EPILOGUE 00'S 16

729 61 5
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Sayang?"

Mendengar suara itu, Ohara berbalik. Baru saja ia merasa lega, sekarang jantungnya sudah kembali menggila. Melihat Sahaniel yang tengah menatapnya juga.

Ohara berdeham pelan, mencoba untuk bersikap biasa saja. Ohara tersenyum menunduk pada Sahaniel. Layaknya seorang bawahan pada atasan. Sikap yang justru Sahaniel tidak suka saat melihatnya.

"A, ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Ohara masih di tempatnya. Tidak ada niat untuk maju menghampiri Sahaniel. Malah berharap Sahaniel pergi dari sana lebih dulu. Ya, meski dirasa itu hanya sebuah angan.

"Pak?" ucap Sahaniel berjalan mendekati Ohara.

Padahal, ini adalah kawasan toilet perempuan. Tapi, kenapa bisa Sahaniel ada di sana?

Ohara hanya diam saat Sahaniel mendekat padanya. Apakah ia harus lari atau mungkin masuk kembali ke dalam toilet?

"Maaf Pak, saya harus permisi," kata Ohara melewati Sahaniel begitu saja.

Sahaniel tidak mencegah Ohara, ia hanya berkata," Bahkan tadi malam kamu bilang kalo kamu kangen sama aku."

Sahaniel berbalik menatap punggung Ohara dengan wajah sulit diartikan. Sungguh pria itu tidak mengerti jalan pikiran Ohara sebenarnya bagaimana.

"Kamu cuek sama aku karena Rissa, iya?" tanya Sahaniel.

Ohara hanya menghela napasnya,"Saya permisi, Pak." Ohara berlalu dari sana. Belum siap mendengarkan perkataan yang membuat ia sakit hati. Apalagi saat Sahaniel tiba-tiba membicarakan tentang Rissa. Masih banyak yang ingin Ohara tanyakan pada Sahaniel, mengenai kemana ia 7 tahun yang lalu, siapa Rissa, semuanya.

Untuk saat ini Ohara masih belum siap. Meski ia begitu merindukan Sahaniel.

Sahaniel yang ditinggal Ohara, terdiam membisu. Menatap gadisnya yang menjauh darinya. Tangannya terkepal, sebisa mungkin ia tahan rasa marahnya. Sahaniel menarik napasnya dalam, lalu berlalu dari sana.

Benar apa kata Yulia. Pukul sepuluh karyawan sudah bisa pulang. Memang Yulia tidak diragukan lagi kalau soal-soal berita terbaru.

"Ra, barengan sama gue apa gimana?"

"Aku jalan aja, Lia. Lagian aku mau beli sesuatu di minimarket deket apart aku," balas Ohara.

Sejujurnya, Ohara ingin menghindar dari segala pertanyaan Yulia. Tapi, ia tidak sepenuhnya berbohong, ia memang ingin membeli sesuatu di minimarket. Ohara memakaikan tasnya. Bersiap-siap untuk pulang dari kantor.

Hatinya masih saja tidak tenang. Nanti malam akan ada pesta di kantor mereka. Ohara benar-benar belum siap jika harus memakai gaun seharga 300 juta itu. Ohara menarik napasnya pelan.

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang