akhir aku buat endingin cerita ini jadi mohon di mengerti
Selamat membaca!!
Sudah dua minggu ini Jiyoo berusaha untuk menemui Jungkook tapi selalu tak mendapatkan kesempatan untuk bertemu, bahkan untuk menghubungi saja tidak bisa karena nomor Jungkook setiap kali dihubungi selalu tidak aktif.
Keinginannya untuk bertemu dan meminta maaf mendorongnya untuk menghubungi orang yang mungkin bisa membantunya, salah satunya Jimin dan manajer Jungkook.
"Akhir-akhir ini Jungkook sulit dihubungi dan kami jarang bertemu. Member lain juga sulit menghubunginya. Jika nanti aku bertemu dengannya aku akan menyampaikan pesanmu."
Itu yang dikatakan Jimin saat Jiyoo menghubungi pria itu dan menanyakan kabar Jungkook.
"Maaf Jiyoo-ssi aku sebagai manajernya juga terkadang sulit menghubunginya, apalagi di saat-saat seperti ini. Aku akan menghubungimu jika ada kabar darinya."
Manajer Jungkook yang menjadi orang terdekatnya saja kesulitan menghadapi sikap Jungkook yang beberapa kali terakhir ini sering hilang kabar. Mereka mungkin membiarkan Jungkook seperti itu karena lebih mengenal pribadi Jungkook yang keras kepala dan tak ingin di ganggu saat tak ada jadwal.
Meskipun usahanya menghubungi orang terdekat Jungkook tidak juga membantunya, Jiyoo tidak menyerah dan terus mencari cara lain agar bisa bertemu dengan Jungkook.
Beberapa hari yang lalu ia sempat pulang ke rumah orang tuanya dan menanyakan penghuni rumah di sebelah yang tak lain adalah Jungkook, dan ibunya memberitahu jika Jungkook sudah lama tidak pulang ke rumah itu. Ibunya juga sempat mendengar dari salah seorang tetangga yang bekerja sebagai agen perumahan dan katanya rumah itu akan segera di jual atas permintaan pemiliknya.
Setelah mendengar hal tak terduga itu Jiyoo merasa bahwa mungkin saja dirinya menjadi salah satu penyebab Jungkook ingin menjual rumahnya.
"Sekarang aku harus bagaimana, apa aku harus menyerah?" semua usaha yang sudah dilakukan selama dua minggu ini tidak ada satupun yang berhasil. Bahkan sudah seminggu lebih Jimin maupun manajer Jungkook tak menghubunginya yang itu berarti mereka belum mendapat kabar dari Jungkook tapi Jiyoo sedikit meragukannya setelah mendengar kabar Jungkook merilis single beberapa hari yang lalu.
"Yak!"
"Kamjagiya!!"
Jiyoo hampir saja mengumpat karena Minhye yang tiba-tiba muncul dan mengagetkannya.
Bukannya meminta maaf Minhye malah tertawa melihat reaksi terkejut Jiyoo yang menurutnya sangat lucu.
"Apa yang kau pikirkan sampai tidak mendengarku?" ucap Minhye yang sebenarnya sudah memanggil Jiyoo dari kejauhan tapi yang dipanggil tidak mendengar atau lebih tepatnya hanyut dalam pikirannya sendiri.
"Aku tidak memikirkan apapun." sahut Jiyoo sebal.
"Haha mian." sambil tertawa kecil Minhye meminta maaf.
Jiyoo hanya merespon menatap dengan ekor mata lalu membuang wajah.
"Cepat katakan apa yang mau kau beritahu sampai harus mengajakku bertemu." masih sebal Jiyoo berkata tanpa menatap Minhye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famed Neighbor (END)
FanfictionBagaimana jadinya jika kalian harus masuk ke dalam lingkaran hidup yang membuatmu harus waspada setiap saat demi menjaga karir seseorang yang tak pernah di sangka-sangka? Itulah yang terjadi pada gadis salah satu mahasiswa universitas Seoul setelah...