Calon Anggota Baru

2.7K 201 40
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
.
.


Siang berganti sore, sore berganti malam. Setelah melaksanakan makan malam, sekarang  keluarga kecil itu sedang berada didalam kamarnya, Elzio yang sibuk dengan mainannya yang berceceran diatas kasur, dengan Zoa yang tiduran disampingnya sesekali memperhatikan kegiatan Elzio, biarlah kamarnya terlihat berantakan, yang penting anaknya anteng.

Sedangkan Attha baru saja keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri sebelum tidur.
Attha berjalan ke arah ranjang menghampiri anak dan istrinya disana, ia merasa sedikit aneh dengan istrinya, karena semenjak ia pulang dari perusahaan Zoa terlihat lebih diam tidak banyak bicara, dan terlihat lemas dan sedikit pucat. Apakah istrinya ini sakit?

Setelah sampai di kasur, Attha mencium rambut Elzio pelan, sedangkan sang empu tidak merasa terganggu sama sekali, ia tetap fokus pada mainannya. Setelah itu Attha bergeser dan duduk di sebelah Zoa.

“ Kamu kenapa? Sakit?” tanya Attha, tangannya maju memegang dahi Zoa

“ Em? Engga, aku ngga apa-apa mas mungkin cuma kecapean" ucap Zoa seadanya, karena jujur dia merasa tubuhnya terlalu lemas, perutnya juga sedikit sakit

“ Kamu jangan terlalu capek, ayo kita cari ART" ucap Attha sambil mengelus lengan Zoa lembut

“ Aku masih bisa kerjain pekerjaan rumah sendiri mas" lirih Zoa

“ Tapi kamu jadi kaya gini Kiyaa.. kamu beneran ngga papa? Muka kamu pucat lho"

“ Iya aku ngga pa- huekk..” Ucap Zoa terpotong karena tiba-tiba ia merasa mual, kemudian ia segera lari menuju kamar mandi, Attha yang melihat istrinya seperti itu langsung panik dan segera menyusul Zoa ke kamar mandi.

Sedangkan Elzio yang dari tadi sibuk dengan mainannya kaget melihat Buna-nya muntah-muntah seperti itu kemudian bocah mungil itu ikut menyusul bersama Attha

Huekk..huekk..

Namun hanya cairan bening yang keluar, Attha membantu Zoa dengan memijat tengkuk Zoa

“ Kiya ayo kita ke Rumah Sakit aja..” Ucap Attha khawatir

“ Ngga usah Mas, aku cuma mual sama lemas doang. Kayaknya masuk angin” balas Zoa

“ Tapi aku khawatir kamu kenapa-kenapa"

“ Udah ah aku ngga apa apa, cuma masuk angin doang” Jawab Zoa sambil menampilkan senyumnya

Attha menghembuskan nafasnya lirih, jujur ia sangat khawatir dengan istrinya. Kemudian ia menggandeng Zoa menuju tempat tidur. Entah mereka lupa atau bagaimana, jika ada Elzio yang sedari tadi diam memperhatikan kegiatan mereka berdua, saat melihat Zoa yang muntah-muntah seperti tadi membuat anak kecil itu juga khawatir dan takut, takut jika terjadi apa-apa dengan Buna-nya.

Zoa duduk pada kasur dengan kepalanya disandarkan di kepala ranjang, Attha segera menyelimuti istrinya, namun tiba-tiba suara anak kecil menyadarkan mereka bahwa mereka tidak hanya berdua saja.

“ Bunaa..” lirih El, Zoa menoleh ke sumber suara yang sangat ia tahu itu suara siapa. Dapat Zoa lihat anak kecil berdiri didepan pintu kamar mandi dengan mata yang sudah berkaca-kaca bibir yang melengkung kebawah. Zoa yang melihat itu kaget kenapa El bisa disitu.

Tanpa menunggu disuruh, Attha berdiri menghampiri El, mengangkat kegendongannya dan berjalan menghampiri Zoa.

“ Sini sayang” ucap Zoa saat Attha sudah duduk di tepi ranjang, Zoa menarik kedua tangan El untuk lebih dekat dengan dirinya.

“ Anak bunaa kenapa hm?” tanya Zoa tangannya mengusap lembut punggung tangan El

“ B-buna sakit hiks" Jawab El sambil terisak

“ Eh kok nangis sstt .. Buna ngga apa apa sayang”

“ hiks..buna akit “

“ Sini peluk buna, biar buna nya ngga sakit" Zoa merentangkan tangannya El langsung naik keatas ranjang dan segera berhambur ke pelukan Zoa

“ Huweeee buna nda boleh cakiiitt" Tangis El kencang saat berada di pelukan Zoa, ia memeluk Zoa dengan erat seperti tak mau kehilangan buna-Nya

“ Kenapa buna ngga boleh sakit baby?” tanya Zoa tangannya mengelus surai El

“ El hiks sedih kalau buna cakit “ Hati Zoa menghangat mendengar penuturan dari bocah yang ada dipelukannya ini.

“ Baby El sayang buna yaa" ucap Attha yang sedari tadi diam, ia mengelus punggung El yang masih berada di pelukan Zoa, El mengangguk sebagai jawaban.

“ sayang bunaa" lirih El teredam dalam pelukan Zoa
“ Buna lebih sayang baby El” bisik Zoa,  mengecup pipi merah nan bulat milik El

“ Sini liat buna dulu” Zoa menangkap pipi El, El menatap Zoa polos, membuat Zoa gemas

“ Baby ngga mau liat buna sakit?” tanya Zoa El memengangguk

“ Tau ngga kenapa buna bisa kaya tadi?” El menggeleng

“ Mau tau kenapa?”

“ Kenapa? “ tanya El penasaran

“ Karena buna belum dapet kiss dari baby El” El menahan senyum, wajahnya merah menahan malu.

ELZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang