Om Penculik

3.9K 238 2
                                    

Hai gais sebelum baca harap follow dulu..🌻🌻
.
.
.
.
Happy Reading💜
.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi Zoa terbangun karena bunyi alarm di handphone miliknya , ia merasakan berat dibagian perut, seperti ada sesuatu yang menimpanya saat ia lihat ternyata ada sebuah kaki mungil diatas perutnya, sesaat netranya menangkap bocah kecil masih setia memejamkan matanya dengan posisi telentang, mulutnya tersumpal jempol mungil miliknya, terlihat sangat menggemaskan. Zoa tersenyum geli kemudian menarik jempol mungil itu dan menggantikannya dengan pacifier.

Zoa bangkit dari king size nya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai dengan semuanya Zoa berniat untuk membangunkan El, namun setelah melihat El yang masih terlihat sangat nyaman dengan tidurnya ia merasa tidak tega dan membiarkannya untuk bangun dengan sendirinya nanti.

Hari ini hari minggu Zoa libur, ia berencana untuk bersantai dirumah saja menemani El dan menunggu kedatangan Attha.

Ia turun menuju dapur, dapat ia lihat Bi Siti yang sedang bergelut dengan alat masak nya, sesekali Zoa akan membantu Bi Siti untuk memasak, kadang disela-sela kegiatannya ia akan curhat atau sekedar menceritakan berbagai hal random. Zoa memang sedekat itu dengan Bi Siti, melebihi dekat dengan orang tuanya, karena mereka terlalu sibuk bekerja, dan tidak sempat menjadi pendengar yang baik untuk anaknya. Tapi Zoa tidak menyalahkannya, toh juga mereka bekerja keras untuk dia dan adik-adiknya.

"Masak apa bi?" Tanya Zoa melihat Bi Siti sibuk dengan alat-alat dapurnya, saking sibuknya ia sampai tidak menyadari kehadiran Zoa.

"Eh mba.." bi siti tersentak melihat Zoa yang sudah ada di belakangnya

"Inii masak capcay udang sama ayam kecap mba" lanjut bi siti. Zoa hanya ber oh ria

"Ohiya bi, ayam kecapnya dibikin jadi dua yaa, yang satu jangan pedas, buat El" pinta Zoa

Zoa sudah menceritakan semua tentang El semalam kepada bi siti, dan bi siti merasa juga kasihan kepada El ia juga berjanji akan menjaga El, ya meskipun bi siti baru melihat wajah El, belum tahu sifatnya bagaimana, tapi dia yakin bahwa El anak yang baik.

"Oh iya mba siap" jawab bi siti meng iya kan

Zoa mengambil cangkir dan menuangkan kopi pada cangkir itu, setelahnya ia pergi ke taman belakang rumah untuk sekedar duduk-duduk santai kadang juga membaca buku.

.....

08.00 WIB

Matahari telah muncul dari tempat persembunyiannya. Disebuah ruangan, terdapat gundukan kecil tertutup selimut, didalamnya terdapat bocah lucu dengan pipi gembul, matanya mengerjap lucu ketika terkena pancaran sinar matahari, sesekali menguceknya, rambut yang acak-acakan dengan mulut yang masih tersumpal pacifier, siapa lagi kalau bukan Elzio Diratama anak yang baru kemarin Zoa angkat menjadi anaknya.

El merubah posisinya menjadi duduk, netranya menelisik ke setiap sudut ruangan, seperti mencari seseorang, merasa tidak menemukannya ia berinisiatif keluar dari kamar dan mencari orang itu. Iya, yang dicari El adalah Zoa, El tidak menangis seperti kemarin.

Kakinya ia turunkan, namun ia merasa aneh mengapa kakinya seperti tidak merasakan dinginnya lantai? Kemudian El melihat ke bawah, ternyata kakinya tidak sampai ke lantai. Entah kasurnya yang terlalu tinggi, atau memang kaki El yang terlalu pendek. Ia berusaha turun dengan merosot menggunakan selimut. Kaya main prosotoan TK gitu paham gasi? Ya gitu lah pokoknya haha

El berjalan menuju pintu, menekan gagang pintu dan gotcha El berhasil membuka pintu itu meskipun susah payah harus berjinjit-jinjit dulu.

"Huh akhirnya kebuka juga yeay.."pekik El senang akhirnya ia berhasil membuka pintu

ELZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang