SND 36

1.9K 233 43
                                    

Hallo kembali lagi di bab yang baru sambungan dari mew's wife season 1.
Yang belum baca cus baca dulu biar nyambung ke bab ini.
.
.
.

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Anak yang terlihat besar dengan akal yang setengah tumbuh sedang damai dalam pangkuan Gulfie, tadinya baru berpindah dari pangkuan ayahnya, dikarenakan Win tidur lumayan lasak.

Mew yang masih belum tidur mengangkat pelan kaki Win yang menindih perut istrinya, kemudian bangkit setelah mengatur tidur Win, menuju lemari mengeluarkan selimut mengembangkannya di lantai.

"Phi ngapain?" bingung Gulfie tersentak, Mew grasak-grusuk di bawah.

"Eh kok bangun?"

"Phi ngapain?" tanya Gulfie lagi saat Mew juga menurunkan bantal.

"Tidur lagi gih, sayang," usap Mew lembut di pucuk Kepala Gulfie.

"Phi tidur di lantai? Nggak-nggak-nggak," tarik Gulfie agar Mew kembali ke atas.

"Sempit, sayang. Nggak papa Phi tidur di bawah saja."

"Phi ah nggak mau, nanti masuk angin gimana? Pindah ke kamar kita aja," ajak Gulfie.

"Ntar Win kebangun ngamuk-ngamuk lagi gimana?"

"Makanya tidur di sini," ucap Gulfie menunjuk ranjang di sebelahnya.

"Sempit, sayang. Liat tu Win aja sendiri udah ngabisin tempat."

"Ya masa tidur di lantai! Gupi nggak mau ah."

" Ya udah Phi tidur di sana!" tunjuk Mew pada sofa yang ada di kamar Win.

"Nggak mau ah, Phi," rengut Gulfie.

Mereka masih berdebat tak sadar bayi utamanya terbangun akibat obrolan orang tuanya.

"Tu kan Win-nya bangun," ucap Gulfie saat anak itu langsung mencari Papanya.

"Papa di sini, Nak. Kenapa?" Win terlihat bingung masih setengah sadar.

"Pa, Win lupa." Ia langsung bangkit, menggorogoh tasnya, mencari sesuatu lumayan membingungkan Gulfie dan Mew.

"Apa itu, Win?" tanya mereka saat dirinya menemukan sebuah kertas langsung membawa ke depan Gulfie dan Mew.

"Daddy besok Win karya wisata, ini surat izinnya, tandatangani!" ucap Win seketika diambil Mew.

"Karya wisata?" ucap Mew membaca seluruh isi surat izin untuk orang tua pada anaknya.

"Nggak boleh, Daddy nggak izinin."

"Daddy, kok nggak boleh?" rengut Win langsung kusut.

"Nggak boleh ini jauh, di pantai lagi!"

"Papa-Daddy ah, ini kan tugas sekolah masa nggak boleh pergi," ucap Win yang sudah berlinangan air mata mengentak-entakkan kakinya.

SI NAKAL DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang