SND 23

3.1K 270 27
                                    

Hallo kembali lagi di bab yang baru sambungan dari mew's wife season 1.
Yang belum baca cus baca dulu biar nyambung ke bab ini.
.
.
.

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Pesan teks dari Bright berhasil menghentikan tangis Win, ia seketika langsung berdebar mengingat kejadian tadi siang dan sedikit melupakan tamparan dari Daddy-nya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan teks dari Bright berhasil menghentikan tangis Win, ia seketika langsung berdebar mengingat kejadian tadi siang dan sedikit melupakan tamparan dari Daddy-nya tadi.

Win membalasnya cepat.

"Phi Bay apaan sih, apa coba?" ucap Win karena pesan Bright padanya lumayan membuatnya bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Phi Bay apaan sih, apa coba?" ucap Win karena pesan Bright padanya lumayan membuatnya bingung.

Kreek!

Pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok yang sangat dihargai Win, yaitu Gulfie mulai duduk disisi ranjang. Tangannya nan lembut terjulur meraih pipi anaknya sedikit kemerahan.

"Sakit?" tanya Gulfie lembut di sertai elusan.

Win pelan menggeleng seakan tau salahnya. "Daddy namparnya nggak kuat kok, Pa. Win minta maaf, Win nakal ya," melasnya sambil menunduk.

"Kenapa Win bisa berciuman sama Bri di kantor Daddy, hmm?" tanya Gulfie.

"W-Win minta maaf, Pa. Win salah." Seakan Win kehabisan kata-kata dia pun sendiri tak mengerti bagaimana sangat berani mencium Bright tadi siang.

Gulfie berjalan menuju meja makan dengan Win di belakangnya masih menunduk sedang Mew sudah duduk di sana. Walau Win salah tapi di dalam lubuk hatinya masih kesal, ayahnya begitu egois padanya, ia mulai duduk ditatap Mew tajam seperti banyak pertanyaan.

Gulfie juga diam, dirinya mengambil sesendok nasi, masing-masing untuk suami dan anaknya beserta lauk dan sayuran, setelah itu untuknya.

"Apa benar kau berpacaran dengannya?" tanya Mew membuka suara melihat Win enggan mengatakan apa pun.

"Jawab Daddy, Win!"

"Phi ...," lembut Gulfie menggenggam tangan Mew agar selalu sabar.

"Win nggak pacaran Daddy, Win hanya-"

"Udah kita makan dulu, ntar makan malamnya jadi nggak enak, Phi," potong Gulfie jika di teruskan ini akan panjang.

Keesokan masih sama keduanya masih diam walau Win pagi ini diantar Mew ke sekolah.

"Nanti pulangnya di jemput supir! Daddy sudah menyiapkan supir untukmu jika kau tidak ingin mengendarai mobil sendiri!"

Win mendengarnya langsung menoleh tak percaya apakah ayahnya melakukan ini agar Win semakin jauh dengan Bright mengingat setiap hari dirinya di jemput seorang Bright.

"Dad?"

"Jangan membantahku!"

Potong Mew tegas membuat nyali Win menurun, tak berani mengatakan apa pun lagi.

SI NAKAL DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang