"Ada apa Dan?"
"Ada yang ingin saya sampaikan pada nona, mungkin nona belum siap tapi tidak mungkin saya terus menyembunyikannya dari anda, nona tentu saja orang yang pertama tahu tentang hal ini"
____________________
"Apa maksud kamu Dan, aku tidak mengerti" Nara mengernyit bingung.
"Mari nona, kita bicara di sana" Ucap Dani berlalu lebih dulu dan Nara hanya mengikuti.
Dani membawa Nara ke ruangan lain, di sana sudah ada Rasti juga, ada beberapa berkas dan yang lainnya.
Nara mengambil duduk di samping Rasti menatapnya bingung.
"Nona, ini adalah beberapa berkas kontrak kerjasama antara perusahaan ayahnya Rain dan ayah anda "Tutur Dani. "Juga ini, salah satu rekaman dari salah orang kepercayaan kita, yang bekerja di kantor Dion"
"Apa ini?" Nara mengambil handphone yang terdapat rekaman di dalamnya dan memutar rekaman itu.
"Aku bilang tidak, apa kalian tidak dengar tadi? Bagi ayah mungkin resort itu tidak berharga karena ayah tidak pernah mencintai ibu, tapi bagi aku, resort itu adalah kenangan satu-satunya keluarga kita sebelum keluarga kita berantakan, tentunya"
"Lalu, jika ayah mengusulkan sesuatu, apa kamu akan setuju?"
"Asal jangan tentang resort itu, aku akan pertimbangkan"
"Kau tahu perusahaan NACA Group?"
"Ya, perusahaan terbesar no 2 di Indonesia"
"Lalu, apakah kau juga tahu pemilik perusahaan itu adalah teman ayah?"
"Iya, tapi jika hanya sebagai teman, aku tidak yakin dia akan bersedia membantu perusahaan kita dengan keseluruhan"
"Dan apa kau tahu dia mempunyai putri yang sangat cantik"
"Apa maksudmu...?"
"Ya, kau benar jika hanya dengan pertemanan saja NACA Grup tidak mungkin membantu perusahaan kita secara besar-besaran, tapi bagaimana jika itu berdasarkan kekeluargaan?"
"Apa ayah bermaksud menikahkanku dengan putrinya?"
"Ayah rasa itu bukan hal sulit, di tambah lagi putrinya itu sangat cantik, itu menjadi poin plus untuk kamu"
"Aku takut menyakitinya nantinya yah" Ucap Rain pelan.
"Kenapa kau harus menyakitinya?"
"Bagaimana pun kami tidak saling mengenal, aku tidak mau menyakitinya jika suatu saat nanti dia mengetahui semuanya"
"Tidak akan tahu selama salah satu dari kita tidak membuka mulut, lagi pun bukankah cara ini lebih baik daripada menjual resort itu, ayah rasa mencintainya bukan hal yang susah"
Nara terkejut tentu saja, dari rekaman itu terdengar percakapan dua orang yang sangat Nara kenali suaranya, terlebih Nara tidak menyangka dengan topik pembicaraan mereka.
"Itu suara Rain dan om Dion kan?"
Dani mengangguk.
"Jadi Rain menikah denganku hanya untuk mendapatkan kontrak kerjasama itu? Untuk menyelamatkan perusahaannya? Dan om Dion menjodohkan kami bukan karena benar-benar ingin menikahkan aku dengan anaknya tapi hanya memanfaatkan aku?" Nara menatap tidak percaya dengan pertanyaan bertubi.
Dan Dani kembali mengangguk, mengiyakan bahwa yang di katakan Nara adalah benar.
Nara menangis saat itu juga. Tidak menyangka bahwa selama ini dia hanya diperalat dan dibodohi oleh Rain. Dengan mudahnya Nara memberikan semuanya pada dia, cintanya, hatinya, dan segalanya, tapi nyatanya selama ini Nara hanya dimanfaatkan demi sebuah kekuasaan, dan pernikahan itu palsu. Apakah mereka tidak pernah menganggap Nara manusia? Yang tidak punya hati dan rasa sakit?
"Satu lagi nona" Ucap Dani. "Ini, rekaman CCTV yang saya temukan di ruang kerja tuan Ardan. CCTV itu merekam jelas kejadian penyebab tuan drop hingga tidak tertolong"
![](https://img.wattpad.com/cover/299289297-288-k363820.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR (Completed)
General Fiction[21+] Naradira, dia sangatlah ingin membunuh laki-laki di hadapannya, yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Kecewa? Sudah pasti. Marah? Tentu saja. Nara sama sekali tidak mentolerir pengkhianatan. Lulus SMA Nara diharuskan menikah dengan Ilham Ra...