19. Perceraian

70 13 9
                                    

"Selamat datang di rumah, Harin. Bagaimana perjalananmu?"

Begitu Harin sampai di kediamannya, ternyata Charise sudah menunggu di pintu depan rumahnya. Wanita itu sudah mendengar akan kepulangan Harin, maka ia pun bergegas ke ibukota sejak seminggu yang lalu demi menyambut kepulangan suaminya.

Senyuman tampak di wajah Charise. Setelah nyaris sebulan tidak bertemu, ternyata wanita itu terlihat semakin segar. Rona wajahnya terlihat ceria sementara senyumannya nampak sangat tulus. Karena acara pamitan Harin terakhir kali berlangsung lancar, maka Charise menunggu Harin dengan perasaan yang lebih ringan, tidak seperti tiga bulan lalu saat Harin pulang dari perang.

"Perjalanannya berlangsung lancar. Maaf, Charise. Tapi aku ingin beristirahat."

Sayangnya, Harin yang perasaannya dipenuhi akan sosok Nathasia, merasa tidak nyaman dengan sosok Charise. Walaupun teknisnya wanita di hadapannya adalah istrinya, lelaki itu justru malah ingin menghindar. Sehingga di saat Charise menganggap suaminya sebagai sosok familiar yang selama ini ia nantikan, Harin malah menganggap istrinya sebagai sosok asing yang ingin dihindarinya.

"Oh, baiklah. Selamat beristirahat Harin. Semoga kau segera pulih kembali."

Charise tidak terlihat sakit hati sama sekali meskipun terlihat jelas Harin sedang tidak ingin menghabiskan waktu dengannya. Justru, wanita muda itu memakluminya karena perjalanan yang panjang pasti terasa sangat melelahkan. Belum lagi Charise sempat mendengar dari Ratu bahwa Yonghoon merasa sangat waspada dengan undangan pertemuan kali ini. Pasti Harin sangat kelelahan karena harus bertugas mengawal Sang Raja.

Sebenarnya ada banyak sekali hal yang ingin ditanyakan Charise. Ia ingin seperti pasangan suami-istri kebanyakan. Yaitu di saat suaminya pulang setelah perjalanan jauh, ia ingin menjadi sosok istri yang mendengarkan cerita suaminya, seperti bagaimana pekerjaannya dan bagaimana situasi di saat suaminya berada di kerajaan lain. Charise pun memiliki banyak hal yang ingin diceritakannya kepada Harin. Sayangnya, perasaan itu hanya dimiliki Charise seorang diri, yang masih menganggap mereka layaknya pasangan suami-istri normal.

Sejujurnya wanita itu sudah terbiasa untuk menyimpan keinginannya rapat-rapat. Sejak awal, Charise pun tidak ingin berharap banyak. Ia juga tidak ingin memiliki perasaan cinta yang berlebihan untuk Harin. Sosok seperti Harin adalah sosok yang berada di luar jangkauannya. Lelaki itu bisa pergi kapan saja karena ia memang berada di tingkat yang berbeda, sehingga memiliki perasaan cinta pada akhirnya hanya akan menyakiti Charise seorang diri.

Namun, apakah salah jika suatu waktu Charise masih menginginkan cinta dan perhatian dari suaminya sendiri? Apakah salah jika wanita itu mendambakan menjadi pasangan suami-istri yang normal, seperti kebanyakan orang? Terlebih pasangan di sekitarnya juga masih terlihat berbahagia meskipun awal hubungan mereka juga hanya sekadar perjodohan. Apakah salah jika Charise terkadang ingin egois dengan menginginkan perhatian Harin walaupun sedikit? Terlebih di saat seperti ini, setelah Harin pergi jauh untuk waktu yang cukup lama.

"Padahal aku ingin menceritakan cerita dari Nyonya Mitchell."

Benar, saat Harin pergi, Charise akhirnya memutuskan untuk menemui Nyonya Mitchell di villa. Ia berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya selama separuh hidupnya dan akhirnya ia berhasil menemukannya. Walaupun sebagai gantinya ia jatuh sakit selama seminggu penuh, tapi pada akhirnya Charise kembali baik-baik saja. Ia hanya tiba-tiba teringat pada malam festival kala itu, ia belum sempat menceritakan tentang dirinya karena sibuk menangis. Maka, niatnya Charise ingin menceritakan tentang dirinya pada Harin ketika mereka bertemu lagi.

Ia ingin menceritakan segalanya tentang hidupnya tanpa ada yang terlewat dengan segala detail yang hanya Harin yang akan tahu nantinya. Bahkan walaupun itu termasuk luka di masa lalunya sekalipun. Bahkan termasuk rahasia kelam keluarganya. Bahkan termasuk bahwa ternyata, Charise memang memiliki trauma pada laut yang tidak lain adalah karena ulah kedua orangtuanya sendiri.

TRAUMA (ONEWE & ONEUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang