Jam istirahat kedua terasa begitu singkat bagi siswa tahun ketiga, membuat mereka harus berkutit dengan pelajaran terus menerus.
Lima teman sejawat terlihat tengah berada di ruang kelas Juan, sekali-kali mereka berpindah haluan menuruti permintaan Juan.
Mereka belajar bersama. Sungguh pemandangan yang sangat langka.
"Ehehehe seru banget begini kayak anak sd." Juan memecahkan fokus belajar mereka
"Gaseru banget lu pada ini tuh lagi istirahat masih aja julingin itu buku." sambungnya lagi
Tak ada yang merespon laki-laki itu. Bahkan Randy dan Ghiffar masih fokus dengan buku mereka.
Terdengar suara sebuah tetesan, fokus Ghiffar teralihkan melihat gadis di hadapannya, Mila. Gadis itu mimisan.
Keempat teman lainnya seketika panik dan Viona dengan sigap mengeluarkan tisu untuk menyumbat hidung Mila.
"Lu ga tidur, Mil?" tanya Ghiffar khawatir memerhatikan kantung mata Mila yang hitam
"Yakali gue ga tidur. Tidur adalah hobiku." Gadis itu malah bercanda
"Kok pucet banget?" Viona memegang dahi sang teman mencoba membandingan suhu tubuh gadis itu
"Ngga panas. Ga biasanya lu sampe begini.."
Suhu badan Mila memang tidak panas. Namun gadis itu merasa pusing dan darah mimisan yang belum berhenti, dan matanya memerah.
Ghiffar yang menyadari kondisi itu dengan sigap mengajak Mila ke ruang UKS.
"Jangan pingsan dulu mending lu istirahat ke UKS." Ghiffar membantu membopong gadis itu
"Jangan nyelip kesempatan ya, Gip. Anak orang lagi sakit!" teriak Juan saat Ghiffar dan Mila sudah keluar pintu kelas
Viona dan Randy bereaksi menimpuk kepala Juan bersamaan. Benar-benar teman mereka yang satu itu tidak bisa membaca kondisi.
"Temennya lagi sakit bukannya ikut bantuin malah lu ceng-cengin. Kebiasaan banget usil." omel Viona
"Iya-iya maaf.."
"Lu juga jaga kesehatan, Vi. Jangan sampe kita kocar kacir kalo lu juga sakit." Randy mengingatkan
"Iya. Kalian juga, pokoknya kita semua harus jaga kesehatan. Itu nomer satu, ok?" Viona menunjuk mereka bergantian dengan pulpen yang Ia pegang
"Gue mau sakit aja ah biar lu cape jenguk dan rawat gue." Juan cekikikan tak pernah menyaring omongannya terlebih dahulu
"Males dih. Kalo Randy yang sakit baru deh tiap hari gue bawain tuh makanan." balasnya menjulurkan lidah ke Juan
"Mau sekalian bawain sampe ke pelaminan ga?" Beginilah Randy dengan candaannya
"Jangan sekarang, masih sekolah." balas Viona datar
"..tapi gatau kalo udah pulang." lanjutnya lagi tertawa renyah membuat Randy ikut tersenyum dengan candaan garing itu.
Sementara Juan masih memanyunkan bibir, lagi-lagi terabaikan setelah di omeli.
***
Mila duduk bersender di ranjang ruang UKS yang sepi setelah perawat sekolah mengecek kondisi gadis itu.
"Lu gamau balik aja?" Ghiffar masih berdiri memandang gadis itu
"Ck, lebay banget. Gue cuma meler begini bukan sekarat, Gip."
"Tapi muka lu udah kayak zombie tau ga sih? Kali aja ntar lu malah gigit gue." Ghiffar duduk di sisi ranjang, matanya menelurusi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, JH.
FanfictionJuan Hardika, membuat orang yang paling berarti dalam hidupnya harus menunggu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Namun laki-laki itu tetap diam tanpa suara sepatah katapun, dalam sebuah penantian yang begitu panjang. Haruskah mereka mengandalkan tak...