EPILOGUE 00'S 10

765 57 7
                                    

🎧 Cintaku Kini - Ashira Zamita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧 Cintaku Kini - Ashira Zamita

(Please!! Wajib denger lagu di atas. Sad bgt, cocok sama kisah mereka berduaaa)

🦋🦋🦋

Hanya menangis, itu yang dapat Ohara lakukan. Apakah ia terlalu gila jika menangis hanya karena cinta? Tentu tidak. Munafik jika ada orang yang bilang bodoh menangis karena cinta.

Ohara tidak henti-hentinya menangis di toilet, ia sebenarnya tidak tahu harus bertahan atau tidak. Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih sangat mencintai Sahaniel, ia masih menginginkan pria itu. Tapi, tidak mungkin ia menjadi penghancur hubungan Sahaniel yang baru. Tapi tunggu! Sebenarnya, siapa yang menghancurkan hubungan siapa?

Bolehkah ia menghapus jejak Sahaniel dalam hidupnya?

Kantor sudah sepi, Ohara meraih tasnya. Berjalan lemas menuju pintu keluar, berjalan di trotoar yang tiba-tiba sepi  menuju apartemennya. Ah, iya baru ingat. Ternyata gerimis, pantas jarang kendaraan di jalanan. Ohara tidak peduli jika dibilang lebay saat sedih menerobos hujan. Asalkan air matanya tidak diketahui oleh orang lain. Cukup hanya ia yang tahu.

Pernahkah ia bilang Sahaniel adalah rumah untuknya pulang? Ah, iya. Pernahkah ia bilang Sahaniel adalah seluruh dunianya? Ah, iya. Ohara tidak pernah menyesal pernah jatuh cinta kepada Sahaniel. Yang Ohara sesalkan kenapa ia harus bertemu Sahaniel kalau akhirnya akan seperti ini.

Di tempat lain...

Sahaniel menggeram, menggenggam erat setir mobilnya. Tatapannya tajam saat melihat pujaan hatinya menerobos hujan. Lebih tepatnya, berjalan santai? Bagaimana kalau ia sakit? Sahaniel memukul setir mobilnya. Ia tahu, apartemen Ohara tidak jauh dari kantornya, tapi bukan berarti ia bisa bodoh menerobos hujan.

Sahaniel menjalankan mobilnya pelan-pelan mengikuti Ohara. Dan tolong, ia tidak tahan lagi. Ohara memasuki gedung apartemennya. Sangat santai sekali. Sahaniel turun, mengikuti Ohara. Bisakah ia peluk tubuh gadis di depannya yang sangat kacau itu? Apakah ia juga sama halnya dengan Ohara? Apakah Ohara tidak kehilangan dia?

"Mari, Bu." Ohara masih sempatnya menyapa tetangganya padahal wajahnya masih kacau begitu. Sahaniel menghela napasnya berat. Kenapa ia punya pacar sangat baik sekali?

Itulah yang membuat ia menyesali kepergiannya tujuh tahun lalu.

"Mbak kenapa? Habis nangis, ya?" Wanita paruh baya itu melihat Ohara dengan perasaan empati.

"Nggak papa kok, Bu. Hara lagi capek aja," balasnya tersenyum lagi.

Ohara memasuki apartemennya. Tidak menyadari Sahaniel yang berdiri agak jauh di belakangnya.  Sahaniel ingin sekali memeluk, tapi ia takut Ohara akan menangis lagi, ia takut Ohara akan menolak. Ia sangat tidak suka jika seperti itu.

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang