Kesayangan

943 93 10
                                    

Happy Reading ♡
.
.
.

Di malam yang sama, disebuah kamar terdapat buntalan kecil yang masih asik menyelami alam mimpi. Namun tak lama ia merasa terusik ketika mendengar suara ribut. Perlahan matanya terbuka menampilkan mata doenya, tatapannya menelisik ke semua penjuru ruangan mencari keberadaan orang tuanya.

Iya, anak itu adalah Elzio, tak menemukan keberadaan orang tuanya El merubah posisinya menjadi duduk sesekali ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, perlahan mata doe itu mulai berkaca-kaca dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"Hiks.. bunaaa mana?" isak El

"Hiks.. huwaaaaa un hiks aaa.." tangis El semakin kencang, karena tidak mendapat jawaban anak itu mulai merangkak berusaha turun dari ranjang.

Sedangkan di luar kamar tak sengaja Bi Siti mendengar suara tangisan tuan mudanya itu karena Bi Siti tahu Zoa dan Attha masih dibawah, langsung saja masuk ke dalam kamar tersebut yang ternyata tidak dikunci.

Setelah masuk Bi Siti melihat El yang sedang kesusahan untuk turun dari ranjang, hampir saja terjatuh.

Bi Siti yang terkejut pun akhirnya berlari menghampiri El sebelum anak itu terjatuh, El yang melihat Bi Siti langsung merentangkan tangannya.

"Hikss.. unaa hiks mana?" tanya El sesenggukkan

"Ya ampun aden, buna di bawah sayang yuk ke buna" ucap Bi Siti mengangkat El ke gendongannya sesekali menghapus air mata El yang di pipi.

Sedangkan Zoa yang tengah asik memakan rujaknya dibuat terkejut saat mendengar suara tangisan El dari arah tangga dan benar saja dirinya melihat El yang menangis sesenggukan berada digendongan Bi Siti. Dengan cepat Zoa menghampiri keduanya.

"Uuuhh sayang baby kebangun yaa?" ucap Zoa mengambil El dari gendongan Bi Siti.

El yang melihat buna nya malah semakin mengeraskan suara tangisnya seakan-akan dia kesal ditinggal sendirian di kamar.

"Huwaaaa..."

"Iyaa mba, tadi saya lewat depan kamar mba, eh malah denger den El nangis, jadi saya langsung masuk kamar mba dan benar den El lagi nangis sambil berusaha turun dari ranjang dan hampir terjatuh mba" jelas Bi Siti panjang lebar.

Zoa yang mendengarnya pun terkejut dan merasa bersalah dengan putranya.

"Ya ampun.. sssttt cup cup maaf yaa sayang, ohiya makasih yaa bi, bibi bisa istirahat sekarang"

"Iya mba sama-sama mba, kalo begitu saya pamit dulu".

"Iya bi"

Setelahnya Zoa membawa El duduk di sofa bersama Attha yang sudah tertidur dengan wajah memar.

"Hiks..hiks unaaa.."

"Stttt.. Iyaa sayang ini buna disini nak" ucap Zoa sambil mengelus punggung El.

"Bun hiks naa ndaa ada tadi hiks El akut buna hiks.. "

"Buna sorry baby" Zoa menciumi wajah El

" Hiks huwaa hiks hikss"  El masih terisak mengingat dia terbangun sendirian di kamar orang tuanya.

"Ssttt cup-cup sayang, tadi bangun sendirian yaa ngga ada buna sama papa, jadi El nya takut hmm maaf yaa sayang, uhh kasian sampe merah ginii mukanya" Zoa mengusap dahi El yang berkeringat.

"Itu apa buna?" tunjuk El pada rujak yang tadi dimakan Zoa

"Itu rujak sayang"

"El mauuu bole?" ucap El dengan tatapan memohon
"Emm no no El ngga boleh mam ini, ini pedes nanti mulut El huaa..huaaa.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang