PART 23 (TEROR)

80 2 0
                                    

KASIH BINTANG WOYY CAPE SAIAAAA....

"JANGAN LARI VOIIIII ANJINGG"

Teriakan menggelar terdengar di mension utama keluarga dirgantara, saat ini vio tengah mengejar Abang kembaran nya yang suka sekali menjahili nya, dengan tangan yang membawa sapu dirinya terus saja mengejar Abang nya. Sementara kepala keluarga dirgantara hanya memijat pelipis nya melihat tingkah anak nya.

"Sudah voi , jangan kamu jahili adik kamu lagi."tegur Rafael selaku orang tua si kembar , Rafael jarang menampakkan diri karna dia sibuk mengurus perusahaan nya yang berada di Australia.

"Papa, Abang jahat ihhh."rengek vio menghampiri sang papa yang tengah duduk membaca koran sambil ngopi.

"Dasar manja"sindir voi yang membuat vio mendengus kesal , kalau sudah di sindir mana mau dirinya bermanja manja dengan papa nya.

"Bacot Lo."

"Vio."tegur Rafael membuat vio meringis merasakan aura dingin yang di keluarkan papa nya.

"Sorry papa , janji gak ulangi lagi."ucap vio menunjukan angka dua di jari nya sambil menyengir tidak jelas menampakkan gigi putih nya.

"Hm."dehem Rafael yang langsung melanjutkan membaca koran nya yang sempat tertunda.

"Mama mana pah."tanya vio karna sedari tadi tidak melihat keberadaan sang mama.

"Lagi gak enak badan kata nya."jawab Rafael tanpa mengalihkan pandangan nya dari koran.

"Kode keras mau punya adik nih."ucap voi cekikikan , dirinya bilang begitu karna tau kalau vio tidak mau mempunyai adik.

"Papa ihh , vio gak mau punya adik."rengek vio dengan wajah yang di tekuk.

"Udah terlanjur jadi."ucapan sang papa membuat mata vio berkaca kaca , dirinya tidak mau mempunyai adik sebab ia tidak mau posisi nya tersingkir kan oleh sang adik.

"Papa jahat hiks.."pecah sudah tangisan vio yang membuat Rafael kebablakan karna takut di marahi sang istri karna sudah membuat anak nya menangis.

"KAMU KENAPA VIO"

mendengar teriakan Liora membuat Rafael panik , dengan segera ia membujuk anak nya agar berhenti menangis , bisa mati dirinya di buat sang istri.

"Udah sayang jangan nangis dong."bujuk Rafael namun tangisan vio makin mengencang yang membuat Rafael panik seketika.

"GAK ADA JATAH SATU BULAN UNTUK MASSS"

mampus lah dirinya kena imbas karna sudah membuat anak nya menangis , sementara voi cekikikan melihat wajah masam papa nya , tanpa Rafael sadari vio dan voi mengacungkan jari jempolnya satu sama lain.

.
.
.
.

Sejak insiden beberapa hari lalu , linta dan anggotanya tengah di sibukkan dengan misi untuk menangkap dalang di balik kebakaran markas mereka. Musuh mereka saat ini sangatlah cerdik dan berbahaya , karna sudah 4 hari mereka selidiki tapi belum bisa memecahkan siapa pelaku di balik ini semua. 

"Gw yakin dia bukan orang biasa."ucap rey datar , tangan nya mengetuk ngetuk pulpen yang ia pegang.

"Ya , dia orang yang berbahaya , tapi dia belum tau siapa gw sebenarnya."ucap linta tersenyum misterius yang membuat anggotanya bergidik ngeri melihat kelakuan ketua mereka.

"Gw ingat ingat ya , musuh kita gak ada yang inisial nya V."ucap Axel menyerit heran saat berhasil mengingat semua nama musuh nya yang tidak ada berinisial V.

"Seperti nya, ada mangsa baru yang coba cari masalah sama kita."ucap Rey tersenyum miring , ah dirinya tidak sabar untuk segera menghabisi bajingan itu.

"Dia gak tau , seberapa bahaya nya black read."ucap gara menimpali ucapan Rey.

Linta tersenyum manis , dengan kaki yang di angkat kan di atas meja, dirinya menatap satu satu anggotanya. "gw udah tau, dalang di balik semua ini"ucap linta dengan senyuman manis nya , jadi tidak sabar untuk segera menghabisi bajingan itu, karna tangan nya sudah gatal ingin segera membunuh seseorang. 

"Kita ikuti aja permainan dia , kalau hari nya udah pas , baru kita bertindak."ucap linta yang langsung di balas anggukan kepala oleh anggotanya.

Prank

Mereka semua terlonjak kaget saat mendengar pecahan dari ruang tamu markas cadangan mereka , dengan bergegas mereka semua menuju ke sumber suara.

Linta menghampiri serpihan kaca yang berserakan di lantai , tangan nya mengambil sebuah surat yang tergulung secara acak acak lalu membuka dan membaca nya.

SELAMAT MENIKMATI KEHANCURAN KALIAN

V..

tangan nya meremas kuat kertas usang itu , matanya mengkilat tajam menatap sosok yang sedang bersembunyi di balik pohon , ck , berani sekali dirinya mengusik ketenangan seorang LINTA BAGASKARA ingat satu hal LINTA BAGASKARA.

"apa isi nya Lin."tanya gara yang penasaran dengan isi surat itu , karna mampu merubah atmosfer dalam diri linta.

Secara kasar linta melempar segumpal kertas usang itu ke arah gio yang membuat para sahabat nya membaca nya.

"Shit , bajingan sialan."ucap Rey menggeram pelan saat tau isi surat itu.

"Kita harus tindak lebih cepat , sebelum bajingan itu melakukan hal di luar nalar."usul gio datar membuat linta menatap dirinya sekilas.

"Jangan gegabah , kita tunggu aja tanggal main nya , kita lihat dulu seberapa hebat dia."ucap linta tersenyum miring , orang itu sudah memasuki lingkaran hitam dan merah milik linta , yang di mana orang itu tidak akan terlepas dari pengelihatan linta.

LINTA BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang