Cygnus Atratus : Sirius Chapter 3

103 17 6
                                    

Mei, 30 2012

Mengemban kehati-hatian sejatinya adalah hal yang paling percuma yang sedang dilakukannya kini. Sedari tadi kebisingan milik orang lain telah menjadi ketertarikan yang tidak menguntungkan bagi keduanya. Quila teramat segan mengungkapkan isi kepalanya, selain hanya menggerutu diam-diam.

Jemari-jemari berkutat di pahanya, menandakan ia ingin segera pergi dari tempat yang bukan tujuannya. Tapi, seolah tidak menemukan kesempatan yang berarti, Quila masih senantiasa bersabar menunggu sampai wanita di hadapannya berhenti menghela napas.

"Quila, maaf aku malah membawamu kemari."

Terbuang sekitar sepuluh menit waktunya, tak disangka Nyonya Hera yang jelita sebatas menuangkan beberapa bait kegelisahannya itu. Quila mencoba tersenyum, ia sejenak meraih menu cappucino float di depannya.

"Tidak masalah," ungkap Quila malas-malas.

Sempat terlintas jika setelah ini mungkin suasananya akan menjadi lebih baik. Tapi, sial sama saja. Sampai kemudian, Quila menghela napas dengan taraf kesengajaan terdengar sangat luar biasa. Hingga wanita di sana menyadari hal tersebut, lalu kembali memberanikan diri untuk meluapkan diksinya.

"Quila," sapanya terbata-bata.

Nyonya Hera mulai membuatnya jengah kelewat batas. Quila tak menanggapi, ia terus memperhatikan Hera yang nampak gelisah dengan membuang pandangannya kesana kemari. Beberapa saat terasa penuh dengan keraguan, Hera benar-benar menghembuskan napasnya begitu banyak.

"Keluargaku berantakan." Hera menurunkan atensinya.

Kedua tangannya teramat sibuk memainkan gelas yang berisikan kopi. Sedang Quila, masih memangku senyap layaknya dunia takut-takut runtuh jika ia menyela sedikit saja.

"Sebelum menikah denganku, suamiku ternyata menghamili wanita lain. Dia adalah mantan kekasih suamiku. Aku tahu kenyataan itu setelah anakku-Min Yoongi memasuki usia tujuh tahun. Suamiku tiba-tiba membawa wanita tersebut ke rumah bersama seorang anak laki-laki yang usianya tidak begitu jauh dengan anakku."

Terdapat potongan jeda di antara ceritanya yang mungkin begitu susah payah dia ungkapkan. Quila terbujur kaku, jantung serta hatinya hampir ambruk setelah mendengarkan kesan derita milik wanita yang masih senantiasa berdiri dengan segenggam kuat yang tersisa. Quila meremat seluruh jemarinya manakala ia melihat Hera berniat melanjutkan.

"Semenjak wanita kedua di rumahku mengusik ketenangan keluargaku, aku berasa kehilangan semuanya yang ada dalam diriku. Suamiku jarang memperhatikanku, suamiku selalu menyakiti anakku. Entah apa yang dia pikirkan, dia menghancurkan keluarganya cukup banyak, dan aku tersiksa."

Kepalanya menunduk, ringis pelan juga mulai terdengar mengerikan. Quila dapat menemukan kemarahan dan sakit yang begitu terpampang nyata di sana. Nyonya Hera yang seringkali terlihat anggun, kini menjadi sosok yang paling rapuh. Hingga beberapa saat sedang susah payah menelan luka, Hera mencoba mengembalikan dirinya untuk menatap penuh Quila.

"Sejujurnya aku tidak tahu apa kesalahanku sampai aku dan anakku tersakiti seperti ini. Tapi, aku benar-benar sakit dan kesepian. Aku mengkhawatirkan anakku sendiri, Quila."

Tak sanggup menahan lebih lama, serangan yang mencabik dasar hatinya lantas meleber terang-terangan. Quila membiarkan kedua pipinya kebasahan dari air mata yang menurun sukarela tanpa permisi.

Dia benar-benar merasa sakit tat kala Hera kesulitan untuk menjatuhkan air mata miliknya. Senyum yang terpatri malah semakin mengacaukan perasaan Quila.

Hingga tangannya bergerak menyentuh dan meraih punggung tangan wanita yang begitu keras menguatkan dirinya sendiri. Sampai Hera lantas membalas kehangatan gadis di hadapannya.

Cygnus Atratus || Min Yoongi Fanfiction ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang