Happy Reading..♡
.
.
.
.
.
.Setelah menikmati makan malam, kini keluarga kecil itu sedang melaksanakan shalat isya, usai melaksanakan shalat seperti biasa Zoa akan mengajari El mengaji terlebih dahulu. 10 menit berlalu, kini El sudah selesai mengaji. Kini dia sedang tiduran diatas paha Zoa yang masih mengenakan mukena. Mata anak itu sudah terlihat sayu, niatnya malam ini Attha dan Zoa ingin menidurkan El dikamar barunya. Namun terjadi drama
"Baby, jangan bobo dulu buna sama papa mau ngomong dulu" ucap Zoa
"Eung..buna sama papa mau ngomong apa?" El mendongakkan kepalanya supaya bisa melihat Zoa
"Malam ini El bobo dikamar El yaa.." tutur Zoa pelan
El yang mendengar itu langsung menggeleng ribut
"Ndak mau! El mau bobo sama bunaa"
"Papa sama buna kan udah buatin kamar khusus buat El" ucap Attha
"Ndak mau, El mau bobo sini aja"
"El kan udah besar, masa bobonya mau sama buna dan papa terus?" Bujuk Zoa
"Emangnya ndak boleh?" Tanya El pelan, ia menundukan kepalanya menahan tangis.
"Bukan ngga boleh, tapi.." Zoa bingung harus menjelaskan apa kepada anaknya ini.
Sebenernya dia juga dia tidak rela kalau harus tidur terpisah dengan El, tapi mengingat ia sekarang sudah mempunyai suami dan sampai saat ini dia belum bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri, ya karena terhalang sama bocah imut itu. Attha sebenarnya tidak memaksa, hanya saja ia merasa tidak enak hati kepada suaminya itu.
"Tapi apa? Kemarin boleh-boleh aja El bobo sama kalian?" Suara El mulai memberat
El terdiam sejenak hingga akhirnya dia mengucapkan..
"Kalian ndak sayang El lagi ya? Makanya ndak mau bobo sama El? El nakal?" ucap El dengan suara yang terdengar gemetar.
"Ssstt.. kok ngomongnya gitu? Buna sama papa sayang El, sampai kapanpun. Enggak kok baby nggak nakal baby anak baik. Jangan ngomong gitu lagi, buna ngga suka" kata Zoa, ada rasa sedikit sakit di hatinya saat El mengatakan bahwa ia sudah tidak menyayanginya lagi.
"Udah lah Kiya ngga papa baby tidur disini"
"Tapi mas.." Zoa menatap Attha dengan tak enak hati, tapi Attha hanya tersenyum dan menggeleng pelan
"Baby dengerin papa yaa, papa sama buna sayang banget sama baby. Iya baby boleh kok tidur disini sama papa dan buna " ucap Attha tersenyum
"Sini sayang " Attha ingin membawa El kedalam dekapannya, karena ia sudah melihat El yang menahan tangisnya, tapi bocah itu menolak dan menepis tangan Attha. Ya si bayi ngambek
"Sini sama buna" Zoa meraih tangan El, namun sama El menolak, matanya sudah berkaca-kaca El menggigit bibir bawahnya menahan agar tidak menangis
Zoa menghela nafasnya pelan, ia menarik paksa anak itu untuk datang ke pelukannya dan hal itu berhasil."Ngga boleh ngomong gitu lagi yaa, buna sama papa nyuruh baby buat bobo dikamar itu bukan karena kita ngga sayang sama baby, kan sayang udah buat kamar tapi ngga di pake ." Ucap Dia lembut sembari mengelus kepala belakang El
"Hiks..Huwaaa " runtuh sudah pertahanan El, ia menangis kencang diperlukan bunanya.
"Ssstt cup cup iya iya baby bobo sini " ucap Zoa menenangkan anaknya, Attha tak tinggal diam, ia juga mengelus pungung bergetar El
"Hiks.. ndak mau bobo sen-dilian hiks.."
"Iya bobo sama buna sama papa disini, tapi udah ya jangan nangis lagi, udah malem ngga boleh nangis" mau bagaimana lagi? El sangat susah untuk dibujuk
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIO
General FictionElzio Diratama, seorang anak laki-laki yang manis berusia 10 tahun. Berbeda dengan anak-anak lain seumurannya, yang harusnya masih bermanja ria dengan orang tuanya dan yang seharusnya menerima kasih sayang dan kehangatan dari orang tua nya. Yang di...