EPILOGUE 00'S 21

698 60 4
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Kamu cantik banget, sayang."

Lagi-lagi perkataan manis Sahaniel membuat Ohara malu. Bisa tidak pria itu diam dan jangan membuat Ohara jadi baper?

"Kamu nggak mau ajak aku makan?" kata Sahaniel mengangkat sebelah alisnya melihat Ohara memakan rotinya.

Sahaniel berjalan mendekati Ohara lalu duduk di samping gadis itu. Baru saja gadis itu hendak berdiri dengan cepat Sahaniel menahannya. Menahan kedua paha Ohara dengan kedua paha pria itu. Ohara meronta tapi Sahaniel malah santai dan nampak biasa aja.

"Aku juga mau makan, Hara. Bikinin mau?"

Ohara menghela napasnya pelan, ia mengoles selai coklat itu pada roti baru. Meluat itu Sahaniel tersenyum. Ohara memberikan roti itu setelah selesai mengolesinya. Gadis itu kembali memakan roti miliknya.

"Makasih sayang, tapi aku maunya yang ini," kata Sahaniel kemudian memakan roti Ohara yang makan.

Mata Ohara membulat, bisa-bisanya pria itu memakan roti miliknya saat ia sedang memakannya juga.

"Enak." Sahaniel menekuk wajahnya lalu memandangi wajah Ohara yang kaget.

"Niel, kamu ngapain, sih?" tanya Ohara tidak tahan lagi. Bisa-bisa ia akan meleleh lama-lama.

"Makanlah."

Ohara menghela napasnya, memutar bola matanya malas. "Ya kan itu ada, kenapa harus makan punya aku?"

"Aku maunya makan punya kamu."

"Niel, kamu maunya apa, sih? Please jangan kayak gini." Ohara takut ia akan semakin jatuh pada pria di depannya.

"Mau tau aku maunya apa?" Sahaniel mendekat, Ohara memundurkan wajahnya sedikit.

"Aku maunya kamu," kata Sahaniel lagi dengan tatapan lembutnya.

"Niel, kamu tuh aneh tau, nggak?"

"Apanya yang aneh?"

Ohara hanya menghela napasnya berat, tidak niat untuk menjawab perkataan Sahaniel. Didiami seperti itu tidak membuat Sahaniel menyerah. Ia duduk di samping Ohara dan memakan makanan Ohara. Ohara hanya diam dan membiarkan Sahaniel bertindak semaunya. Toh, kalau ia melawan ia tidak akan menang. Mending Ohara hanya diam saja.

"Kamu masih pintar, kamu juga makin cantik," puji Sahaniel di sela-sela makannya.

Ditatapi seperti itu membuat Ohara salah tingkah. Tapi, berusaha ia bersikap biasa saja. Sahaniel sangat lahap sekali memakan rotinya. Ingin sekali Ohara tanyakan apakah Sahaniel tidak sarapan dari rumahnya atau bagaimana?

𝑬𝒑𝒊𝒍𝒐𝒈𝒖𝒆 𝟎𝟎'𝒔 (ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang