Chapter Five 🌟 Bertemu Di Persimpangan Celaka

249 40 13
                                    

May 25, 2020

Aku berpikir mengenai keterlambatan terhadap ruang waktu yang telah kulewati. Aku sempat menghiasi anganku sendiri dengan sebuah pengandaian, sembari menyelipkan kata-kata dari seandainya. Ah, seperti materi Bahasa Inggris conditional sentence, di mana pengandaianku terjadi di rumus conditional sentence tipe tiga—yang besar kemungkinannya tidak akan mungkin terjadi.

"Youra, kau terluka?"

"Ah, Lycia. Tidak apa-apa, hanya terjatuh sedikit."

Aku sempat menghentikan pijakanku pada koridor kampus kala satu suara itu menjadi yang pertama terdengar. Aku tersenyum pada sang objek yang terlihat sedang menatapku penasaran. Pusat rentinanya terus memperhatikan kedua lenganku yang agak terluka. Lalu, dia menghela napas, dan lekas menarik jemariku untuk melangkah bersama.

"Kudengar dari Leechie kau seorang penulis, ya?" Lycia melirikku dengan sorotnya yang terlihat antusias. Hingga pertama kalinya, aku memutuskan untuk mengangguk.

"Ya, aku senang menulis."

"Woah, keren sekali."

Aku tidak tahu jika Lycia akan menanggapinya dengan kesenangan seperti itu, bahkan bisa jadi dia jauh lebih senang dariku. Dia bertepuk tangan untukku. Lalu, dia menunjukkan sikapnya yang kepalang penasaran. Tangannya memeluk lenganku, sembari berbisik, "cerita seperti apa yang kau tulis sekarang? Beri tahu aku, dong."

"Mungkin cerita tentang pernikahan, cinta bertepuk sebelah tangan, dan.."

Tanpa sadar, aku malah merenggut senyap. Bahkan untuk mengatakannya saja sudah sesulit ini. Namun, aku ingin sekali menggumamkannya walau dengan suaraku yang tidak mungkin terdengar. Hingga ketika keberadaanku dan juga Lycia telah memasuki pintu masuk sebuah kelas, dan aku hampir melanjutkan kalimatku sendiri, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh dua hal.

Neko yang berdiri di sampingku, dan dia membiarkan pelipisnya sendiri dihantam bola basket. Tidak, bukan. Dia hanya ingin melewati keberadaanku, tapi malah bertemu dengan bola basket. Dia tidak membiarkannya, itu kecelakaan yang tidak di sengaja. Namun, tetap saja mengejutkan.

Entah darimana asal bola tersebut, tapi aku yakin beberapa mahasiswa laki-laki yang tengah berbincang di dekat pintu, itu pelakunya. Aku dan Lycia benar-benar terkejut. Kami berdua lantas memperhatikan Si Neko yang sejenak terdiam, (mungkin sebenarnya dia sedang meringis kesakitan, atau malah sedang berusaha memperbaiki isi kepalanya.)

"Eh, Yoon, maafkan aku." Salah satu mahasiswa laki-laki yang menjadi tersangka utama, mencoba menjauhi perbincangan yang tengah dilakukan oleh kelompoknya.

Tak kusangka, jika Yoongi bisa kehilangan kesadaran yang cukup lama. Dia masih terdiam, mematung dengan seribu kebingungannya. Mahasiswa tersebut berusaha mengusap pelipis korbannya, alias Si Neko.

"Ah, Min, apa aku membuatmu amnesia? Aku tidak tahu kalau kau akan muncul. Aku berencana untuk melemparnya ke arah dinding."

Hanya saja, ketika aku sedang berspekulasi, Lycia terdengar tertawa begitu keras. "Hahaha, Min Yoongi kau bisa menjadi tolol seperti itu. Aku yakin ini pembalasan dari Tuhan karena kemarin kau menyakiti Youra."

Astaga, Lycia benar-benar puas dengan hal yang baru saja dia katakan. Aku menyingkut pinggang gadis yang enggan berhenti tertawa lepas itu, bahkan dia sampai menangis.

Lalu, yang membuatku terkejut adalah ketika seluruh penghuni kelas ikut menertawakan lelucon milik Lycia. Entah mengapa, aku merasakan firasat buruk setelah ini. Dan benar saja. Yoongi terlihat bergerak dengan cepat meraih bola basket yang terjatuh di dekat kakinya, kemudian mendorong tubuh Lycia hingga tersudut ke dinding, salah satu lengannya menekan leher Lycia. Dia juga berusaha menakuti Lycia melewati bola basket yang hampir mengenai wajah gadis itu. Yoongi tersenyum kecil, sembari membisikkan sesuatu. Walau terdengar samar, tapi aku bisa menangkapnya dengan jelas.

Cygnus Atratus || Min Yoongi Fanfiction ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang