PART 15 ( SIAPA DIA )

142 8 1
                                    


"Bibirnya minta di bacok."ucap seseorang dengan aura dingin, vio mematung. Ia hapal betul siapa yang punya suara sedingin itu, ia membalikan tubuh nya ke arah belakang. Disana ia melihat linta yang tengah menatapnya tajam.

"Bacok aja bibir nya kak lin."seru Zaskia mengkompor kompori linta.

"Iya, sekalian aja jait cangkeme biar gak bisa ngomong sekalian."seru Sasa yang tengah ikut ikutan mengkompor kompori linta.

"Bacot Lo pada."ketus vio, ia tidak sadar bahwa sekarang linta tengah menatapnya tajam.

Pletak

Linta menyentil pelan bibir vio, dirinya tak suka melihat kekasihnya yang terus terusan mengumpat kasar. Sementara iti vio hanya bisa meringis.

"Sakit linta."ringis vio, tangan nya terus saja mengelus ngelus bibir mungilnya.

"Itu hukuman buat kamu."ucap linta datar.

"Yah kak linta gak seru, sekalian aja kak jahit aja bibirnya."ucap Zaskia yang memasang wajah malasnya.

"Minta gw kutuk tu bocah."geram vio menatap tajam sahabat lucnut nya.

"Kutuk aja, tu anak doyan banget kompor komporin orang."ucap Axel.

"Gw gorok leher Lo."sinis Zaskia kepada Axel.

"Gwi girik lihir li."cibir Axel dengan bibir yang di maju majukan.

"Gw tipuk juga pala Lo."ketus Zaskia membuang mukanya.

"Berantem mulu kerjaan Lo bedua, nanti lama lama jodoh baru tau rasa Lo bedua."ucap gara yang baru saja membuka suaranya.

"Idih amit amit."ucap Alex dan Zaskia barengan.

"Fiks kalian jodoh, titik gak pake tanda tanya."ucap gara, ia sedikit menungging kan pantatnya kesamping yang membuat mereka terheran-heran, tak lama kemudian....

Pretttttt

Suara bom kecil berbunyi dengan suara nyaring yang membuat siapa saja bisa mendengarnya. Sedangkan gara mengembuskan napas legahnya.

"Aahh legah."ucap gara menghembuskan nafas terakhirnya, eh ralat menghembuskan nafas panjangnya.

"Garaaaa, kentut Lo bau bangke."teriak mereka sambil menutup hidung masing-masing , sementara yang membuat onar hanya cengengesan.

"Eh tunggu tunggu, ini kok bau tai ya."ucap Alex sambil mengendus ngendus.

"Gar jangan jangan lo."ucap Zaskia dengan menggantungkan ucapannya.

"Kecirit."tebak mereka dengan kompak, lucunya hanya gara saja yang tak mencium bau dari maskulin yang ia keluarkan.

"Uwih wangi maskulin."seru gara berbunga bunga.

"Gigi Lo bau maskulin, yang ada bau maskulinitas."sinis Sasa menatap gara tajam.

"Apaan tu maskulinitas."tanya vio keheranan, baru kali ini dia mendengar kata maskulinitas. Apakah dirinya ketinggalan jaman dengan kata kata baru itu.

"Entah gw pun tak tau."ucap Sasa tertawa, mereka menatap Sasa datar. Udah serius seriusnya eh malah di bercandain.

"Bego."ucap mereka ngegas.

"Mnye mnye mnye."cibir Sasa sambil komat Kamit.

"Dadah gw mau ganti celana."teriak gara lalu menghilang dari balik tembok, mereka semua yang melihat kelakuan gara hanya tertawa terbahak-bahak.

Dretttt....

Dretttt....

Dretttt....

Suara dering hendpone menghentikan keberisikan mereka, hendpone siapa itu apakah linta. Ya handphone linta yang berdering menandakan ada seseorang yang menelepon nya. Dengan sekali gerakan linta mengangkat telpon dan mulai menjauh dari mereka

"Linta kenapa."tanya vio heran dengan sikap kekasihnya satu itu, sedangkan sahabat linta hanya mengangkat bahu acuh.

Dari kejauhan mereka melihat linta yang tengah berpelukan dengan seorang gadis yang membuat vio cemburu, terlihat dari wajah kedua pasutri yang memancarkan wajah bahagianya. Tasya yang tau bahwa vio sedang cemburu hanya mengelus ngelus punggung vio lembut, ia tau bahwa ini sangat berat bagi vio, karna ia pernah mengalami.


LINTA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang