SND 41

2.1K 240 67
                                    

Hallo kembali lagi di bab yang baru sambungan dari mew's wife season 1.
Yang belum baca cus baca dulu biar nyambung ke bab ini.
.

🌈🌈🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈🌈🌈

Ketika sampai di rumahnya, Gulfie benar-benar mual mengingat bisik-bisik tadi membicarakannya, mengeluarkan apa pun yang di makannya pagi ini.

Sambil bercermin, Gulfie melihat dirinya di pantulan kaca, seketika membuka baju yang di hina Ibu tadi, membuangnya di tong sampah padahal lumayan bermerek meski piama.

Gulfie melihat body-nya dengan perut mulai terlihat, kemudian melihat wajahnya yang memang pucat, terpikir hebat ucapan ibu-ibu tadi mengganggunya.

"Kenapa, sayang?" panik Mew, saat sampai di kantor menerima telepon dari istrinya ,meski sudah memasuki ruang meeting.

"Phi ... Gupi nggak cantik lagi ya," tanyanya.

"Hah apa, sayang?"

"Ih, Gupi nggak cantik lagi ya?" tanya Gulfie sedikit berteriak agak kesal.

"Astaga ... cantik, sayang. Gupi cantik, cantik banget malah, kenapa hm?" Sangat lembut mendengar suasa Gulfie terdengar kesal tanpa memedulikan sikap manisnya padahal sudah di dalam ruangan meeting dan seluruh orang yang hadir tersenyum geli.

"Kenapa?" tanya Mew setelah Gulfie menutup teleponnya. "Ada yang salah?"

"Tidak ada, Tuan. Bisa kita mulai, berhubung pemilik Kinder Boy sudah di sini," ucap Tay.

"Ya silah kan, selamat pagi ibu Melinda," sapa Mew hangat.

***

"Kira-kira mereka mau ngomongin apa ya?" Ketika Win, Thitiwat, Off, Gun, Jennie dan Pear dipanggil JM store padahal tidak ada jadwal pemotretan.

"Silahkan masuk." Setelah staf perusahaan ini membawa mereka, menemui seseorang yang sudah menanti.

"Silah kan duduk," ucap New selaku manager kantor ini.

"Maaf sebelumnya, Win dan yang lain, apa bekerja di sini benar-benar bersungguh-sungguh?"

"Tentu, Tuan. Kami menyukai pekerjaan ini."

"Apa orang tua kalian tau dan setuju tentang pekerjaan ini." Seketika membuat mereka bungkam kenapa perusahaan menanyakan itu.

"Bukan apa-apa meski ini tidak ada hubungannya, sebaiknya orang tua kalian tau tentang ini, saya tau ada di antara orang tua tidak ingin anaknya bekerja, tapi untuk melatih sikap yang mandiri dan keinginan suatu hal yang menjadi hobi bahkan cita-cita, sama sekali tidak masalah, saya minta kalian memikirkan ini, jangan sampai semua ini membuat kalian tidak profesional dan merugikan perusahaan."

***

"Aduh gimana ya?" ucap mereka atas pernyataan New tadi sedikit membebani pikiran anak-anak.

"Gua sih pasrah?" ucap Pear menghela nafasnya. "Apa pun itu gua sangat menyukai pekerjaan ini, dan gua harap mereka mengerti dengan keinginan kita, bukannya memaksa apa yang kita tidak sukai."

SI NAKAL DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang