treat longing

607 95 0
                                    


Sesampainya dirumah sakit, vino hanya bisa mengantarkan chika tak berdaya dipenuhi darah disekujur tubuhnya di brankar.

"Maaf, pak, batas bapak cuma disini aja" ujar suster menutup pintu ruang igd.

Vino pun hanya mengangguk.

"Telpon ara kali yaa" vino langsung menghubungi ara melalui via panggilan suara.

"Halo, ara.."

"Ohh ya, om, ada apaa?" Tanya ara

"Chika kecelakaan, ra, sekarang dia lagi dirumah sakit yang sama dengan vana"

"Hahh?! S-serius, om?"

Vino menggeleng kepalanya, "mana ada om boong, yaudah nanti pas udah di rumah sakit nanti om bakal cerita"

"Oke, om, ara bakal kesana"

TUTT..TUTT..

Vino memutuskan panggilan suara itu, dan menyimpan handphonenya di kantong kemejanya.
Dirinya terus saja menatap pintu igd, rasa gelisah, dan takut seraya mengepal tangannya.

Beberapa menit kemudian.
Ara akhirnya datang, dengan baju kaos hitam dan celana levis pendek. Dari cara ia jalan sudah tergesa-gesa.

"Om, om. Chika nya belum keluar, ya?" Tanya ara.

"Dokternya aja belum keluar, apalagi chika"

"Katanya om mau cerita, kan? Tentang kejadian itu" ujar ara. Vino pun menghela nafas, "baiklah, om akan cerita"

"Chika tiba-tiba telpon om, dan dia bilang minta tolong. Dia merintih kesakitan, dan dia bilang.." ujar vino, "o-om, t-tolongin chikaa, omm.. chika gak kuat, sakitt.." sambung vino memperagakan seperti orang yang tak berdaya, ara langsung terdiam.

"Dan om datang ke tempat kejadian, om liat mobil chika udah hancur dengan keadaan terbalik. Pas om mau evakuasi, badan dia udah penuh luka serius, semua badannya udah penuh darah. Paling parah bagian kepalanya, bagian pucuk kepalanya ada luka robek.. om pun langsung gak kuat ngeliatnya dan gak tega" vino menghela nafasnya, "dan terpaksa. Yang evakuasinya hanya orang-orang medis aja, om udah gak kuat gak tega ngeliatnya"

Ara mengusap tangannya, ia merinding. "Shhh.. ngerii, om cerita aja udah ngeri apalagi aku ngeliat langsung" vino terkekeh.

"Ohh ya, ra, akhir-akhir ini chika selalu nangis, dia kesepian semenjak ditinggal putri bungsunya."

Ara mengerutkan keningnya, "hahh?! Beneran, om?" Tanya ara yang diangguki vino.

"Om takutnya, chika makin kesini mulai depresi. Dan ada keinginan untuk bunuh diri"

Tak lama, dokter pun keluar dari ruang igd. Ara yang sedang asyik mendengar cerita kejadian dari vino langsung kembali terdiam menatap dokter.

"Gimana, dok, keadaan yessica?"

Dokter menghela nafas, "jadi, yessica memiliki luka parah bagian kepalanya. Saya dengan suster ingin sekali melakukan operasi jahitan, tapi kami harus menunggu persetujuan dari bapak" ujar dokter seraya memegang surat persetujuan.

"Om? Om aja, ya?" Ara menatap vino.

"Yaudah, om aja.." vino mengangguk, "saya yang tanda tangan persetujuan"

Dokter pun menyodorkan surat itu kepada vino, dan vino pun mentanda tangani. Operasi pun akan dimulai, vino dan ara gugup saat operasi akan dimulai.

.

Ceklek!

Vino masuk keruang rawat icu chika. setelah hampir 1 jam menunggu akhirnya operasi chika berjalan dengan lancar dan sekarang chika sudah dipindahkan ke ruang rawat icu.

God, i love her 2 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang