☁️
Juan dan Viona menyusuri koridor rumah sakit menuju ke ruang rawat inap teman mereka, Mila.
Saat tiba di depan ruangan itu, Juan menghela nafas melihat Ghiffar ternyata sudah duluan mengetahui hal ini.
Laki-laki itu duduk dengan bahu lemas dan tatapan kosong.
Juan dan Viona duduk bersebelah mengapit Ghiffar di tengah.
"Vio.." panggil Ghiffar tiba-tiba
"Kenapa ga ada yang ngasih tau gue hal ini? Apa gue ga penting bagi kalian?" Ghiffar menatap Viona dan Juan bergantian
"Maaf.." lirih Viona
"Mila gamau bikin lu khawatir.." sambungnya
Ghiffar hanya menunggingkan garis bibir sebelah. Laki-laki itu tersenyum getir.
"Gapernah berubah." balasnya singkat
Juan menyimak obrolan kedua temannya, Ia ikut buka suara.
"Keadaannya gimana? Kenapa tiba-tiba lu bisa sampe sini?" tanya Juan
Pertanyaan Juan teralihkan ketika seorang dokter muncul di balik pintu rawat inap itu.
"Kondisi Mila sudah stabil. Namun saat ini pasien memerlukan istirahat lebih. Jika berkunjung cukup bergantian saja." ucap dokter tersebut memerhatikan orang sekitarnya
"Terima kasih, Dok." balas Ibunda Mila
"Saya boleh bicara sebentar dengan Ibu?" tanya sang dokter mengarah ke wanita paruh baya itu
Wanita itu mengangguk setuju dan meninggalkan yang lainnya di depan pintu ruang rawat.
"Kalian tolong jagain Mila ya, Tante bicara sama dokter dulu." pintanya
Juan, Viona dan Ghiffar sudah masuk ke ruangan Mila di rawat. Gadis itu tampak dipenuhi dengan segala jenis alat bantu medis saat ini.
Viona yang melihat kondisi itu semakin meringis dalam kesenduan.
"Mila.." lirihnya
Tak lama dari panggilan itu, Mila membuka matanya. Berusaha menelusuri keadaan sekitar sampai pandangannya berhenti di antara tiga orang di hadapannya.
"Gue hubungin Randy dulu." ucap Juan seraya mengeluarkan ponsel dari saku dan keluar ruangan
Juan menghubungi Randy untuk segera ke rumah sakit, bagaimanapun juga Randy termasuk teman sekelas yang dekat dengan Mila selain Viona.
Laki-laki itu juga telah menghubungi Sang Bunda bahwa Ia akan pulang larut, harus menemani temannya saat ini.
Di dalam ruangan, Viona dan Ghiffar tampak membahas sesuatu yang serius. Saat Juan memasuki kembali ruangan tersebut, langsung terdengar kalimat pertama Mila.
"Juan?" ucap gadis yang sedang terbaring sakit itu
Viona dan Ghiffar menoleh ke arah Juan yang kini langkahnya terhenti kaku.
"Gip.." panggil Mila menatap Ghiffar yang masih berdiri lemas
"Gue boleh ngomong sama Juan kan?" pintanya
Ghiffar sudah mengetahui apa yang akan gadis itu bicarakan. Ghiffar selalu memahami Mila sejak dulu. Karena Mila.. berarti untuk Ghiffar.
Laki-laki itu mengangguk setuju. Ia kembali menunjukkan senyuman penuh arti.
"Mil..lu harus sembuh." ucap Viona sembari mengusap pelan pipi sahabatnya itu.
Mila tersenyum lembut menatap Viona. Terlihat kerinduan di balik mata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, JH.
FanfictionJuan Hardika, membuat orang yang paling berarti dalam hidupnya harus menunggu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Namun laki-laki itu tetap diam tanpa suara sepatah katapun, dalam sebuah penantian yang begitu panjang. Haruskah mereka mengandalkan tak...