Chapter 14 | Senyum yang Manis

2.6K 145 1
                                    

"Woah, is amazing" Gumam Nara terpukau dengan pemandangan di luar sana. Saat ini dia mendekatkan wajahnya pada jendela mobil untuk melihat pemandangan yang mereka lalui.

"Rain, berhenti di sana dong, please" Pinta Nara saat mereka tiba di jalan yang di pinggir jalan itu terdapat sebuah kedai kopi dengan tulisan besar di di atas kedai itu 'Warung Kopi Gunung' begitulah tulisan di sana, tempatnya itu sungguh aesthetik.

Nara menderek tangan Rain setelah laki-laki itu keluar mobil.

"Ayo mampir dulu, aku yakin kopi disini juga nikmat" Celoteh Nara terus menderek tangan Rain untuk memasuki kedai kopi itu.

Setelah melakukan pemesanan sebelumnya, mereka duduk di salah satu meja di dekat jendela yang bisa membuat alam di luar sana terlihat jelas, menunggu kopi pesanan mereka siap.

Selain itu meja yang mereka tempati juga strategis untuk melihat ke arah seorang perempuan yang tengah menyanyi di panggung di iringi petikan gitar dari rekannya.

I want you to know
I love you the most
I'll always be there tight by your side
Cause baby, you're always on mind
Just give your forever

I want you to know
That you'll be the one
And I'll be the guy who'll be on his kisnees
To say i love you
And i need you
And say I'd due for you
Just give your forever

Begitulah lirik yang dinyanyikan penyanyi itu.

Rain sesekali tersenyum sembari menyesap kopinya melihat Nara terlihat sangat menikmati alunan musik dari sang penyanyi itu.

Rain juga terkekeh pelan, rasanya lirik yang terdapat dalam lagu itu berbanding dengan perasaannya pada Nara saat ini.

"Nara" Panggil Rain yang membuat Nara sedikit tersentak karena Nara larut dalam alunan musik itu.

"Iya.." Jawabnya.

"Di daerah sini juga ada rusa lho, mau ke sana?" Tawarnya.

"Sungguh?" Tanyanya antusias.

Rain mengangguk tersenyum "Kalau begitu ayo" Nara segera beranjak dan menarik tangan Rain untuk ikut beranjak juga dengannya.

Rain hanya tersenyum tipis sembari menatap tangannya yang di tarik Nara, entah kenapa ada rasa senang Nara melakukan hal kecil itu padanya.

Mereka tidak perlu naik mobil untuk pergi ke sana, hanya dengan jalan kaki mereka bisa sampai di sana, sekitar daerah Ranca Upas. Memang tadi mereka berjalan sedikit jauh untuk sampai ke tempat rusa-rusa itu. Tapi Nara tidak mengeluh sama sekali, dia malah yang paling antusias dan semangat.

"Woah" Sekali lagi Nara membuka mulutnya karena lagi-lagi terpesona dengan tempat di sana.

Nara mendekati kumpulan rusa-rusa itu kemudian berteriak memanggil Rain "Rain, fotoin aku" Teriaknya.

Rain hanya tersenyum dan meronggoh ponselnya di saku celananya. Dan cklek 1 potretan
2 potretan
3 potretan
......
......
.....
.....
Ada banyak sekali jepretan Nara. Rain memandangi hasil jepretannya yang sempurna kemudian tersenyum.

Rain tersentak saat tiba-tiba Nara merebut ponselnya dan menarik tangannya ke arah rusa-rusa itu. Rain sempat terkejut, dia akan malu sekali jika ketahuan diam-diam tengah memperhatikan foto Nara. Tapi syukurnya sepertinya Nara tidak menyadarinya.

"Ayo foto bareng" Ajak Nara sembari mengarahkan ponsel pada mereka berdua.

Cklek

"Ih Rain bisa gk sih jangan kaku gitu mukanya" Dengus Nara saat mendapati Rain berfoto tanpa ekspresi, datar.

AFFAIR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang