Elzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya.
El, dia tidak mendapatkannya. Yang dia dapatkan adalah siksaan yang diberikan oleh ayahnya. Hampir setiap hari ia mendapatkan luka yang diberikan oleh sang ayah, bukan hanya luka fisik namun juga luka batin.
Apalagi setelah sepeninggal ibunya untuk selamanya, sudah tidak ada lagi tempat berlindung ketika sang ayah menyiksanya. Bahkan dia sekarang di usir oleh ayahnya sendiri, entahlah dia sekarang bingung harus kemana, dia pun bertanya-tanya mengapa ayahnya begitu membencinya dan selalu menyebutnya sebagai anak pembawa sial.
Setelah berjalan cukup jauh, El merasakan lelah dan sakit di kakinya yang memar akibat pukulan sang ayah, bahkan saat diusir ayahnya tak memberi uang sepeserpun. El berpikir untuk bekerja dan mendapatkan uang yang bisa ia gunakan untuk membeli makanan, namun ia berfikir lagi, pekerjaan apa yang harus ia kerjakan. Mengingat tubuhnya yang begitu kecil bahkan berat badannya tidak lebih dari 30 kg dan tinggi badannya hanya 120 cm. Sangat mungil bukan?
Disinilah El berada, di depan sebuah cafe untuk ngadem setelah lamanya dia berjalan ditengah teriknya panas matahari tanpa arah tujuan, merasa haus dan lapar, dirinya teringat bahwa perutnya belum terisi dari kemarin sore, dan sekarang sudah menunjukan pukul 15.00 WIB. Artinya hampir seharian penuh dia belum memakan apapun.Hai gais ini cerita pertama aku, yang murni dari pemikiran aku sendiri..
Semoga suka yaa..
Happy Reading💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
General FictionElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...