Part 18 (KENCAN YANG BURUK)

93 2 0
                                    


Sebelum baca jangan lupa kasih bintang ya kak , kalo di cerita ini kurang menarik maaf ya.

Malam yang begitu tentram , seorang gadis tengah tertidur dengan pulas. Tidur nya tidak terusik dengan suara berisik yang berasal dari manusia, yang tengah melakukan kegiatan.

Tok..tok... tok..

Pintu kamar nya di ketuk , yang membuat tidur nya terusik. Vio , mengerjapkan matanya untuk menyamakan cahaya lampu yang menyinari wajahnya.

Kakinya mendarat di lantai dan mulai melangkah menuju pintu kamar, pintu kamar terbuka. Ia melihat mamanya yang menatap nya dengan senyuman manis.

"Mama ganggu kamu tidur ya."tanya Laras merasa bersalah melihat vio yang masih bermuka bantal.

"Enggak kok mah , lagipula vio udah lama tidurnya."jawab vio tersenyum manis , sebuah usapan mendarat di kepalanya.

"Mandi gih , linta udah nunggui kamu di bawah."ucap Laras yang membuat vio melotot kan matanya.

"Mana mungkin linta datang ma , mama bohong kan."ucap vio yang tak percaya dengan ucapan sang mama. bukan nya tak percaya, ia hanya ragu dengan ucapan sang mama. karna semenjak dengan ada nya ulat keket , linta tak pernah meluangkan waktunya sedikit pun untuknya.

Tak mau membuat kekasihnya menunggu lama , buru buru vio bersiap siap. Setelah bersiap siap , ia turun ke bawah untuk menemui pujaannya.

"Vio pergi dulu ya ma."pamit vio saat sudah berada di depan sang mama.

"Iya , hati hati di jalan , jangan ngebut ngebutan ya bawa motor nya."ucap Laras memperingati mereka untuk berhati hati di jalan.

"Iya ma , kalau gitu kita pergi dulu ya."ucap vio lalu mereka berdua berpamitan dengan mama Laras.

SKIP.....

Kini mereka berdua sudah sampai di sebuah restoran yang sederhana namun indah, sebuah senyuman terpancar di wajah Vio , gadis itu sangat senang bisa ngedate bareng pacarnya.

"Mau pesan apa mbak."tanya pelayan dengan sopan. 

"Emm , ramen 1 , sushi nya 2 smaa minuman relfelvet nya 2."ucap vio dengan tersenyum manis.

Selang beberapa menit menunggu makanan , akhirnya pesanan mereka datang. Dengan senang vio menikmati makanan nya.

"Enak banget."gumam vio pelan namun masih bisa di dengar oleh telinga tajam linta.

"Namanya juga makanan , udah pasti enak."ucap linta lembut tapi ada kesan menyindir yang membuat vio sebal.

"Nyenyenyenye."cibir vio memonyong monyongkan bibirnya.

Linta terkekeh kecil"becanda akunya."ucap linta mengelus kepala vio gemas, bukan mengelus melainkan mengacak acak rambutnya.

"Jadi berantakan ihhh."rengek vio sebal , ia menatap tajam linta. Namun di mata linta malah terkesan gemas.

Tangan kekar linta membenarkan tata rambut gadisnya"sorry sayang."ucap linta dengan senyuman tipis nya , ia sangat suka menjahili vio karna saat gadis nya kesal sudah pasti membuat nya gemas.

Setelah sudah selesai , mereka memutuskan untuk pulang karna hari sudah gelap. Tepat saat sudah di tengah perjalanan tiba tiba hp linta berdering menandakan ada yang meneleponnya.

"Halo."ucap linta kepada sang pemanggil , vio melihat wajah kekasih nya yang berubah menjadi cemas pun heran.

"Iya iya , aku kesana sekarang tan."ucap linta yang membuat vio mengerutkan keningnya , dia bertanya-tanya siapa yang menelepon kekasihnya.

"Siapa yang telpon."tanya vio saat linta sudah mematikan sambungan.

"Mama nya Una, dia ngasih tau aku kalau Una demam."ucap linta membuat raut wajah Vio mendatar.

"Jadi."tanya vio , di dalam hatinya pasti kekasihnya akan pergi ke rumah gadis sialan itu.

"Jadi aku mau ke sana." nah benar kan ucapan nya , pasti linta akan pergi menjumpai gadis itu.

"Yaudah aku turun di sini aja."ucap vio dengan senyuman terpaksa.

Mobil berhenti yang membuat vio tersenyum paksa."ternyata kamu beneran turuni aku , aku kira kamu bakalan antar aku sampai rumah."batin vio tersenyum kecut, ia pikir linta menolak ucapan nya ternyata lelaki itu menuruti ucapannya, sungguh sangat miris.

Dengan terburu buru vio membuka pintu mobil lalu menutup nya , setelah pintu mobil tertutup , linta langsung saja menancap gas tanpa menanyakan bagaimana keadaanya. Vio tersenyum getir, ia memukul mukul dada nya yang sesak. Ternyata kekasihnya lebih memprioritaskan sahabat masa kecilnya ketimbang dirinya , apakah ini awal dari kehancuran hubungan mereka? Ia berdoa semoga saja hubungan mereka tidak kandas begitu saja.

Kalau kalian punya pacar modelan kayak linta , enak nya di apain ya??

LINTA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang