25. Kehidupan yang Baru

50 10 0
                                    

Penjara bawah tanah yang hanya diterangi cahaya remang-remang membantu rencana Harin untuk menyusup keluar. Mungkin mereka berpikir Harin tidak akan berdaya jika diselimuti kegelapan, sehingga melonggarkan penjagaan. Padahal kenyataannya itu adalah hal yang membantunya untuk menyusup keluar.

Rutinitas penjaga penjara bawah tanah terlihat memiliki celah. Tampaknya seluruh unit pasukan istana sedang dipersiapkan untuk menyerang selama beberapa hari ini. Sehingga mayoritas ksatria ditugaskan di sana. Mereka berusaha memberikan kesan penjara bawah tanah dijaga oleh banyak orang. Padahal pada kenyataannya hanya diisi oleh dua orang saja.

Sebelumnya Harin berpura-pura ia merasa begitu sakit akibat goresan belati dari Nathasia yang tidak diobati selama berhari-hari ini. Ia meraung-raung kesakitan hingga membuat penjaga terganggu. Pintu selnya dibuka karena penjaga itu berniat menyiksa Harin supaya diam. Tapi sayang, yang terjadi malah kebalikannya. Harin menyerang kedua penjaga itu tanpa ampun dengan bermodalkan sebilah belati berkarat yang ditemukannya.

Lelaki itu selanjutnya mengambil baju zirah milik mereka lalu gantian mengunci mereka di dalam sel. Tidak ada perlawanan berarti dari kedua penjaga, sepertinya Harin hanya dianggap sebagai pengganggu kecil. Padahal begini-begini Harin adalah mantan ketua pasukan. Melakukan hal ini bukanlah sebuah kesulitan baginya.

"Hei! Kau pasti anak baru ya. Kenapa malah pergi ke dalam istana? Cepat pergi ke lapangan latihan! Akan ada rapat terakhir sebelum penyerangan."

Harin merasa cukup lega akan dua hal begitu mendengar kalimat itu dari seseorang ketika ia melangkah menuju istana dari penjara bawah tanah. Pertama, ia langsung dianggap sebagai bagian dari mereka. Dan kedua, Yonghoon serta teman-temannya masih aman karena penyerangan belum dilakukan. Berarti, Harin keluar tepat waktu. Jika lelaki itu menunggu bahkan sehari lebih lama, pasti segalanya akan berantakan karena keterlambatannya.

"Baik, Senior."

Lelaki itu langsung menyanggupi dan melangkah mengikuti pria yang memanggilnya barusan. Karena dibutuhkan pasukan untuk perang, tampaknya istana merekrut banyak ksatria baru. Makanya kehadiran Harin yang menyamar sama sekali tidak dianggap sebagai hal aneh. Terima kasih juga kepada baju zirah lengkap beserta penutup wajah yang dikenakannya, lelaki itu benar-benar membaur tanpa ketahuan.

Harin mengikuti rapat persiapan dan ia jadi mengetahui keseluruhan rencananya. Sejujurnya lelaki itu tidak tahu, apakah ia bisa mencegahnya? Namun jawaban itu tidak akan ditemukan jika Harin tidak melakukan sesuatu.

Jadi begitu rapat bubar, Harin mengeluarkan pedang milik ksatria yang sengaja ia bawa. Tanpa pikir panjang ia langsung menyerang para ksatria yang berada di dekatnya. Jelas, situasi langsung berubah membingungkan. Bagaimana bisa ada pengkhianat di antara para ksatria? Tepat sebelum rencana besar, malah.

Tidak butuh waktu lama sampai para ksatria di depannya melawan. Tentunya Harin akan kerepotan. Maka ia melepaskan penutup wajahnya. Semua orang harus tahu pelakunya adalah Harin. Dengan cara itu lawan akan ciut karena yang dihadapi adalah Harin.

"Dia tawanan kita! Bagaimana ia bisa kabur dari penjara bawah tanah?"

Benar saja, begitu Harin menunjukkan wajahnya, dapat dirasakannya kebanyakan ksatria langsung ciut. Dengan begini Harin bisa menghadapi lawannya tanpa kesulitan. Sekarang hanya masalah waktu sampai ia ketahuan dan para bangsawan turun tangan. Lelaki itu harus secepatnya menuju istana dan memenggal kepala Sang Raja. Karena ini semua terjadi pasti karena idenya. Walaupun hatinya berat, tampaknya ia harus memenggal kepala para pangeran dan putri, tak terkecuali Nathasia.

Tujuan Harin kini terlihat jelas. Lelaki itu menerobos pasukan di depannya tanpa kesulitan dan tujuannya hanyalah istana. Setiap ksatria yang menghadangnya langsung dihabisi. Tatapan mata Harin juga terlihat berbeda dari biasanya. Hanya terlihat sorot serius seolah hidup dan matinya ditentukan oleh ini semua.

TRAUMA (ONEWE & ONEUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang