PART 8 (BUCIN)

234 10 11
                                    

Kring...

Kring....

Bel istirahat berbunyi, anak anak mulai mengeluari kelas menuju kantin. Linta dkk kini tengah berjalan menuju kantin, tak sengaja atau sengaja mata nya menangkap gadisnya yang tengah menyantap makanannya tanpa memperdulikan sekiranya. Senyum mengembang di bibir linta dengan cepat ia menghampiri meja vio.

"Ehem."deheman linta menghentikan aktivitas makan kelima gadis itu , gadis yang di depan linta mendongakkan kepalanya. Terlihat jelas pipi vio yang berisi bakso, linta memilih duduk di samping vio yang asik mengunyah makanannya.

"Pelan pelan makan nya."pinta linta, ia mengusap sisa kuah yang menempel di sudut bibir vio, sontak membuat vio menegang kaku.

"Hehehe soalnya baksonya enak, gw jadi nagih."ucap vio cengengesan.

"Aku, kamu."pinta linta yang sepertinya tak mau di bantah.

"Bucin terosss."ucap gara memandang kedua sejoli itu malas.

"Kalian gak mikirin kita yang jomblo."pekik Alex dengan mendramatis.

"Kita, Lo aja kali."ucap mereka barengan , yang membuat Alex terdiam.

"Kena mental ayang dedek."lirih Alex, gelak tawa terdengar di meja mereka
Sampai sampai murid menatap meja mereka dengan tatapan iri.

"Vi emangnya Lo udah jadian sama si linta darat."tanya sasa Dengan tiba tiba tanpa permisi.

Uhuk....

Uhuk....

Uhuk...

Vio terdesak mendengar ucapan yang barusan Sasa lontarkan, linta yang melihat vio terdesak memberikan minum ke gadisnya. Tak lupa Ia menatap tajam Sasa yang membuat gadisnya terdesak, sedangkan Sasa yang di tatap hanya cengengesan.

"Udah."jawab linta santai, ke empat sahabat vio terkejut mendengar jawaban dari linta. Sudah potek hati mereka saat tau bahwa moswanted kesukaan mereka sudah memiliki pawang.

"What sejak ka..hmppttt."ucapan zaskia terpotong saat Alex membekap mulutnya.

"Huwek tangan Lo bau terasi."mual zaskia saat Alex melepaskan tangannya.

"Lo sih berisik kek toak mesjid."ucap Alex mengusap kedua telinganya yang panas.

"Jadian itu apa."tanya Aurel polos, semua menepuk jidat mereka saat mendengar ucapan polos yang di lontar kan Aurel.

"Eh jadian itu apa ya pacaran ,oh iya pacaran."jawab gara, ia bingung mau jawab apaan ke gadis polos satu itu.

"Bukan nya jadian itu open bo."ucap Aurel Dengan tampang polos nya , mereka membulatkan matanya saat mendengarkan ucapan Aurel.

"Kata siapa."tanya gio heran , siapa yang berani mengotori otak polos gadis di depannya.

"Kata kak vio."jawab Aurel polos, tangan nya tak lupa menunjuk ke vio. Linta menatap sinis vio saat mendengar ucapan jujur sahabat gadisnya.

"Lo sih percaya aja sama kutu kupret satu itu."kekeh Tasya menggelengkan kepalanya , sebab Aurel sering kali di jadikan jebakan Betmen oleh vio.

"Gw gorok leher Lo."sinis vio, gadis itu menyodorkan sendok garpu nya ke arah Tasya.

"Lo kek psikopat njir."ucap Tasya memandang vio ngeri.

"Bodoamat."kesal vio menatap malas sahabat nya.

"Psikopat apaan."tanya Aurel polos.

"Psikopat pembunuh."jawab Tasya.

"Pembunuh, berarti vio pembunuh."pekik aurel, vio menatap Aurel Nyalang, untung saja aurel kesayangannya kalau tidak udh ia pastikan kepala nya sudah putus.

"Iya gw bunuh juga lama lama bapak Lo."kesal vio yang emosi nya sudah sampai di ubun ubun.

Pletak

Linta menyentil pelan bibir vio, ia tidak suka kalau gadisnya mengumpat kasar.

"Sakit linta."ringis vio, ia mengusap usap bibirnya yang nyut nyutan.

"Mangkanya jangan suka ngomong kasar."ucap linta dengan aura dinginnya.

"Ya maaf."ucap vio dengan muka memelas nya.

"Hm."dehem linta.

"Ha ha kapo, kak linta marah sama kak vio."ucap Aurel dengan memekik kesenangan , tepat di saat ini telinga vio memanas rasa nya ingin sekali ia menenggelamkan Aurel ke laut.

"Gw patahin leher Lo."geram vio dengan wajah memerah.

"Omongan nya."tegur linta mencengkeram.

"Hehehe ma..aaf."jawab vio gelagapan , ia lupa kalau pawang nya galak.

"Oalah bucin bucin."teriak gara menggelar di area kantin.

"Serasa dunia milik kita berdua."teriak gara menyanyi.

"Aku selalu salah tingkah."sambung Alex mengikuti alur lagu gara.

"Tuhan aku sedang jatuh cinta."

"Ku bingung harus bagaimana."

"Ingin hati nyatakan cinta."

"Kutakut dia ada yang punya."

"Tuhan tolong bantu aku."

"Gimana tuhan mau nolong Lo, sedangkan dosa Lo segunung."sindir rey pedas tanpa perasaan.

"Emm pedes banget omongannya, menggores hati gw."lirih Alex

Mohon maaf buat pembaca, maaf cerita nya gaje ye ;-)

LINTA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang