SND 8

3.8K 282 41
                                    

Hallo kembali lagi di bab yang baru sambungan dari mew's wife season 1.
Yang belum baca cus baca dulu biar nyambung ke bab ini.
.
.
.

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Ketika orang tua menegur anaknya karena kesalahan, dengarkan lah, itu tidak jauh dari kata baik, walau kadang kala tak selamanya itu benar, tapi yakin semua itu rencana terbaik untuk anaknya.

"Tehnya, Dad. Win taruh di sini ya?" Melempar senyuman sambil meletakkan teh untuk menemani Mew masih bekerja di ruangannya walau sedang wekend.

"Uh, pengertian sekali anak Daddy" Menyeruput teh yang dibawakan Win barusan.

"Enak, Dad?"

"Enak."

"Iya dong, Win yang bikin," sorak bangganya.

"Hoiiik, Papa nggak salah dengar? Siapa yang bikin? Mentawin kah?" Gulfie menyusul ke ruangan Mew dengan membawakan beberapa camilan menemani suaminya.

"Hehehe, kan Win yang aduk tadi, Pa. Jadi sebagian itu buatan Win, iyakan, Dad?" ucap Win sambil duduk di depan Mew.

"Hmm, iya ini buatan, Win." Melanjutkan pekerjaan fokus ke layar komputer.

"Win, jangan mengganggu Daddy," ucap Gulfie sedang sibuk menata buku, melihat Win malah duduk di pangkuan suaminya. "Mending bantu Papa yuk, bikin camilan lagi di dapur," ajaknya setelah merapikan ruangan Mew sedikit berantakan tadi.

"Hmmm ...." Dengus malas Win malah merebahkan kepalanya di meja kerja Mew.

"Win, ayok. Jangan malas."

"Win." Suara berat Mew di sela ketikannya. "Atau sini," panggil Mew agar Win mendekat.

Win bangkit dari duduknya mendekat ke samping Mew.

"Napa, Dad?"

"Sini duduk." Meraih Win agar duduk di pangkuannya. "Win udah lima bulanan lebih sekolah, kan? Pasti udah belajar grafik ini, coba jelaskan sama Daddy cara kerjanya?" tunjuk Mew ke arah komputernya membuat Win seketika menelan ludah.

"Nah tu kan, mending ikut Papa tadi," ledek Gulfie sedikit tersenyum melihat ekspresi Win.

"D-Dad? Papa kasihan tiap hari masak sendiri, Win bantu Papa saja ya." Win langsung berdiri menuju pintu berlalu di depan Papanya alih-alih untuk kabur dari Mew.

"Mentawin, jangan kabur," teriak Mew.

Sedang Gulfie semakin terkekeh melihat anaknya sambil menggelengkan kepalanya.

"Lihat anakmu, bandel."

"Anakmu juga, Phi." Menyusul Win ke dapur. Langsung di sambut oleh Win yang sudah nyengir di sana.

"Cepat ya sampai sini, tadi aja Papa suruh nggak mau."

"Bukan nggak mau, Pa. Tapi Win nggak bakat di dapur."

SI NAKAL DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang