full versi tersedia di pdf
Mempunyai Daddy yang posesif dan egois, membuat Win menjadi nakal dan terkadang membangkang. Menjadi titik masalah baru di antara Mew dan Gulfie.
Win begitu mencintai Bright, membuatnya rela melakukan apa saja untuk mendap...
Hallo kembali lagi di bab yang baru sambungan dari mew's wife season 1. Yang belum baca cus baca dulu biar nyambung ke bab ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌈🌈🌈
Ketika penat terus datang membuat Gulfie hanya berbaring merasakan asing di tubuhnya, sangat tidak nyaman bolak-balik menuju kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu tapi tak kunjung ada.
"Hah, Phi ...?" kaget Gulfie saat melihat pantulan suaminya di depan kaca di wastafel. "Kok pulang, nggak ngantor?" heran Gulfie.
"Phi di rumah saja, tanggung ke kantor sekarang Jum'at, apalagi Gupi begini?" gundah Mew menyeka bibir Gulfie yang basah.
"Gupi nggak papa, Phi, namanya hamil, mual-mual biasa."
"Biar Gupi saja yang bukain, Phi ganti baju aja, kalau nggak ke kantor jas-nya ganti deh sama yang nyaman," usul Gulfie melangkah menuju pintu utama.
"Surprise!" ucap Grace—kakak Gulfie, ternyata yang datang ke rumahnya beserta Mae, mild, Grace dan Loli bahkan orang tua Mew sekalian.
"Lah kok ke sini nggak ngabarin?" kaget Gulfie menyambut mereka.
"Duduk, Phi, Mae, Mommy dan Daddy, sebentar Gulfie buatin minum, Lolly mau apa sayang?" tanya Gulfie lembut mengusap pipi Lolly yang semakin chuby.
"Susu coklat, Bibi!" semangatnya.
"Mae bantu ya, Nak," susul Mae ikut bersamanya menuju dapur.
"Gimana? Aman?" tanya Mae yang sudah tau dengan kehamilan anaknya.
"Mualnya itu, Mae. Samalah kayak hamil pertama," keluh Gulfie.
"Mual itu masih biasa, Nak. Mae bawain sayur asam, orang hamil pasti suka," ucap Mae dengan rantang yang dibawanya tadi. Gulfie langsung menelan ludahnya sangat ingin mencobanya.
"Slrupp!" sendoknya penasaran.
"Gimana?"
"Enak, Mae," ucap Gulfie benar masakan Ibunya sangat membuka selera, yang dari pagi Gulfie hanya makan sedikit karena mual.
"Ya udah makan dulu, biar Mae yang buatkan minum."
Benar saja, Gulfie sangat ingin langsung menyendok nasi dan lahap ketika makan.
"Sayang siapa eh ...." Mew yang baru selesai mengganti bajunya keluar dan terkejut dengan kedatangan keluarga Gulfie dan orang tuanya sendiri.
"Sini!" ucap ayahnya. "Bagus ya jadi anak, nggak usah bawa cucu sama mantu Daddy pulang ke rumah, sampe didatangin ke sini!" maki Tuan Jong baru mulai.
"Ya elah, Dad ...Baru bulan kemarin kita ke sana, lagian sekarang nggak bisa, Daddy kan tau Win akhir-akhir ini rewelnya minta ampun, apalagi Gulfie hamil, mual-mual terus."
