EPILOGUE 00'S 4

689 67 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🦋🦋🦋

Ohara tengah bersiap-siap untuk pulang ke Yogyakarta hari ini. Tadi malam, pesan dari Bu Herlin membuatnya tidak tenang. Kenapa coba ia harus cepat-cepat pulang dan harus bertemu dengan Bos baru mereka?

"Iya, Lia. Ini udah berangkat, btw nanti kita ketemuan yuk?" kata Ohara berbicara dengan Yulia di seberang sana.

"Oke, Ra. Nanti aku kabarin, ya. Hati-hati di jalan sayangku."

Ohara dan Yulia menyudahi percakapan mereka. Ohara berjalan keluar dari kamar hotel. Langsung saja masuk ke dalam taksi dan masuk ke bandara.

Check in, pemeriksaan barang dan diri, lalu duduk ke ruang tunggu.

Di dalam pesawat, Ohara merogoh tas ransel yang berukuran lumayan kecil itu. Mencari headset untuk ia pakai selama perjalanan.

"Di mana, ya?"

Ohara merogoh lebih  dalam lagi. Akhirnya dapat, Ohara lega. Sebelum pesawat benar-benar berangkat dan masih menunggu orang-orang yang terbang satu jurusan dengan Ohara, masih sempat Ohara membuka pesan.

"Naya?" gumam Ohara, jantungnya berdegup mengingat sahabat lamanya itu.

Ohara membuka pesan yang Naya kirimkan untuknya.

Sedetik kemudian, matanya membulat, menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

🦋🦋🦋

1 bulan yang lalu di Jakarta.....

Seorang pria dengan badan kekar keluar dari kamar pribadi yang ada di kantornya. Tempat nya pribadi saat lembur atau tidak sempat pulang karena kelelahan dan banyaknya folder dan map yang harus ia kerjakan.

Pria itu sudah tumbuh dewasa seiring berjalannya waktu. Banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Hanya ada satu yang tidak berubah dari pria itu. Dia masih sama, masih mencintai satu orang gadis yang ia dambakan sudah sejak lama.

Ah, memikirkan gadisnya yang berada entah di mana membuatnya sakit kepala. Berdenyut, kemudian ia memijit pangkal hidungnya sembari duduk di kursi kebesarannya.

"Maaf, Pak. Hari ini Bapak ada rapat pukul 1 siang," kata sekretaris nya. Sekretaris yang sudah ia percayai selama beberapa tahun.

"Baik," jawabnya singkat.

Pria itu tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Sebuah foto yang sudah mulai usang, yang sudah lama ia simpan. Tidak pernah sekalipun ia tinggalkan foto itu.

"Di mana kamu, Hara? Aku kangen banget sama kamu," desisnya kesal, kenapa ia belum menemukan Ohara kekasihnya di masa lalu.

"Maafin aku, Hara, maafin aku," tambahnya lagi melemah.

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang