Happy Reading ♡
.
.
.
.
.
.Jam menunjukan pukul 02.00 dini hari, El menggeliat dalam tidurnya karena merasa badannya tidak enak ia mulai terisak dengan mata yang masih tertutup.
"Hiks..hikss"
Attha yang berada di samping El pun merasa terusik, kemudian ia membuka matanya, dapat ia lihat El yang sedang terisak dengan mata tertutup. Sedangkan Zoa, ia masih terlelap dalam tidurnya, mungkin karena capek.
"Ssttt.. baby bobo lagi ya sayang sstt" ucap Attha sembari menepuk pelan paha El, namun bukannya kembali terlelap, anak itu malah membuka matanya.
"Hiks..p-papa"
"Iya sayang ini papa, kenapa hm?"
"Paya El uciing"
"Papa pijet yaa, kasian anak papa" Attha memijat kepala El yang katanya pusing itu
Cukup lama Attha memijat, berharap anak itu kembali tidur, tetapi El malah membuka matanya lebar-lebar dan tidak ada tanda-tanda untuk kembali terlelap.
"Baby bobo lagi dong, ini masih gelap"
"Ndak mau hiks" El kembali terisak
"Eh iya cup cup, trs baby mau apa? Mau susu?"
"Ndoong paaa" ucap El merentangkan tangannya, Attha yang paham langsung mengambil El dan menggendongnya, padahal dia sangat mengantuk, tapi demi putra kesayangannya ia rela tidak tidur, mau membangunkan Zoa juga ia tidak tega.
Attha menimang El ke kanan dan kiri sambil berjalan mondar-mandir didalam kamarnya. Kepala El menyender pada dada bidang Attha dengan mulut tersumpal pacifier.
Namun tak lama Attha merasakan perutnya basah, seperti ada cairan yang mengalirinya dan terasa hangat. Dengan cepat Attha melihat kebawah dan benar saja sudah Attha duga cairan tersebut dari bocah mungil yang ada di gendongannya. Iya, El pipis saat digendong Attha.
Attha menghela nafas sebentar, kemudian ia meletakan El di atas kasur yang sudah ia beri alas sebelumnya. Attha tidak heran, karena El jika sedang sakit ia akan ngompol.
Dengan telaten Attha melepas semua baju El, kemudian ia mengelap tubuh ringkih itu dengan tissue basah, setelah itu ia mengoleskan cream anti ruam pada area selangkangan El kemudian mengoleskan minyak telon pada perut, dada dan kaki El Setelahnya ia menaburi bedak bayi pada tubuh anak itu.
Karena El jika sakit suka tidak terasa jika ia pipis, maka Attha dan Zoa selalu minyediakan El diapers untuk El. Setelah memasangkan diapers Attha dengan cepat memakaikan onesie kelinci yang tebal supaya anak itu tidak kedinginan.
Attha merasa gemas sendiri melihat putranya yang yang seperti itu, tidur dengan posisi terlentang, mulutnya tersumpal pacifier, tangan anak itu yang berada di sisi kepalanya.
"Kau benar-benar bayii El, cepat sembuh putra papa" ucap Attha sedikit terkekeh, mencium pipi bulat El kemudian ia pergi untuk membersihkan diri dan berganti baju.
15 menit berlalu, Attha keluar dari kamar mandi, dan sudah berganti baju ia melihat jam yang ternyata masih menunjukan pukul 03.00 pagi, ia menghampiri anak dan istrinya berniat untuk melanjutkan tidurnya. Tak butuh waktu lama Attha kembali terlelap menyusul anak dan istrinya ke alam mimpi.
🌵🌵🌵
Paginya kini Zoa berada di dapur ia sedang memasak dan menyiapkan makanan untuk keluarga kecilnya, Attha juga sudah siap dengan pakaian kerjanya. Ia diperintahkan untuk membangunkan si bayi yang kini masih asik terlelap diatas kasur. Attha meletakan tangannya pada dahi Elzio untuk memeriksa suhu tubuh anak itu, dan ternyata demamnya sudah turun, tak seperti semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
General FictionElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...