selamat jalan, anakku tersayang!

913 133 1
                                    


Maaf ya, para readers. Author skip², soalnya si author anaknya gak sabaran
🥰🥰🙏🏻

Music : Anneth - mungkin hari ini esok atau nanti (slowed+reverb)


Happy reading<3


Beberapa bulan kemudian.

"Haii, chik!" Sapa ara tiba-tiba masuk ke dalam ruang kantor milik chika.

"Ohh.." gumam chika mendongak ke arah ara, "haii, araa"

Ara duduk menghadap ke arah chika, menatap paras cantik chika membuat ara makin mencintai chika dari beberapa bulan yang lalu. Dan tiba-tiba, mereka tak sengaja saling bertatapan. Membuat dua manusia yang saling bertatapan itu menjadi salting.

"Araa.." gumam chika menunjukkan gummy smilenya. Nampak dari wajah, chika sudah mencintai ara hampir sepenuh hati.

"Tuhann.. dia manis sekali" batin ara makin cinta kepada chika.

Lalu, mereka berdua pun tertawa.

Kini, ara kadang main ke kantor chika. Dan tak sengaja. Makin hari, mereka berdua saling mencintai satu sama lain. Bahkan, ara sampai membawa makanan kesukaan chika untuk singgah ke kantor chika.

Hmm.. apakah mereka akan bersatu kembali sedahulu kala?

Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba chika ditelpon seseorang melalui suara. Chika pun mengangkat telpon itu.

"H-haloo chikaa" suara seorang perempuan dewasa terdengar dari handphone milik chika.

"Iyaa, mami?"

Rupanya, itu shani menelpon chika. Nada percakapan shani menjadi bergetar dan lemah.

"Tolongg, nak. Aleshaa"

Chika kebingungan, "lohh? Alesha kenapa, mi?"

"A-alesha kecelakaan, chik"

Chika mendengar kalimat yang dilontarkan shani melalui panggilan suara. Badannya langsung melemas, nafasnya pun sedikit tersengal.

"Astagaa, mami gak bohong kan?"

"Mami gak bohong, chik."

Tutt..tutt..tutt

Panggilan suara langsung terputus yang didahului oleh shani.

"Chik, chikaa.." ara memanggil chika seraya menatap chika yang lemas mendengar jika Alesha mengalami kecelakaan.

"Raa.. alesha, raa"

"Iyaa, alesha kenapa?"

"Alesha kecelakaan, raa.."

Ara terkejut, sama seperti chika. Dirinya terdiam, tak menyangka jika alesha mengalami kecelakaan.


°°°




Di rumah sakit.

Chika, ara dan shani sudah berada di bangsal milik alesha.
Alesha terkapar tak sadarkan diri dengan alat asing yang menempel di badannya.

"Sayangg, kamu bertahan ya, nak" chika mengecup kening alesha lama.

Selesai chika mengecup kening alesha. Alesha tiba-tiba menggerakan jarinya, pertanda akan sadar. Lalu ia pun memanggil nama seseorang dengan nada yang lemah.

"M-mommy.. u-uncle araa.." ujarnya, tenaganya sangat lemah untuk menggerakan jarinya.

"Iya, alesha? Uncle ada disinii.."

Alesha pun membuka matanya pelan, pandangannya buram, yang ia lihat hanyalah bayang-bayang.

"O-omaa.."

"Cucu omaa, oma ada disinii.. jangan khawatir.." gumam shani mengusap pucuk kepala alesha.

Alesha menghela nafas berat. "B-buat mommy. A-alesha mau berterima k-kasih sama m-mommy karna udah m-mau ngejaga a-alesha selama lima tahun.."

"A-alesha sayang b-banget sama m-mommy, walaupun mommy s-sibukk.. banget"

"S-sekali lagi, m-makasihh." Alesha meneguk salivanya, "a-alesha pergi yaa?"

Chika menangis, ia genggam kuat tangan alesha. "Iya, sayang. Kamu pergi gak papa, mommy udah ikhlas"

Alesha menghembuskan nafas terakhirnya, matanya sudah terpejam. Nafasnya terhenti, garis yang berada di layar monitor yang sedaru tadi melonjak naik turun, berubah menjadi lurus horizontal. Anak kecil itu seperti tertidur pulas, tak ada respon satupun.

Ara memeluk chika dengan pipi nya yang sudah basah, tangisannya tak dapat terhenti. "Ikhlaskan aja, chikk.."

Chika masih menggenggam erat alesha yang sudah tertidur pulas alias tak bernyawa. Ia makin menangis, saat menatap anaknya yang sudah tak bernyawa. Sedangkan shani hanya membalikkan badannya, membelakangi chika dan ara. Tangisannya tak bersuara.

"Maaf, chik. Aku belum mempunyai banyak momen dengan Aleshaa.."

Chika tersenyum tipis seraya mengelus pipi ara, "that's oke, ara. Aku juga, aku terlalu sibuk dengan urusan ku. Sampe-sampe aku lupa kalo aku udah punya anak.."

"Baiklahh. Kini, kita harus mengikhlaskan kepergian Aleshaa.."

°°°

Turut berduka cita

Alesha Claire Tamara

Lahir : 26-2-2018.
Wafat : 25-2-2023

Di tempat pemakaman. Semua orang berpakaian serba hitam. Tak ada senyuman atau kebahagiaan satu pun dari wajah mereka.

Chika terus memegang gundukan tanah yang sudah ditaburi bunga. "Sayangg, kamu lagi ngapain di dalam? Kedinginan gak? Terus nanti kamu gimana di dalam sana?"

"Mommy nanti gimana kalau gak ada kamu.. gak ada yang ngehibur mommy, gak ada yang meluk mommy pas tidur, mommy bakal kangenn.. banget ngedongengin kamu sebelum tidur, sha. Trus mommy bakal kangen kebawelan kamu, sifat petakilannya kamu, sifat anak bolangnya kamu. Pokoknya semuaa yang ada di kamu mommy bakal kangen.."

Ara terus mengusap pundak chika lembut. "Chik, dia pasti bakal baik-baik di sana. Ingat, Caithlynn.."

Chika mendengarkan perkataan ara langsung tersenyum. "Ohhh iya, kamu kan disana udah ada aunty Caithlyn yang ngejaga kamuu"


"Mommyy.. janji yaa? Kalau alesha udah gak ada mommy harus tetap bahagia.."


"Yaudahh.. mommy sama uncle ara pamit pulang yaa?" Tanyanya. Lalu mengecup batu nisan yang bertuliskan nama panjang Alesha. Dan beranjak.

Chika pun pergi beranjak dari tempat pemakaman alesha. Dirinya makin tak ikhlas saat alesha hendak dikebumikan, matanya pun sembab.






Tbc

Gimana alurnya? Aneh yaa?

God, i love her 2 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang