3 months later
Viona masih mengomel sepanjang jalan mereka menuju sebuah taman hiburan kota pada sore itu. Melihat Juan masih dengan konyolnya berpura-pura sakit dan mual karena Viona tidak mengizinkan laki-laki itu ingin memelihara kucing di apartment.
"Stop becanda Ju ga lucu tau ga" Omel Viona
"Seriussss gue mau kucing Naaa lo ga liat itu tadi anak meong kecil banget di emperan pengen gue bawa pulang aja"
"Ya terus siapa yang mau nanganin kalau lo alergi, ha?!"
"Ayo dong kan gue bikinin kandangnya ntar tapi lo yang rawat" pinta Juan takut-takut.
"Masa gue 24 jam bolak balik apart lo demi anabul?! seriously??" Kesal Viona
Sembari membujuk Viona agar diizinkan memelihara kucing, mereka menuju ke area taman yang dipenuhi dengan jajanan makanan dan pameran lain yang beragam.
Juan masih tenggelam dalam pikirannya untuk memelihara kucing, tapi tidak bisa dilakukan karena alergi dengan bulu-bulu binatang lucu itu. Lelah karena masih tidak diladeni Viona, Juan beralih ke salah satu pameran bazaar yang menjual pernak pernik hewan, sebuah kebetulan yang menguntungkan.
"Meong ada ga, Pak?" Juan menunjuk ke bagian souvenir kalung dengan kartun dan animasi.
"Yang ini aja Pak, muka nya sama kayak dia" Juan memilih salah satu rekomendasi dari penjual dan mengarahkan kalung itu ke Viona. Wanita itu langsung memutar bola mata malas.
"Istrinya kok disamain sama kucing sih Mas, jadi cemberut gitu."
"Bukan istri saya pak, ini pengawal saya" Juan menyengir sambil membayar kalung yang ia pilih dengan gambar wajah kucing grumpy di bagian tengah kalung. Penjual hanya terkekeh pelan mendengar candaan Juan. Sementara Viona masih tak menggubris kesibukan laki-laki itu karena ia sibuk mencari target untuk memenuhi asupannya hari ini.
"Ju kesitu" ajak Viona ke salah satu foodcourt yang menjual waffle pancakes.
Viona memesan satu waffle pancake topping ice cream, sedangkan Juan hanya menatap malas pada menu karena ia tidak bisa makan semua pilihan yang ada di menu itu. Sambil menunggu pesanan milik Viona, Juan menarik pelan tangan Viona saat ia sedang merapikan poni rambutnya, membuat wanita itu terdiam.
"Apa lagi ini ya Tuhan" ucapnya dalam hati
"Nih buat lo, the grumpy cat for the grumpy Viona but she's.."
"she's what?" Mata Viona perlahan menajam, membuat Juan berhati-hati melanjutkan kalimatnya.
"but she's cuteeerrr" jawab Juan sambil mengacak kembali rambut yang Viona rapikan sedari tadi, dan langsung memasangkannya di leher Viona sambil memutar badan Wanita itu perlahan untuk mengait ujung kalung, dan memutar kembali badan Viona menghadapnya dengan cepat.
"Buset, pusing" Viona meraih kesadarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, JH.
FanfictionJuan Hardika, membuat orang yang paling berarti dalam hidupnya harus menunggu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Namun laki-laki itu tetap diam tanpa suara sepatah katapun, dalam sebuah penantian yang begitu panjang. Haruskah mereka mengandalkan tak...