Happy Reading💜
.
.
.
Setelah membayar semua makanan Zoa beranjak dan tak lupa dengan El yang digendongnya menuju dimana mobilnya terparkir.
"Tante..tante mau ajak El kemana? Tanya El bingung"Ke rumah ku, kau mau kan?" El terdiam, berfikir sejenak ia ragu karena dia baru saja bertemu dengan Zoa, ia sedikit was-was.
Seakan mengerti apa yang dipikirkan oleh El, Zoa lantas berucap
"Tenang aku bukan orang jahat, oh iya jangan panggil aku tante, karena aku bukan tantemu. Panggil aku bunda" lanjut Zoa dan segera masuk ke dalam mobil dengan El dipangkuannya."Emm.. bu..na" lirih El dan ragu-ragu namun masih dapat didengar oleh Zoa.
"Oke panggil aku Buna" jawab Zoa dengan senyum tipis.
"Jalan pak, langsung ke rumah" perintah Zoa pada sang supir dan langsung dilakukan oleh sang supir
"Baik mba.." jawab supir yang bernama pak Supri, yang tak lain adalah supir pribadi Zoa, Mengapa ia memanggil Zoa dengan sebutan Mba? Iya itu memang perintah Zoa, ia tidak mau dipanggil nyonya ataupun Non oleh para pekerjanya.
Di perjalanan hanya terjadi keheningan, El hanya diam sambil memandang ke arah luar jendela, begitupun dengan Zoa yang sibuk dengan ponselnya. Tidak lama terdengar dengkuran halus dari El yang menandakan bocah itu telah terlelap, Zoa yang melihatpun tersenyum hangat melihat wajah damai El. Mata bulat yang tertutup, hidung yang terlihat kecil karena kalah dengan pipi tembem bersemu merah dan jangan lupakan bibir plumnya yang sesekali bergerak-gerak seperti mencari sesuatu. Walaupun sedikit cemong itu tidak mengurangi kadar menggemaskan El.
Aaaaaa.. gemoyy banget gasieee bestie
Setelah memakan waktu sekitar 20 menit, akhirnya mereka sampai di kediaman Zoa. Zoa keluar dari mobil dengan perlahan supaya tidak mengganggu tidur si bocah menggemaskan itu. Dia masuk kedalam rumah dan disambut oleh seorang Art bernama Bi Siti.
"Selamat sore mba" sapa bi Siti
"Sore bi" jawab Zoa dengan El digendongannya.
Zoa mamang sangat dekat dengan bi Siti karena bi Siti lah yang dari dulu selalu menemani Zoa ketika orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya.
Dia memilih pindah dari Mension milik orang tuanya dan tinggal di rumahnya sendiri, ia meminta Bi Siti untuk ikut dengannya. Ya, Zoa sudah memiliki rumah sendiri dengan uang hasil jeripayahnya. Namun tak jarang ia juga pulang ke mansion keluarganya untuk melepas rindu.
Setelah sampai di kamarnya Zoa meletakan El di kasur king size nya. Kemudian pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Setelah 15 menit berlalu Zoa keluar dan melihat El masih terlelap, ia menyempatkan mengecup kening El, setelahnya ia memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya dan menelpon seseorang."Halo.." ucap seseorang di seberang sana
"Cari tahu semua tentang anak yang sudah ku
kirimkan fotonya" ucap Zoa tegas"Baik, kasih saya waktu 1 jam"
"Hm"
Tutt..
sambungan terputus.
Zoa itu seorang Jaksa, jadi jangan heran jika dia memiliki banyak kenalan detektif handal untuk membantu Zoa dalam mencari informasi tentang kasus yang sedang ia tangani, dengan begitu sangat mudah untuk sekedar mencari tahu tentang El, anak yang baru saja ia angkat untuk menjadi anak angkatnya.
1 jam berlalu,
Tiiing..
Bunyi dering notifikasi dari Handphone Zoa, dengan cepat Zoa membuka pesan tersebut, dalam pesan tertera
Nama : Elzio Diratama
Usia : 10 tahun
Pendidikan : tidak sekolah
Orang tua : ibunya meninggal 2 hari yang lalu, ayahnya seorang pemabuk dan tukang Judi.
Elzio Diratama sering disiksa oleh sang ayah, dengan cara dicambuk, dipukuli, dan dilempar.Begitulah isi pesan yang dikirim oleh orang kepercayaan Zoa, setelah membacanya gadis itu mengepalkan tangannya sangat emosi dan marah ,saat tahu jika El anak manis itu menderita selama ini dan selalu mendapatkan siksaan dari ayah kandungnya sendiri. Setelahnya Zoa mengeluarkan senyum yang author pun tak tahu artinya.
Annyeong.. El kambeeekk!!
Eum El mau ngucapin Terimakasih buat kakak2 yang udah mau mampir ke cerita El.
Sebagai tanda Terimaksih El kasih finger heart ni hihii..Aku update lagi..
Jangan lupa tinggalkan comment dan vote ygy
Jaga kesehatan
Luv u💜
Ohiyaa jangan lupa juga follow aku yak tencu
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
Ficción GeneralElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...