13. Kesadaran Saireen

142 95 72
                                    

"Bagaimana?"

Zero bertanya setelah sang dokter dari klan Qamaula selesai memperiksa Saireen. Orang orang yang mendatangi kamar Saireen mengharapkan jawaban yang terbaik didalam hatinya. Tidak terkecuali sang bungsu dari Zephyrine yang hanya diam saja tanpa ekspresi, kemudian ia tertawa pelan dan berlalu dari sana.

Tidak ada yang memperdulikan hal itu karna memang kelakuan Loive sangat tidak mencerminkan apapun. Mungkin, setelah masalah Saireen selesai sang Ratu akan berbicara secara pribadi kepada Loive. Itu... rencana yang benar, 'kan?

Dokter wanita itu menatap Saireen dengan pandangan yang sulit untuk diartikan. Dari kedua matanya terlihat kabar baik dan buruk secara bersamaan.

"Bagaimana?!" Zero menaikkan nada suara nya. Membuat para penjenguk menatap dirinya tak percaya. Mana mungkin seorang putra mahkota bisa bicara sarkas seperti itu?! Jika tadi kasus Loive yang berbicara secara pribadi adalah sang Ratu, maka dalam kasus Zero sang Raja lah yang berbicara.

Bagaimanapun juga, laki laki itu sangat keras kepala. Cukup sulit untuk diajak berbicara secara baik baik dalam keadaan kepala dingin.

"Zero!" Bentakan dari Raja Boro tidak laki laki itu pedulikan. Tatapannya masih nyalang kearah sang dokter.

"Keadaannya sudah membaik." Ucap sang dokter, setelah dirinya berfikir untuk berbicara atau tidak.

"Hanya itu?" Zho menyahut, sangat gregetan dengan dokter yang menurut nya lemot ini.

Sang dokter menggeleng. "Kemarin saya sudah menjelaskan, bahwa dalam kasus seperti Saireen yang sadar dalam waktu dekat akan memiliki efek besar terhadap tubuh dan jiwa nya, dan itu benar." Dokter tersebut membuka catatan hasil kesehatan Saireen, menunjukkannya kepada mereka yang ada disana. "Pembuluh darah yang berada di bagian belakang tulang tengkorak nya pecah. Dan itu memerlukan tindak lanjutan segera. Lalu jiwanya mengalami penurunan kesadaran dalam artian tidak bisa memproses beberapa hal yang sudah pernah Nona Saireen ketahui sebelumnya." Jelas wanita itu, kemudian membalik lembaran ke halaman selanjutnya.

"Jika dibandingkan dengan beberapa kasus yang sama terdahulu kala, Saireen merupakan satu satunya seorang heiress sekaligus pelindung yang memiliki tingkat imun dan kejiwaan yang tinggi. Karna beberapa dari mereka ada yang langsung mengalami kematian, lumpuh permanen, lupa ingatan ataupun kehilangan seluruh kekuatan alami nya."

Mereka terdiam. Dibuat berfikir tentang parahnya jaman dulu sampai ada yang pergi ke akhirat. Untungnya, sekarang yang menjadi Ibu Negara adalah Ratu Therina. Putri tunggal dari Ratu sebelumnya---Ratu Yorlanda.

Tidak ada yang mengangkat suaranya, sampai penjelasan terakhir dari sang dokter dapat membuat mereka semua bernafas dengan lega sekaligus terkejut.

"Dalam kurun waktu tiga hari lagi Nona Saireen sudah sembuh total, karna regenerasi yang dilakukan segel di punggungnya untuk menyembuhkan pembuluh darahnya yang pecah. Dan usaha dari saraf otaknya untuk kembali memproses hal hal yang sempat dilupakan."

Lihat, bagaimana bisa Saireen melakukan ini semua?! Bukankah itu sangat mengejutkan? Tidak lagi karna mereka sadar jika Saireen adalah reinkarnasi dari dewi Theana.

"Oh begitu ya." Lirih Ayra, menatap sedih sang kakak yang sedang tidur.

Jendral Onell yang berada disana hanya bisa terdiam. Sepertinya ini salahnya karna sudah meminta Saireen untuk ikut melaksanakan misi yang seratus persen berhasil.

"Ini bukan salahmu, jika kau ingin meminta maaf pada kakak minta saja. Paling jawabannya tidak apa, ini bukan salah siapapun." Jeruby menirukan suara kakaknya ketika seseorang ingin meminta maaf padanya.

saireen : to eternal peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang