sungguh aku mencintaimu

786 104 0
                                    


Music : Ricky Rantung - sungguh aku mencintaimu

Happy reading<3

Di siang hari, cuaca yang sangat mendukung. Tidak ada mendung dan suara rintikan hujan satupun.
Chika, si gadis berambut panjang dan mempunyai senyuman gummy smile sedang berada di mobil berdua dengan sang pujaan hatinya, entah itu ara atau badrun.

Chika sedari-tadi terus menyenderkan kepalanya di pundak sang pujaan hatinya, hatinya tenang tiba-tiba saja entah mengapa.

"Chik.." gumam sosok yang sedang menyetir mobil sport mewah memanggil chika. Chika pun mendongak.

"Iya, ra?" Rupanya itu ara. Ara, sosok yang ia cintai kedua kalinya. Suara lembut yang keluar dari kata chika selalu membuat ara nyaman.

"Aku lagi kasihan"

Chika mengerutkan keningnya. Apa yang ara maksud?. "Lohh, kasihan sama siapa?" Tanyanya.

"Aku kasian sama Vana, dia merindukan yang namanya kasih sayang dari sosok ibu kandungnya" ujar ara. "Dan kamu ibu kandungnya, chik"

Chika seketika terdiam, hatinya seperti sedikit tergores. Ikatan batin tidak akan diragukan lagi, entah saja dirinya merindukan sosok anak kandung pertamanya, yaitu Vana.

"Tapi kalau kamu masih belum siap gak pa-pa kok" lanjut ara.

Chika masih terdiam.

"Chik.."

"Chik"

"Chikaa!" Pekik ara. Membuat chika yang sedari tadi melamun kembali tersadar.

Chika bergumam, "iyaa, apaa? Apa araa?"

"Mau mampir kemana?"

"Terserah aja, mau ke caffe kek, restoran kek. Yang penting makan!"

Ara mengangguk, sudah terbiasa dengan kata 'terserah'.

°°°

Di restoran mewah, chika dan ara sudah duduk seraya berhadapan. Bahkan makanan yang mereka pesan pun sudah ada dihadapan mereka berdua.

Chika pun mulai menyantap makanannya. "Pasti enak inii.."
Dengan satu suapan, chika langsung mengunyah dengan pelan. Matanya berbinar, makanan yang ia makan sungguh enak.

"Gimana, chik, enak?" Tanya ara seraya mengunyah makanan nya juga.

Chika mengangguk kesenangan, "enakk!"

Ara tersenyum menatap chika, makin besar rasa cinta yang ia miliki untuk chika. Dan ia pun masih tak menyangka, bahwa dirinya masih mencintai chika walaupun masih ada rasa kecewa ya dikit sihh.

"Chik. Belepotan kamu makannya." Tegur ara, mengambil satu lembar tisu. Dan menyapu mulut chika yang belepotan.

Chika sedikit terkejut atas perlakuan ara, bagaimana dirinya tak terkejut. 14 tahun yang lalu pernah ia alami saat hubungan ara dan chika adalah hanya berteman.

"Arghh! Jadi makin suka deh!" Batinnya, ia bingung harus ngapain.

"Udahh.." ara menggumpalkan tisu yang ia sapukan ke arah bibir chika.

"Makasihh, arasoo!"

"Sama-sama, neng" ara tersenyum.

"Chik, aku mencintai mu. Sungguh aku mencintaimu" batin ara menatap chika tulus dan tersenyum.

"Araa mahh, natapnya gitu amat"

"dihh!" Ketus ara.

Chika terkekeh, "Gak deng bercanda"

Ara menggeleng kepalanya.

Mereka berdua pun melanjutkan memakan makanan mereka dengan lahap.









Di perjalanan lebih tepatnya di dalam mobil bmw 840i milik ara. Entah kenapa, chika terus menerus menyenderkan kepalanya, merasa nyaman mungkin berada di dekat ara.

"Chik, aku masih kaget lohh. Kamu bisa move on dari meninggalnya mendiang Alesha.." gumam ara sedang fokus.

Chika tersenyum, "Iyaa, aku bisa move on karna anak-anak aku hanya titipan tuhan."

Ara berfikir, "bener juga yaa"

"Lahh, kan emang"

"Heem"

Chika terkekeh. "Makasih ya, ra, udah ngajakin makan di restoran mewah."

"Sama-samaa"

"Sekarang kemana lagi, ra?" Tanya chika menatap ke arah gedung tinggi yang dilewatinya.

"Yaa ngantarin kamu pulang. Emangnya mau kemana lagi?"

"Ke hatimuu.." ara menganggap ini hanya sebuah gombalan, rupanya ini bukan sekedar gombalan wkwkk

"Dihh, gombal!"

Chika pun tertawa, membuat ara kebingungan mendengarkan suara tawa renyah dari perempuan itu. Dirinya pun memutar bola matanya malas.







Tbc

Akhirnya up lagi, kalo ad typo mohon di koreksi yaa

God, i love her 2 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang