Chapter Nine 🌟 Berbaring Diselimuti Senja Terhangat

231 33 36
                                    

Terbayangi oleh kisah menyedihkan, yang dipaksa mencuat hanya karena sebuah pertanyaan. 'Apa aku menyukainya?' Apa aku akan mengulangi luka tak terbatas untuk kesekian kali, bila kukatakan, 'ya, aku menyukainya.' Entah kekuatan magis darimana, tapi sekadar pertanyaan sepele, mampu memporak-porandakan seluruh hal yang ada di dalam diriku sampai sekarang.

Bentangan koneksi langit antara pertengahan siang dan petang di luar sana, terlihat di kuasai cerah. Pandanganku tak ingin berhenti memperhatikan dunia itu. Sudah kesekian kali aku tidak pernah berhasil memfokuskan diri untuk memperdengarkan mata kuliah terakhir di hari ini. Aku hanya membiarkan buku catatanku terbuka begitu saja, tanpa berniat ingin menulis cercaan berbagai misteri terkait sebuah bahasa yang sedang di gumamakan oleh Miss Catrina.

Padahal kedengarannya sangat menyenangkan, tapi sepasang bola mataku teramat ingin mempertimbangan berbagai hal karena kursi di sana terlihat kosong, tanpa pemilik. Ya, Neko tidak ada. Aku tidak tahu kepastian sebenarnya dari alasan mengapa Si Neko memutuskan untuk bolos di mata kuliah terakhir ini. Aku hanya mendengar dari teman-teman seperjuangannya, bahwa dia tiba-tiba merasa sakit. 

Aku tidak yakin akan kebenaran dari hal tersebut. 

Omong-omong aku jadi teringat bagaimana Senior Seok Jin—yang kulihat pertama kali hari ini, tiba-tiba menyapaku dengan menggumumkan sebuah pertanyaan yang terkesan sangat pribadi. Tapi, kuakui, dia berhasil membuatku enggan menyangkal, ataupun menyetujui. Woah, hari ini sungguh banyak cerita yang kulewati dengan berbagai perasaan. Terutama ketika aku melihat bibir yang menarik singgung setulus purnama, tepat di hadapanku, tapi bukan kepadaku.

Aku ingin dia menempatkan keberadaanku sebagai deretan orang lain. Aku ingin sekali.

"So everyone, I hope you can understand the material. I want you to finish the task that I given for you today. Oke, enough. See you later, guys." (Jadi, semuanya, saya berharap kalian bisa memahami materinya. Saya ingin kalian menyelesaikan tugas yang sudah saya berikan hari ini. Oke, cukup. Sampai jumpa.)

Ah, hari ini benar-benar selesai. Tidak kusangka perasaanku terasa hampa. Dan itu adalah hal yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Apa? Mengapa? Tidak mungkin, kan hanya karena Neko yang tidak ada di dalam kelas bersamaku. Tidak, aku tidak perlu menyutujui pertanyaan dari Senior Seok Jin bahwa aku menyukai Neko. Kau tahu sendiri, kan bahwa aku tidak akan pernah masuk sebagai kumpulan orang lain bagi laki-laki itu.

Tidak apa-apa. Toh, aku sudah terbiasa mengembalikan rasa jatuh cintaku untuk tidak berada di tempat seharusnya.

—Cygnus Atratus—

Kuseringkali begini, bagaimana jika seorang perempuan jatuh cinta pada seorang laki-laki? Apakah dia akan memendamnya saja sampai mati, atau bahkan mengungkapkannya terang-terangan sampai laki-laki itu membalas perasaannya? Ah, tak kusangka aku malah memikirkan sebuah alur cerita drama dan anime.

Memendam maupun mengungkapkan, tentu saja semuanya memiliki resiko yang parah. Jika kuhadapkan oleh dua pilihan seperti itu, maka aku tidak ingin memilih dan menetapkan salah satu. Lebih, tepatnya, kupikir aku tidak ingin jatuh cinta. Mengapa aku harus memikirkan hal seperti itu lagi, sih? Bukankah aku sudah menghentikannya tadi setelah kelas selesai.

Aku sedang sedikit bertingkah menyebalkan akhir-akhir ini. 

"Ah, aku lupa. Aku benar-benar tidak bisa mengingat jalan ceritanya." Pelipisku kujatuhkan ke atas sebuah meja, sembari membiarkan laptop tetap pada keberadaannya yang menyala terang.

Kedua netraku menyahuti senja pukul empat di ujung sana dengan nyaman. Pantulan cahayanya yang rindu, melewati kaca yang berada di hadapanku kini, benar-benar membuatku terasa hangat. Oh ya, omong-omong aku masih berada di kampus, sendirian, tanpa ketiga temanku. Tepatnya aku berada di sebuah kantin yang hampir akan kosong. Biasanya jika sudah petang seperti ini, keberadaan mahasiswa hanya tersisa segelintir saja. Itupun karena kepentingan klub yang sedang mereka kelola.

Cygnus Atratus || Min Yoongi Fanfiction ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang