PART 16 (PHO)

108 3 0
                                    


Kring...

Kring...

Kring...

Bel berbunyi dengan nyaring , seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas. Tapi tak dengan Vio dkk , gadis itu beserta sahabatnya masih saja berada di kelas.

Mereka seperti nya tengah membahas sesuatu yang penting , terbukti dari gerak gerik mereka. 

"Gw kesel banget sama linta , masaan meluk cewe di depan gw."kesal Vio dengan nafas yang memburu , saat ini emosi nya tak terkontrol lagi. Ia benar benar kesal kepada sang pacar, dengan seenak nya pacar nya itu meluk cewe di depan matanya.

Sang sahabat hanya memenangkan dirinya saja, mereka tau Semarah apa Vio saat ini.

"Udah, Lo tenang aja.  linta gak mungkin berpaling dari Lo Vi."ucap Zaskia meyakinkan sahabatnya itu, dari mereka berlima hanya Zaskia yang memiliki sifat dewasa.

"Kalo linta di ambil gimana , sementara tu cewe cantik , bahenol lagi."kesal Vio , ke tiga gadis itu hanya menyimak ungkapan hati sahabatnya tanpa mau menjeda sedikit pun ucapan Vio.

"Lo lebih cantik dari dia , buktinya linta si es bisa kecantol sama Lo."ucap Sasa yang di setujui dengan yang lain.

"Nanti linta berpaling gimana."rengek Vio dengan mimik wajah yang di buat sesedih mungkin , Zaskia yang geram pun mengusap wajah sahabatnya itu dengan kasar.

"Masaan Lo kalah sama pelakor , mangkanya manjai linta biar dia lengket sama Lo."ketus Zaskia mengakhiri kesedihan Vio , sementara yang di ceramahi hanya menyiyir saja.

"Udah kan , sekarang kita ke kantin , Lo mau si Ulet keket lengket sama linta."tanya Tasya yang di balas gelengan kepala.

"Mangkanya ayo ke kantin."kesal Zaskia yang pasrah liat sikap sahabatnya itu , Dengan kasar ia menarik tangan Vio menuju kantin.

Disepanjang perjalanan , seluruh mata memandangi keempat gadis itu. Mereka hanya berempat karna gadis polos yang tak lain adalah Aurel sedang sakit.  Zaskia menatap tajam kepada siswa siswi yang memandangi mereka , tepat di depan pintu kantin. Mata mereka tertuju kepada linta dkk yang di mana ada seorang gadis yang duduk manis.

Vio mengepalkan tangannya , ia sangat geram akan tingkah linta. Mengapa lelaki itu tak marah saat didekati seorang gadis , padahal linta sangat anti yang berbau wanita.

Zaskia yang tau perubahan wajah Vio pun menggenggam tangan Vio , yang membuat gadis itu menoleh ke arahnya. Zaskia menarik tangan Vio menuju meja yang Kosong , mereka juga melewati meja linta dkk. Sementara Linta dkk memandangi Vio dkk yang melewati mereka begitu saja.

Vio dan yang lain mulai menduduki kursi , Zaskia melirik sasa dan Tasya  bergantian. Akan mengerti dengan lirikan sahabatnya , Dengan gesit Sasa dan Tasya memesan makanan mereka.

"Jangan di pikiri banget vi , gak baik untuk Lo."tegur Zaskia membuyarkan lamunan Vio, gadis itu menghembuskan napasnya kasar. Ia tak ingin kehilangan linta yang sudah ada di separuh hati nya.

"Hm."dehem vio Kembali masuk ke dalam alam lamunan, Zaskia memandang kasihan sahabatnya itu. Tak pernah vio seperti ini , vio yang biasanya sangat lah ramah dan bobrok. Tapi tidak dengan vio yang murung dan sering melamun.

"Gimana keadaan Aurel zas."tanya vio yang mulai buka pembicaraan.

"Udah mulai membaik."jawab Zaskia

"Syukurlah."ucap vio , ia sangat khawatir tentang kesehatan gadis polos itu. Rasanya hampa kalau tak ada gadis otak polos itu. Tanpa di sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memandangi Vio , siapa lagi kalau bukan si linta merayap.

LINTA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang