Chapter 21 | Siapa yang Kamu Cintai Rain?

3.5K 167 2
                                    

Nara tidak tahu Rain pergi kemana setelah dari ruangan ayahnya tadi. Nara memilih duduk di salah satu bangku taman rumah sakit untuk sekedar merefresh pikirannya.

Sahabat sekaligus dokter di rumah sakit ayahnya itu menghapirinya dan ikut gabung duduk bersama Nara.

"Apa kabar, Nara?" Tanyanya membuka dialog.

"Hi Van, ya seperti yang kau tahu jika papah sampai masuk rumah sakit berarti kabarku sedang tidak sedang baik-baik saja" Tutur Nara sembari sedikit tersenyum samar.

"Ya i know Nara, tapi kondisi papahmu akan lebih baik jika kau memberinya semangat" Vano tersenyum.

Nara menghela napas "Ya kau benar, sebenarnya aku berencana untuk mencari perawat baru untuk papah, setelah tadi kau mengatakannya bahwa papah kambuh karena jadwal minum obatnya yang tidak teratur"

"Perawat?"

"Iya, you know? Aku sudah menikah dan papah selalu menolak saat aku ingin tinggal bersamanya saja dan menyuruhku untuk mengikuti suamiku"

"Kalau begitu aku punya rekomendasi perawat yang bagus untuk om Ardan" Vano tersenyum yang di balas senyum lebar Nara.

"Serius? Siapa"

"Erika, dia perawat terbaik di rumah sakit ini, jika kau setuju aku akan merekomendasikannya"

"Jika menurutmu itu terbaik tentunya kau sebagai dokter lebih paham Van, aku setuju" Ucap Nara menyetujui.

"Baiklah, aku akan mengabari Erika"

"Terimakasih Van" Nara tersenyum pada Vano sebelum setelahnya melihat notif di layar ponselnya bahwa si hujan suaminya itu mencarinya.

"Kalau begitu aku duluan Van, suamiku mencariku" Ucap Nara kemudian dan Vano hanya mengangguk senyum.

🍁🍁🍁

Erika keluar dari ruangan Vano dengan raut wajah berbinar. Baru saja Vano memberitahunya bahwa dia direkomendasiin untuk menjadi perawat pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Tentu saja Erika menerimanya, gajih yang di tawarkan juga gak main-main jauh lebih besar dari gajihnya sekarang.

Erika sangat senang, dengan begitu dia bisa terus membawa ibunya berobat jalan dan mendapat pelayanan terbaik. Selain itu juga pekerjaannya sekarang juga lebih mudah karena hanya merawat satu pasien saja. Berbeda dengan sekarang yang harus merawat puluhan pasien setiap harinya bahkan kadang Erika sampai kewalahan.

Erika tersenyum-senyum di lorong rumah sakit itu, dia harus mengabari kekasihnya itu, bahwa sekarang dia sudah mendapat pekerjaan yang lebih baik. Erika tidak mau terus membebankan Rain, ya meskipun tidak selalu dia menerima bantuan dari kekasihnya itu tapi tetap saja Erika kadang menyusahkannya.

"Rain"

"..."

"Aku direkomendasiin untuk jadi perawat pemilik rumah sakit tempatku bekerja"

"..."

"Iya, aku sangat senang Rain"

"..."

"Baiklah aku tunggu"

Tuuutt

Setelah itu Erika segera pulang ke rumahnya, bukan hanya Rain saja yang harus dia kasih tahu tapi ibunya juga.

AFFAIR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang