Lampu-lampu yang bersinar di alun-alun ibukota terlihat sangat semarak. Musim semi telah mencapai puncaknya, maka festival panen akan diselenggarakan hari ini. Charise tentunya dengan senang hati mengunjungi ibukota demi mengikuti festival panen seperti biasa.
Ini adalah kali pertama Charise mengikuti festival bukan sebagai Marchioness, melainkan sebagai Viscountess. Ia teringat akan festival panen pada musim gugur lalu. Untuk pertama kalinya ia menghadiri festival panen dengan suaminya. Sayangnya malam ini bulan tidak bersinar seterang saat musim gugur, sehingga rasanya mungkin akan berbeda saat melihat bulan. Perasaannya saat melihat bulan pun mungkin akan berbeda dengan saat musim gugur kala itu karena ia kembali sendirian
Tapi itu tidak apa-apa. Charise sudah cukup merasa senang atas kesempatannya bisa menghadiri festival panen. Suasananya selalu semarak, wanita itu menyukainya. Hanya saat festival ia merasa tidak kesepian. Mau itu saat menjadi Marchioness ataupun menjadi Viscountess, Charise memang selalu kesepian. Maka menghadiri festival adalah caranya supaya melupakan sejenak rasa sepi itu.
"Maafkan aku!"
Tidak sengaja Charise menabrak seorang lelaki di depannya karena terdorong oleh kerumunan di belakangnya. Festival memang selalu seramai ini, dan tubuh mungil Charise tidak berdaya untuk bertahan di tengah-tengah kerumunannya.
"Tidak apa-apa. Apakah Anda baik-baik saja?"
Saat lelaki di depannya berbalik, barulah mereka bertemu pandang. Waktu seketika terhenti saat mata mereka saling bertemu. Wajah yang familier langsung membuat keduanya sama-sama mengulas senyum di wajah masing-masing.
"Ternyata aku menabrakmu, Harin. Sudah lama ya terakhir bertemu. Bagaimana kabarmu?" sapa Charise dengan senyuman manis tampak jelas di wajahnya.
"Kabarku baik-baik saja. Bagaimana dengan kabarmu?"
Pertanyaan balik disuarakan Harin sembari ia berpindah posisi ke sisi Charise. Tangannya terulur dan ia merengkuh bahu wanita itu. Dengan direngkuh oleh Harin, Charise merasa cukup aman karena tidak ada lagi kerumunan yang bisa mendorongnya. Semuanya ditahan oleh Harin. Ternyata rasanya masih sama saat ia bersama Harin. Rasanya masih aman seolah Charise bisa melawan apa saja yang ada di depannya.
"Kabarku sangat baik! Aku baru tahu kau kembali ke mari. Kabarmu yang bulan lalu membawa kepala Raja Agathias dan membantai seluruh istana Agathias sangat mengejutkan seluruh kerajaan. Kau memang bukan seseorang yang gampang ditebak ya. Lalu, aku kira setelah kau menyelesaikan urusanmu di sini, kau akan pergi entah ke mana dan tidak akan kembali. Tapi ternyata, malam ini kau datang dan kita bertemu lagi!" ucap Charise antusias tanpa melepaskan pandangannya dari wajah Harin. Wanita itu sungguh tidak menyangka ia akan bertemu Harin lagi, terutama di situasi seperti ini yang sama sekali tidak direncanakan.
"Aku memang datang berkunjung karena festival panen sedang diselenggarakan. Aku pun tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Kau memang sangat menyukai festival ya. Ngomong-ngomong, aku senang melihatmu baik-baik saja," balas Harin tanpa melunturkan senyumannya.
"Aku juga senang melihatmu baik-baik saja. Jadi, apa aktivitasmu saat ini? Sepertinya kau sibuk di luar ibukota ya."
"Saat ini aku bekerja sebagai prajurit bayaran. Aku sudah mencoba melakukan hal lain, tapi ternyata hanya ini yang aku bisa. Mau tidak mau, aku memang kembali dikelilingi bahaya dan aku tidak bisa memenuhi permintaanmu untuk tidak terluka."
"Kalau begitu, mengapa kau tidak kembali menjadi ketua pasukan? Yang Mulia Raja pasti akan sangat senang menerimamu kembali sebagai ketua pasukan mengingat kau menghabiskan seluruh pasukan Kerajaan Agathias sendirian! Aku yakin sekali tidak semua orang menerima berkat berupa bakat luar biasa sepertimu. Yang Mulia Raja pun tidak akan mungkin berpikir dua kali untuk menerimamu kembali. Menjadi ketua pasukan juga agaknya lebih aman ketimbang menjadi prajurit bayaran, bukan?" tanya Charise penasaran karena Harin tidak kembali menjadi ketua pasukan seperti yang dikira oleh semua orang, dan malah menjadi prajurit bayatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA (ONEWE & ONEUS)
FanfictionCharise memiliki banyak luka di masa lalu. Sementara Harin terjebak di masa lalu. Benang takdir menarik mereka untuk mendekat dan saling terlibat dalam sebuah pernikahan politik. Tapi Charise dengan banyak luka di masa lalu tidak bisa mencintai. Beg...