Neo Light Day Bookstore and Musical Stuff, memiliki design interior semi-modern. Toko ini menjual berbagai jenis buku dan segala sesuatu yang berhubungan dengan musik, tentunya.
Viona bersama kawan-kawan memasuki pintu toko yang lebar itu.
Mereka di suguhkan dengan pemandangan buku yang tersusun rapi di sebelah kanan serta alat musik yang tergantung berjejer di sebelah kiri.
Viona langsung menghampiri pemilik toko.
"Mas Juno!" ucap Viona bersemangat
Laki-laki yang Viona panggil memang terlihat lebih tua beberapa tahun dari mereka. Ia tersenyum menyambut kedatangan Viona.
"Mau ngambil? Itu udah aku rapihin di deket rak bagian 2010's era ya." balas Juno seraya tersenyum ramah
Viona dan Mila dengan semangat melihat album baru yang telah mereka nantikan sebulan ini.
Sementara Juan, Randy dan Ghiffar teralihkan perhatian dengan alat musik yang dijual oleh toko itu.
"Cek cek! Beh utuh lengkap, Vi." ucap Mila bersemangat saat membuka album isinya lengkap dengan cd player dan photocard.
Sang Pemilik toko terkekeh takjub melihat tingkah kedua gadis itu.
"Kenapa ngga mesen sendiri aja, sih? 'Kan bisa langsung nyampe ke rumah masing-masing." Juno penasaran
"Males ah ribet. Enakan lewat Mas Juno tinggal nunggu aja kitanya hehe. Makasih ya, Mas." Viona menyengir
Juno tak heran dengan tingkah kedua gadis itu, sudah terbiasa melihat mereka seperti ini.
Ternyata Juan sedari tadi memerhatikan mereka. Ia mengambil langkah mendekat ke rak bagian album musik itu.
"Nyengir mulu lu dih. Mentang-mentang yang punya toko gagah begitu." Sindir Juan ke Viona
"Biarin! Lagian juga Mas Juno cakep, ya gak, Mil?" Viona menyenggol pelan siku Mila
"Tau tuh sirik aja kadal sawah." Mila tak kalah asin
Sedikit malas meladeni Juan, Viona beralih melangkah ke sisi bagian alat musik. Randy dan Ghiffar sibuk dengan testimoni singkat mereka.
"Mantep banget nih genjrengan." Randy mencoba memainkan salah satu gitar akustik toko yang boleh digunakan pelanggan.
"Gip nyanyi." Pinta Viona tiba-tiba
"Lah kenapa gue? Sejak kapan gue nyanyi hih." Bukan Ghiffar jika tidak memberi garam dalam kalimat.
"Udah buruan." Randy langsung memainkan sebuah chord lagu, ternyata Ghiffar familiar dengan alunan yang dimainkan.
Love Yourself, Justin Bieber. Lagu populer di masa kini membuat Ghiffar menunjukkan kebolehan dirinya bernyanyi. Tak ada yang menyangka suara Ghiffar begitu halus dan bersih.
Viona takjub melihat kedua teman laki-lakinya itu. Entah karena Randy begitu berkharisma saat memainkan gitar atau suara Ghiffar yang memalingkan.
Yang pasti keduanya begitu lihai menunjukkan bakat mereka.
Sementara di sisi lain toko...
"Ck! Jangan sembarangan lu megang itu fotonya!" omel Mila kepada Juan saat laki-laki itu membolak balikkan photocard album secara kasar.
"Ya ampun kertas doang begini lebay banget lu." jawab Juan enteng
Mila memicingkan mata mendengar ucapan laki-laki itu. Belum paham saja dia bagaimana Viona dan Mila menyisihkan jajan mereka untuk membeli kertas ganteng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely, JH.
FanfictionJuan Hardika, membuat orang yang paling berarti dalam hidupnya harus menunggu untuk mendapatkan sebuah jawaban. Namun laki-laki itu tetap diam tanpa suara sepatah katapun, dalam sebuah penantian yang begitu panjang. Haruskah mereka mengandalkan tak...