April, 16 2012
Sejak ratusan kali dirundung oleh upama bariton khas kepunyaan seorang anak laki-laki SMA, Seo Youra mulai curiga jika dia akan menjadi gila sebentar lagi. Perkataan yang terlontar begitu aneh padanya, terus berputar di kepalanya selama lebih dari satu bulan ini.
Bukankah seharusnya dia hanya memikirkan mata pelajaran dan ujian. Persetan dengan ucapan kakak kelas itu yang mengatakan jika Min Yoongi menyukainya. Ewh, sejak kapan si sialan kutu buku mata empat di sana suka padanya. Dia, kan pemarah dan tidak mau siapapun mendekatinya, mungkin Youra juga berpikir jika —
"Ehmm, aku suka pada Min Yoongi."
"Woah, Youra, aku sampai terkejut. Kau serius?"
Leica, sebagai teman satu meja Seo Youra juga sama terkejutnya. Bahkan sekelas Onigiri di tangannya tidak berhasil masuk ke dalam mulutnya ketika Youra terlihat bangga mengungkapkan pernyataannya. Leica dapat menemukan temannya yang lantas mengangguk, sembari sesuap nasi serta telur gulung buatan sang ibu dia telan tanpa penghalang, tidak seperti Leica yang masih mematung bak adegan horor sedang lewat.
Di suasana kantin sekolah yang riuh, Leica mencoba mendekatkan dirinya yang terduduk berhadapan dengan Youra. Hingga kemudian, dia berbisik. "Min Yoongi tidak pernah meresponmu, Youra. Bagaimana kau bisa suka padanya. Kau sendiri yang bilang padaku jika kau tidak akan suka dengan Min Yoongi. Di tambah, kau sudah membuat telinganya hampir tuli. Kau lupa?"
Begitu kedengaran cicit Leica yang sedang merasa janggal dengan temannya. Tapi, Youra merasa tenang dan terkesan biasa saja setelah Leica mengatakan hal demikian. Bahkan Youra tetap berusaha sibuk menghabiskan bekal istirahatnya.
"Aku hanya suka padanya. Memangnya kenapa? Aku, kan hanya suka, bukan membunuhnya."
Youra berangsur menutup kotak bekal yang telah habis isinya. Dia kemudian terdiam sesaat dengan pandangannya yang mengekor pada keberadaan anak laki-laki di meja sana tengah menghabiskan makan siangnya bersama teman-temannya yang berisik. Terdengar suara helaan napas Leica yang dilanjutkan menyantap Onigiri.
"Ya, terserah saja, deh. Tapi, apa kau tahu bahwa ayahnya adalah—"
"Eoh, aku tahu. Ayahnya mirip sekali dengan Yong. Wajahnya tampan, dan kulitnya putih seperti Yong."
Youra terlihat mengukir seutas senyum yang menawan di wajahnya, seolah dia memang sedang berperan sebagai remaja yang dimabuk cinta. Leica dapat melihat Youra yang terus memandangi laki-laki di sana, walaupun yang dia temui adalah sebuah punggung saja.
Leica menggelengkan kepalanya, menyerah. "Kalau begitu, apa kau sudah meminta maaf padanya tentang ucapanmu yang tidak baik terkait telinganya yang terluka?" Leica bertanya, sembari merapikan bungkus Onigri yang sudah habis.
Dia menatap penuh pada Youra yang kali ini terlihat memangku dagu, dan lantas mendapatkan sanggahan dari kepalanya yang menggeleng.
Hingga kemudian Leica mendesah kasar. "Ah, ayolah kau harus minta maaf padanya. Bicaramu keterlaluan, tahu."
Leica memutuskan untuk beranjak dari kursi yang sedari tadi dia duduki, lalu melenggang meninggalkan Youra ke kelas. Ya, Leica tahu kalau Youra sedang memandangi 'gebetan'nya itu akan menghabiskan waktu berjam-jam seperti orang di sana akan menghilang jika Youra berkedip satu detik saja.
Well, Leica bilang dia harus meminta maaf soal kejadian beberapa minggu lalu, kan? Tapi, agaknya itu akan sedikit sulit.
Kisahnya terjadi dua hari setelah Youra menyebabkan telinga Yoongi berdarah karena membenturkan bola basket tepat mengenai salah satu rungu bocah laki-laki itu yang sedang menggunakan earphone bluetooth-nya. Youra tidak mengerti, mengapa telinga Yoongi bisa sampai berdarah, dia hanya merasa jika dia tidak memukulnya terlalu keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cygnus Atratus || Min Yoongi Fanfiction ✔
Fiksi Penggemar(END-WARNING!! SETIAP PART PANJANG2. BAHASANYA BELIBET. BIKIN MIKIR KERAS!! CERITA INI TERDIRI DARI 3 BAGIAN YANG MEMUAKAN. PUSING DENGAN SEGALA TINGKAH DILUAR NALAR DARI SETIAP KARAKTER BAKALAN BIKIN KAMU BOSAN. POKOKNYA CERITA INI KHUSUS BUAT KAMU...