Happy Reading♡
.
.
.
.
.Jam menunjukan pukul empat sore, El dan Zoa sudah bangun dari tadi. Setelah memandikan El Zoa berniat untuk mengerjakan pekerjaannya di ruang kerjanya, sedangkan El bermain di ruang bermainnya, tak lupa Zoa memberikan beberapa cemilan untuk anak itu agar anteng.
Sedangkan El, anak itu sekarang sedang asik bermain diruang bermainnya, setelah mandi tadi ia langsung bergegas ke ruang bermain karena Zoa membelikan mainan baru untuk El sebagai hadiah yang sudah ia janjikan. Zoa memberikan mainan pancing-pancingan.
"Waah ini mainan barunyaa" monolog El girang saat melihat mainan baru
"Hmm ini gimana cara mainnya?" Bingung El menggaruk pipinya yang tak gatal
"Haa mending tanya buna ajaa deh" El kemudian beranjak ke ruang kerja milik Zoa dengan membawa pancing mainannya.Setelah sampai didepan pintu ruang kerja milik Zoa, anak itu kemudian mengetuk pintu ruangan tersebut
Tok..tok..tok..
"Bunaa.." panggil El, namun tidak ada jawaban
"Bunaaa.." panggil El lagi, namun masih belum ada jawaban juga"Ishh buna kenapa ndak denger sih" kesal anak itu, sebenarnya bisa saja El langsung masuk ke ruangan itu, tapi sayang tangannya tidak kuat untuk menekan gagang pentu yang keras, karena kesal anak itu berteriak dari luar supaya Zoa mendengarnya
"BUNAAAAAAAA"brak..brak..brakk..
"BUNAAAAAAA ISHH"
El berteriak dan menggebrak pintu tersebut, sedangkan didalam ruangan Zoa yang sedang fokus dengan pekerjaannya dibuat kaget dengan suara gebrakan pintu dari luar, karena khawatir Zoa langsung bergegas menuju ke sumber suara, ia membuka pintu tersebut
Ceklek
Setelah pintu itu dibuka, terlihat disitu anak kecil sedang bersedekap dada alis yang bertaut dan bibir yang dibuat maju beberapa centi, Zoa yang melihat itu langsung berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi El.
"Ada apa baby? Kok gebrak-gebrak pintu, nanti kalau tangannya sakit gimana?" Tanya Zoa lembut sambil memegang tangan anak itu.
"Bunaa tidak dengar? Dari tadi El ketuk-ketuk pintu sambil panggil-panggil buna, tapi buna tidak dengar" ucap anak itu masih dengan raut wajah yang ditekuk
"Oh..maaf sayang, buna tidak dengar" El hanya membalas dengan deheman"Ohiya pertanyaan buna tadi belum dijawab loh"
"Pertanyaan apa buna?"
"Ada apa baby El kesini? Need something?"
"He'um, ini bunaa El bingung cara mainnya bagaimana?" Ucap El menunjukan mainan barunya
"Ohh haha, baiklah sini buna ajarkan" kemudian mereka berdua pergi ke ruang bermain El, Zoa menjelaskan dan mempraktikkan bagaimana cara memainkan mainan pancingan itu. Tak lama El langsung paham dan memainkan mainan itu.Setelah mengajarkan bagaimana cara memainkan mainan pancingan itu Zoa kembali ke ruang kerjanya.
Sedangkan El, anak itu asyik bermain mainan barunya. Lama sudah El bermain, anak itu dilanda kebosanan.
"Ih masa mainnya cuma kaya gini doang, ikannya nempel-nempel dipancingan" monolog anak itu
"Huuft.. El bosan, main apa lagi yaa?"
Karena merasa bosan, bocah itu duduk didekat jendela yang dimana jendela itu mengarah pada taman belakang rumah itu, matanya menelisik keseluruh arah taman belakang, hingga akhirnya ia menemukan suatu objek yang bisa menghilangkan rasa bosannya. El melihat kolam ikan yang berada di taman belakang matanya berbinar saat ide brilian muncul dalam otak mungil anak itu. Ya, dia akan mancing di kolam ikan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
General FictionElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...